Monday, October 5, 2015

PRIORITASKAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Oktober 2015

Baca:  Keluaran 36:1-7

"Tetapi orang Israel itu masih terus membawa pemberian sukarela kepada Musa tiap-tiap pagi."  Keluaran 36:3b

Alkitab menyatakan bahwa ketika memberikan persembahan untuk mendukung pembangunan Bait Suci orang-orang Israel membawa persembahannya tiap-tiap pagi.  Kata tiap-tiap pagi menunjukkan bahwa mereka memprioritaskan Tuhan terlebih dahulu sebelum mereka melakukan aktivitas-aktivitas lain.  Dengan kata lain mereka tidak memberikan dari sisa-sisa berkat yang telah diterimanya dan kemudian membawanya kepada Musa pada malam hari untuk dipersembahkan, tetapi mereka memberikannya tiap-tiap pagi.  Mereka mengutamakan kepentingan rohani terlebih dahulu.

     Persembahan kita akan berkenan kepada Tuhan dan menyenangkan hati-Nya apabila kita menempatkan Tuhan sebagai prioritas kita.  Oleh karena itu  "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."  (Amsal 3:9-10).  Bila semua orang percaya menempatkan Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupnya, baik itu dalam hal waktu, tenaga, pikiran, materi atau segala yang dimilikinya, maka pekerjaan Tuhan akan semakin dahsyat, Injil akan mampu menjangkau jiwa-jiwa di belahan bumi mana pun dan hamba-hamba Tuhan dapat menjalankan tugasnya sebagai penjala jiwa secara maksimal, sehingga banyak jiwa dimenangkan dan diselamatkan, dan nama Tuhan semakin ditinggikan dan dipermuliakan.

     Setiap orang yang memprioritaskan Tuhan di segala aspek kehidupannya juga akan memperoleh berkat yang berkelimpahan, bahkan mampu menjadi saluran berkat bagi orang lain.  "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."  (Lukas 6:38).  Persembahan yang sesuai firman Tuhan akan menciptakan berkat bukan hanya untuk kita secara pribadi, tapi juga berdampak terhadap perkembangan gereja dan pelayanan.

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 6:33

Sunday, October 4, 2015

PERSEMBAHAN: Apa Yang Kita Punyai

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Oktober 2015

Baca:  2 Korintus 8:1-15

"Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu."  2 Korintus 8:12

Hal memberi seringkali masih menjadi ganjalan bagi banyak orang Kristen.  Ketika harus mengembalikan persepuluhan, memberi persembahan untuk mendukung pelayanan, memberi untuk sesama yang membutuhkan, seringkali kita lakukan dengan berat hati;  atau mungkin ada motivasi terselubung.  Terkadang pula kita tergesa-gesa memikirkan kapan Tuhan segera membalas pemberian kita itu.

     Memberi haruslah menjadi bagian hidup orang percaya.  Hal memberi tidaklah selalu berhubungan dengan berapa besar nilai atau jumlahnya, tetapi selalu berhubungan dengan seberapa tulus hati kita terlibat dalam pemberian itu kembali.  Mari kita belajar untuk memberi tanpa mengharapkan pemberian itu kembali.  Kunci persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah ketika kita memberi persembahan dengan rela hati.  Selain itu, persembahan yang berkenan kepada Tuhan adalah jika kita memberi berdasarkan apa yang kita punyai.  Ketika membawa persembahan, orang-orang Israel tidak memberikan persembahan dalam jumlah yang sama, tapi sesuai dengan kemampuan mereka.  Seringkali kita menunggu sampai mempunyai uang atau harta lebih baru mau memberikan persembahan.  Tetapi begitu memiliki uang lebih kita pun berubah sikap dan berpikir ulang 1000x untuk memberi, bahkan kita berani  'mencuri'  milik Tuhan.

     "Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan."  (Maleakhi 3:8, 10).

Tuhan tidak pernah menuntut apa yang tidak kita punyai;  yang ada pada kita, sekalipun sedikit, kalau dipersembahkan kepada Tuhan dengan sukarela menyenangkan hati Tuhan!