Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Oktober 2015
Baca: Keluaran 35:4-29
"Ambillah bagi TUHAN persembahan khusus dari barang kepunyaanmu; setiap
orang yang terdorong hatinya harus membawanya sebagai persembahan khusus
kepada TUHAN:" Keluaran 35:5
Sebagaimana disampaikan Musa kepada umat Israel, persembahan yang berkenan di hati Tuhan bukanlah dilihat dari nominalnya, melainkan yang keluar dari hati yang tergerak, dilakukan dengan sukarela, bukan dalam keadaan terpaksa atau berat hati. Terpaksa adalah berbuat di luar kemauan sendiri karena terdesak oleh keadaan atau pihak lain. Rasul Paulus juga menegaskan, "Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan
dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang
memberi dengan sukacita." (2 Korintus 9:7).
Setelah mendengar nasihat Musa itu setiap orang tergerak hatinya untuk mempersembahkan barang-barang yang dimilikinya untuk mendukung pekerjaan Tuhan, dalam rangka pembangunan Kemah Suci. "Lalu pergilah segenap jemaah Israel dari depan Musa. Sesudah itu datanglah setiap orang yang tergerak hatinya, setiap orang
yang terdorong jiwanya, membawa persembahan khusus kepada TUHAN untuk
pekerjaan melengkapi Kemah Pertemuan dan untuk segala ibadah di dalamnya
dan untuk pakaian kudus itu." (Keluaran 35:20-21). Musa tidak memanggil semua orang untuk memberikan persembahan, tetapi hanya mereka yang tergerak hatinya saja. Mengapa? Karena untuk melakukan pekerjaan Tuhan atau melayani Dia diperlukan hati yang rela terbeban, bukan karena terpaksa. Adapun persembahan kepada Tuhan itu tidak terbatas pada materi atau uang saja, namun termasuk melayani atau mengerjakan sesuatu untuk Tuhan dengan mempersembahkan waktu, tenaga, pikiran dan seluruh keberadaan hidup kita, "...supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang
kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati." (Roma 12:1).
Tuhan tidak melihat seberapa besar persembahan materi atau seberapa hebat seseorang mengerjakan sesuatu untuk Tuhan, tetapi yang Dia cari dan inginkan dari umat-Nya adalah hati yang tergerak. Itulah persembahan yang harum di hadapan Tuhan.
Hati yang tergerak dan penuh kerelaan adalah kunci memberi persembahan bagi Tuhan!
Thursday, October 1, 2015
Wednesday, September 30, 2015
TUHAN TIDAK PERNAH INGKAR
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 September 2015
Baca: Ulangan 7:1-20
"tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan,..." Ulangan 7:8
Bangsa Israel adalah bangsa Allah. Ini dinyatakan dalam Alkitab, "Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya." (Ulangan 7:6). Mereka menjadi umat pilihan-Nya sampai kesudahan jaman dan sampai Dia menggenapi setiap janji yang dibuat-Nya bagi mereka. Meskipun Dia menggenapi setiap janji yang dibuat-Nya bagi mereka. Meskipun mereka berulang kali tidak taat kepada Tuhan, Tuhan tidak pernah melalaikan perjanjian-Nya. Tuhan yang penuh kasih tidak pernah melupakan Israel, seperti ibu tidak pernah melupakan anaknya.
Dari sejak permulaan waktu, Tuhan Allah memisahkan suatu umat yang akan mengasihi, melayani dan menaati-Nya; dan Dia membuat sebuah janji kepada umat-Nya, suatu perjanjian yang kekal yang akan berlaku turun-temurun. Dia berjanji pada Abraham, "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu." (Kejadian 17:7).
Allah kita adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah mengingkari perjanjian dengan Israel atau meninggalkan orang-orang pilihan-Nya. Bahkan ketika umat Israel berpaling meninggalkan Tuhan dan berulang kali tidak taat Dia tidak memusnahkan mereka hingga habis. Tetapi, tentu saja mereka dihukum dan Alkitab berkata Dia 'menyembunyikan' wajah-Nya dari umat-Nya karena dosa-dosa mereka. Namun meskipun Tuhan menghukum mereka Dia tidak meninggalkan mereka. "Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." (Yesaya 54:7-8).
"tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini." Ulangan 10:15
Baca: Ulangan 7:1-20
"tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan,..." Ulangan 7:8
Bangsa Israel adalah bangsa Allah. Ini dinyatakan dalam Alkitab, "Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya." (Ulangan 7:6). Mereka menjadi umat pilihan-Nya sampai kesudahan jaman dan sampai Dia menggenapi setiap janji yang dibuat-Nya bagi mereka. Meskipun Dia menggenapi setiap janji yang dibuat-Nya bagi mereka. Meskipun mereka berulang kali tidak taat kepada Tuhan, Tuhan tidak pernah melalaikan perjanjian-Nya. Tuhan yang penuh kasih tidak pernah melupakan Israel, seperti ibu tidak pernah melupakan anaknya.
Dari sejak permulaan waktu, Tuhan Allah memisahkan suatu umat yang akan mengasihi, melayani dan menaati-Nya; dan Dia membuat sebuah janji kepada umat-Nya, suatu perjanjian yang kekal yang akan berlaku turun-temurun. Dia berjanji pada Abraham, "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu." (Kejadian 17:7).
Allah kita adalah Allah yang setia. Dia tidak pernah mengingkari perjanjian dengan Israel atau meninggalkan orang-orang pilihan-Nya. Bahkan ketika umat Israel berpaling meninggalkan Tuhan dan berulang kali tidak taat Dia tidak memusnahkan mereka hingga habis. Tetapi, tentu saja mereka dihukum dan Alkitab berkata Dia 'menyembunyikan' wajah-Nya dari umat-Nya karena dosa-dosa mereka. Namun meskipun Tuhan menghukum mereka Dia tidak meninggalkan mereka. "Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu." (Yesaya 54:7-8).
"tetapi hanya oleh nenek moyangmulah hati TUHAN terpikat sehingga Ia mengasihi mereka, dan keturunan merekalah, yakni kamu, yang dipilih-Nya dari segala bangsa, seperti sekarang ini." Ulangan 10:15
Subscribe to:
Comments (Atom)