Tuesday, September 29, 2015

ALLAH TELAH MEMILIH YANG MISKIN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 September 2015

Baca:  Yakobus 2:1-13

"...Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?"  Yakobus 2:5

Tujuan dan upah dari kemiskinan yang sementara adalah kekayaan surgawi.  Allah yang penuh kasih tidak pernah menginginkan masalah dan kemiskinan tanpa jalan keluar.  Tujuannya adalah bahwa semua tekanan harus membuat kita semakin besar, dan semua kemiskinan membuat kita kaya.  Rencana-Nya untuk umat-Nya bukanlah kesesakan yang terus-menerus dan kemiskinan yang permanen.  Semuanya ini bukanlah tujuan akhir tetapi sarana menuju akhir.

     Ada banyak yang tidak kita pahami dalam pewahyuan Yohanes tentang Yerusalem baru, tetapi kita melihat suatu kota dengan kekayaan yang tak terbatas.  Yohanes berkata,  "Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni. Dan dasar-dasar tembok kota itu dihiasi dengan segala jenis permata. Dasar yang pertama batu yaspis, dasar yang kedua batu nilam, dasar yang ketiga batu mirah, dasar yang keempat batu zamrud, dasar yang kelima batu unam, dasar yang keenam batu sardis, dasar yang ketujuh batu ratna cempaka, yang kedelapan batu beril, yang kesembilan batu krisolit, yang kesepuluh batu krisopras, yang kesebelas batu lazuardi dan yang kedua belas batu kecubung. Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening."  (Wahyu 21:18, 19, 21).  Namun tidak sepotong emas pun dalam kota itu yang tidak dimurnikan lewat dapur perapian kesusahan, tak ada satu pun batu berharga yang melewati api, dan tak ada satu pun mutiara yang tak lahir dari penderitaan.  Oleh karenanya adalah benar untuk menjadi kaya dalam iman.  Tuhan berkata,  "maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat."  (Wahyu 3:18).

     Rendahkan diri di hadapan Allah, dan jangan berkata,  "Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,"  (Wahyu 3:17).

DIA yang berasal dari hadirat Allah adalah kaya, tetapi tidak menyadari kekayaan-Nya.

Monday, September 28, 2015

JANGAN MEMILIKI KONSEP YANG SALAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 September 2015

Baca:  Ibrani 12:1-17

"...tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."  Ibrani 12:10

Allah adalah kasih.  Tetapi banyak orang menyia-nyiakan kasih Allah dengan tidak hidup dalam kekudusan.  Mereka berkata,  "Meskipun aku hidup tidak kudus, Allah tidak mendisiplinkan aku karena kasih-Nya yang tak berubah."  Ini adalah pemikiran bodoh.

     Ada banyak orang Kristen yang mencintai dosa dan suatu fakta bahwa mereka hidup bahagia tanpa ada masalah dalam hidup mereka.  Jika mereka adalah orang Kristen dan terus berdosa sepanjang waktu, tetapi Tuhan tidak menghajar mereka, itu berarti Tuhan tidak menganggap mereka sebagai anak-anak-Nya.  Tuhan menghajar yang dikasihi-Nya, dan menghukum setiap orang yang diterima-Nya sebagai anak-Nya.  Jangan pernah memiliki konsep yang salah!  Beberapa orang berkata,  "Tuhan begitu mengasihiku, meski aku berdosa Dia tidak pernah menegurku."  Itu pemikiran yang dipengaruhi Iblis.  Jika ada yang salah dalam hati kita Roh Kudus akan berbicara kepada hati kita mengingatkan,  "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:7-8).  Ada orang-orang tidak menyadari berjalan di jalan yang salah.  Karena mereka tidak menyadari, mereka tidak bertobat dan menyesal.  Kecuali kita mengakui dosa kita maka Tuhan tidak akan mengampuni kita.  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).

     Berbahagialah orang yang dihajar Allah dan Dia tidak akan menolak umat-Nya.  Rasul Paulus berkata,  "...karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka."  (2 Tesalonika 2:10).  Jika Anda telah berdosa pulanglah kembali ke Bapamu dan berkatalah.  "Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa."  (Lukas 15:21).  Bapa tidak akan menolak Anda.

Begitu besar kasih Allah sehingga Dia selalu rindu anak-anak-Nya hidup berbahagia dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat mereka.