Friday, September 18, 2015

DOA YANG DIJAWAB

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 September 2015

Baca:  Yohanes 16:16-33

"Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu."  Yohanes 16:24

Mari belajar tentang doa sebab doa adalah yang paling utama dan paling sederhana dari semua praktek kekristenan.  Seseorang yang baru saja diselamatkan pun bisa berdoa.  Doa yang terjawab adalah salah satu keuntungan istimewa atau hak orang Kristen.  Allah memberikan kepada kita hak agar doa kita didengar.  Jika seseorang telah menjadi Kristen bertahun-tahun tapi belum mendapat jawaban doa satu pun, hidup kekristenannya perlu dipertanyakan.  Bagi anak Tuhan tidak menerima jawaban doa adalah sesuatu yang tidak benar.  Doa-doa orang percaya seharusnya menerima jawaban.  Tuhan Yesus mengajar pada kita untuk meminta segala sesuatu dalam nama-Nya dan kita akan menerimanya.

     Orang yang sering berdoa dan doa-doanya dijawab adalah orang Kristen yang berbahagia.  Ini adalah pengalaman mendasar yang seharusnya dimiliki setiap orang percaya.  Seseorang mungkin ceroboh dalam hal rohani yang lain, tetapi dalam hal doa yang menerima jawaban, orang percaya tidak bisa menipu dirinya sendiri.  Setiap orang harus mencari tahu bagaimana supaya doanya dijawab.  Doa bukan sekedar penyembahan rohani tetapi juga supaya didengar.  Jika hanya untuk menyembah maka seseorang bisa berdoa berjam-jam tanpa mengharapkan ada jawaban;  namun jika doa adalah untuk menerima jawaban, maka seseorang harus berdoa sampai mendapat jawaban.

     Tuhan Yesus mengajar kita bagaimana harus berdoa, di mana kita harus meminta, mencari dan mengetuk.  "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."  (Matius 7:7-8).  Allah adalah Bapa yang penuh kasih, dan Dia tidak akan menolak anak-anak-Nya.  Yesus Kristus berkata,  "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."  (Matius 7:9-11).

Mari berdoa sesuai dengan Firman Tuhan agar doa kita menerima jawaban.

Thursday, September 17, 2015

LUPAKAN MASA LALU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 September 2015

Baca:  Filipi 3:12-16

"...tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,"  Filipi 3:13

Paulus mengeluarkan dari pikirannya semua masa lalunya.  Dia melupakan masa lalu yang akan menghambat kemajuan rohaninya di masa kini.  Dia mempraktekkan hal  'melupakan'!

     Bagaimana kita bisa melupakan masa lalu?  Satu cara yang bisa kita lakukan untuk melupakan masa lalu secara efektif adalah fokus pada masa kini.  Satu alasan perlu melupakan masa lalu adalah kita tidak bisa mengubahnya lagi, semua sudah terjadi, sudah berakhir dan selesai.  Kita tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu tetapi kita bisa melakukan sesuatu tentang masa kini dan masa depan.  Jadi fokuslah pada masa kini sehingga masa depan Anda bisa lebih cerah dari masa lalu Anda.

     Jika seseorang selalu membicarakan kesalahan dan kegagalan di masa lalu, maka kita tahu bahwa ia tidak fokus pada masa kini.  Salah satu favorit Iblis adalah membuat kita tinggal dalam kegagalan masa lalu sehingga kita tidak berada pada posisi menerima berkat masa kini dari Tuhan.  Tetapi Iblis akan juga mencoba menarik kita untuk membuat kita berdiam dalam kesuksesan masa lalu.  Ada beberapa orang yang mau melupakan kegagalan atau luka masa lalu, tetapi mereka selalu mau mengingat kemenangan atau kesuksesan mereka sehingga mereka dapat memuji diri.  Mereka berharap orang lain tahu siapa mereka dan apa yang telah mereka lakukan.

     Jika terfokus pada masa lalu, kita mungkin kehilangan berkat masa kini.  Kita tidak bisa hidup di masa lalu sekaligus menikmati sukses di masa kini.  Serahkan segalanya kepada Tuhan, kemenangan maupun kegagalan dan lupakan semuanya.  Jangan biarkan masa lalu menutupi apa yang Allah sediakan hari ini!  Fokuslah pada masa kini sehingga kita bisa terus maju kepada kebesaran di dalam Tuhan.  Mari lupakan luka hati kita karena tidak seorang pun yang tidak pernah disakiti.  Ampuni dan jangan diam di dalamnya.  Lihatlah hidup Yesus.  Hidup-Nya bukan tanpa penderitaan.  Dia menderita penolakan dari manusia ketika Dia ada di dunia.  "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;..."  (Yesaya 53:3).

Jadi jangan pikirkan masa lalu!