Monday, September 7, 2015

PUJILAH TUHAN LEBIH DAN LEBIH LAGI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2015

Baca:  Mazmur 71:1-24

"Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;"  Mazmur 71:14

Kunci terpenting untuk bebas dari kekuatiran, kegelisahan, kepanikan dan stres adalah memuji Tuhan.  Ketika kegelisahan menyerang, mulailah bernyanyi dan memuji Tuhan!  Biasanya ketika seseorang tertekan karena kesulitan atau terjebak dalam masalah yang serius mereka cenderung mengeluh dan mengasihani diri sendiri.  Namun jika kita berhenti sejenak dan berpikir dengan jernih dan tenang kita akan menyadari bahwa Allah tidak menyebabkan masalah apa pun terjadi pada kita.  Kebanyakan masalah berasal dari diri kita sendiri.  Kita memberi kesempatan kepada diri kita untuk berpikir salah atau mengambil langkah yang salah sehingga membawa kita pada situasi yang tidak nyaman.

     Tetapi Allah melepaskan kita dari semua masalah jika kita mau belajar memuji dan bersyukur pada-Nya dalam segala situasi.  Semakin kita memuji Dia semakin besar kemenangan yang kita peroleh, seperti yang dikatakan Daud dalam Mazmur 71:14,  "Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;".  Apa artinya menambah pujian kepada-Nya?  Itu artinya ketika kita telah memuji Tuhan 5 kali dalam satu jam, maka kita akan memuji dia lebih dari itu.  Dalam Mazmur 34:2 Daud berkata,  "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku."  Segala waktu berarti dalam kondisi baik dan buruk dan dalam segala kesempatan.  Memuji Tuhan tidak berarti kita harus bertekuk lutut dahulu kemudian memuji Tuhan, namun dalam segala situasi kita harus memuji Tuhan.  Kita jangan bersungut-sungut dan menyalahkan Dia untuk situasi buruk yang kita alami.

     Ketika Anda bangun di tengah malam, pujilah Tuhan!  Ketika menyetir mobil, berjalan ke mana pun, melakukan segala sesuatu, pujilah Dia!  Anda tidak perlu melakukan dengan keras.  Cukup memuji Dia dalam hati sehingga orang lain tidak perlu tahu.  Dengan memuji Tuhan kita akan memperoleh kemenangan dan kekuatan.

"Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana."  2 Korintus 2:14

Sunday, September 6, 2015

ALLAH MEMISAHKAN TERANG DARI GELAP

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2015

Baca:  Kejadian 1:1-31

"'Jadilah terang.' Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap."  Kejadian 1:3-4

Tuhanlah yang memisahkan terang dari gelap.  "Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama."  (Kejadian 1:5).  Pada mulanya ketika Dia menjadikan terang, meski terang itu baik, terang itu bercampur dengan gelap dan hanya Tuhan yang dapat membedakan dan memisahkan satu dari yang lain.  Kemudian Dia memisahkan satu dari yang lain.  Kemudian Dia memisahkan keduanya, dan terang menjadi lebih nampak karena dipisahkan dari gelap ketika kegelapan kembali ke kekelaman total.

     Dalam hal rohani terang berbicara tentang ciptaan baru Tuhan.  Mari kita perhatikan  "menjelang hari Tuhan yang mendekat"  dalam Ibrani 10:24-25,  "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  Hari apa yang ditulis di sini?  Itu adalah  'hari'  setelah kematian, pemakaman, kebangkitan dan kenaikan dari Tuhan Yesus Kristus.  Hari itu pasti dan telah ditetapkan, hari itu semakin dekat, dan hari itu begitu penting dalam kehidupan murid-murid Yesus karena semakin mendekat, dan sekarang semakin dekat.

     Mari kita pelajari Alkitab tentang itu - 'Hari Besar Tuhan' - yang disebut 'hari yang jahat'.  Alkitab berkata,  "Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu."  (Efesus 6:13).  Kenakan seluruh perlengkapan senjata Allah untuk menghadapi hari yang jahat karena kita harus tetap berdiri menghadapi pertempuran pada  'Hari Tuhan.' 

"Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!"  Roma 13:12