Friday, September 4, 2015

BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2015

Baca:  Filipi 4:1-9

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."  Filipi 4:6

Alkitab menyatakan pada kita untuk menyampaikan permohonan kepada Tuhan dalam segala hal.  Segala hal berarti segala sesuatu tanpa terkecuali.  Jadi dalam segala sesuatu, dengan doa dan permohonan disertai ucapan syukur, kita ungkapkan permohonan kepada Tuhan.  Banyak yang datang pada Tuhan dengan doa dan permohonan tetapi tidak berhenti kuatir dan berkeluh kesah.  Jika Anda hendak berkeluh kesah tentang masalah dan mencoba menanganinya sendiri, mengapa Anda datang pada Tuhan?  Mengapa tidak Anda simpan sendiri masalah tersebut tanpa melibatkan Tuhan?  Selama Anda terus bergelut dengan masalah Anda tidak ada gunanya berdoa karena Anda belum melepaskannya.

     Apa yang dikatakan Alkitab tentang masalah Anda?  "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."  (1 Petrus 5:7).  Ketika Anda serahkan masalah Anda  kepada Allah, Anda tidak memiliki masalah itu lagi karena mereka ada di tangan Tuhan.  Dia mau menanggung kegelisahan Anda sehingga Anda tidak perlu merasakannya lagi!  Amin?  Tuhan berkata jangan kuatir.  Serahkan segala kegelisahanmu kepada Tuhan;  dalam segala sesuatu dengan doa dan permohonan disertai ucapan syukur datanglah pada-Nya dengan permohonan Anda.

     Sangatlah penting untuk bersyukur pada Tuhan setiap hari dalam segala situasi.  Ada banyak ayat dalam Alkitab yang berbicara tentang bersyukur kepada Tuhan.  Contohnya dalam Mazmur 100:4:  "Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!"  Mengapa kita bersyukur kepada Tuhan?  "Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun."  (Mazmur 100:5).  Masuk gerbang Allah dengan ucapan syukur dan pelataran-Nya dengan puji-pujian berbicara tentang doa.  Bersyukur berkaitan dengan doa.

"Persembahkanlah syukur sebagai korban kepada Allah dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."  Mazmur 50:14-15

Thursday, September 3, 2015

AHLI WARIS SESUAI JANJI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 September 2015

Baca:  Galatia 3:15-29

"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."  Galatia 3:29

Alkitab berkata,  "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia,"  (Roma 8:17).  Anak-anak Allah adalah orang yang lahir baru.  Sudahkah kita hidup sebagai ahli waris?

     Yesus Kristus telah meninggalkan bagi kita suatu warisan mulia.  Paulus berkata,  "Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,"  (Efesus 1:18).  Ini berarti Allah telah memberikan kekayaan kemuliaan-Nya dalam Kristus sebagai warisan kita.  O, syukur kepada Allah.  Ini berarti kita memiliki hak dan keuntungan istimewa tertentu dalam Kristus, dan kita perlu mengetahui apa sajakah itu.  Intinya, kesuksesan kehidupan kekristenan kita diukur dari pemahaman siapa jati diri kita dalam Kristus, apa yang kita miliki dalam Dia - dan kemudian memanfaatkan apa yang menjadi milik kita.  Firman Allah memuat kehendak dan surat warisan Allah yang menyatakan apa yang Anda warisi.

     Hak dan keuntungan istimewa kita ada dalam Kristus dan semuanya telah diberikan pada kita melalui Kristus.  Sekarang tergantung pada kita untuk menerima janji-janji Tuhan sehingga kita bisa menjalani hidup kita dengan menikmati warisan kita seutuhnya.  Alkitab berkata,  "...selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: 'ya Abba, ya Bapa!' Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah."  (Galatia 4:3-7).

Terserah Anda apakah Anda mau atau tidak HIDUP DALAM KEBEBASAN yang menjadi milik Anda sebagai ahli waris Allah!