Tuesday, September 1, 2015

TAKKAN PERNAH TINGGALKANMU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2015

Baca:  Ulangan 31:1-8

"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."  Ulangan 31:6

Kita hidup dalam jaman perubahan, di mana kecenderungan keadaan tidak menentu dan membingungkan.  Nilai-nilai dunia ini semakin tidak dapat diandalkan dan semakin buruk.  Tetapi janganlah takut karena kita memiliki Allah yang Mahakuasa yang tidak pernah berubah, yang akan menolong kita akan selalu menyertai selama-lamanya.  "Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah..."  (Maleakhi 3:6).

     Karena Tuhan tidak pernah berubah maka kita dapat mengandalkan-Nya sebagai tempat perlindungan.  "Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!"  (Ulangan 33:27).  Lengan Tuhan yang kekal adalah lengan perteduhan yang aman dan tempat perlindungan bagi setiap kita yang mengharapkan perlindungan dan keamanan, penuh kuasa dan kekuatan.  Nabi Yeremia berkata,  "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya, Engkaulah yang telah menjadikan langit dan bumi dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang terentang. Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!"  (Yeremia 32:17).  Tiada yang mustahil bagi Allah yang Mahakuasa!

     Jika Tuhan Allah dapat menciptakan alam semesta dengan kuasa-Nya yang besar, adakah hal dalam hidupmu yang terlalu sukar bagi Dia?  Allah dapat menciptakan segala sesuatu yang Anda butuhkan!  Hanya percaya pada-Nya dan bersandarlah pada lengan-lengan-Nya yang kekal.  Ingatlah, karena Allah belum berubah, maka Dia masih memiliki kekuatan mahabesar dalam menciptakan segalanya dengan lengan-lengan kekal-Nya.  "...Mungkinkah tangan-Ku terlalu pendek untuk membebaskan atau tidak adakah kekuatan pada-Ku untuk melepaskan?..."  (Yesaya 50:2b).  Kekuatan Allah masih tersedia bagi Anda hari ini.  Dia rindu mengulurkan lengan-Nya yang kuat kepadamu.  "Masakan Aku ini hanya Allah yang dari dekat, demikianlah firman TUHAN, dan bukan Allah yang dari jauh juga? Tidakkah Aku memenuhi langit dan bumi?"  (Yeremia 23:23-24).

Saat kita berdiri pada jalan baru, tak terpetakan, janji-Nya menguatkan kita untuk waktu-waktu yang akan kita jalani.  Dia tidak akan meninggalkan kita sendiri.

Monday, August 31, 2015

KASIH Itu Tidak Egois

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2015

Baca:  1 Korintus 12:12-31

"Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita."  1 Korintus 12:26

Rasul Paulus memperingatkan semua orang percaya bahwa sehebat apa pun mereka melayani pekerjaan Tuhan, mahir berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahkan bahasa malaikat, mempunyai berbagai karunia dan sebagainya, namun jika tidak memiliki kasih semua itu tidak berguna dan tidak ada faedahnya  (baca  1 Korintus 13:1-3).

     Itu adalah bukti bahwa kasih memegang peranan sangat penting dalam kehidupan orang percaya,  "...sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."  (1 Yohanes 4:7-8).  Orang-orang dunia pun tidak melihat seberapa rajin kita beriadah dan seberapa sibuk kita melayani pekerjaan Tuhan, yang mereka lihat adalah buahnya.  Karena itu jangan pernah merasa bangga dengan  'label'  sebagai orang Kristen bila dalam keseharian hidup kita tidak ada buah Roh yang dihasilkan.  "Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan."  (Matius 3:8).  Tanpa buah Roh kekristenan kita hanyalah teori, tapi prakteknya NOL.

     Kasih seperti apa yang Tuhan kehendaki?  Yaitu kasih yang tidak mementingkan diri sendiri  (egois).  Dunia sekarang ini penuh orang-orang egois, yang hanya terfokus pada diri sendiri dan tidak punya kepekaan atau rasa empati terhadap orang lain.  Itulah keadaan manusia pada akhir zaman  (baca  2 Timotius 3:1-4).  Rasul Paulus memperingatkan bahwa semua orang percaya adalah bagian dari satu tubuh.  "Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota."  (1 Korintus 12:14).  Jika satu bagian tubuh itu sakit dan menderita, tidakkah anggota tubuh lainnya juga turut merasakannya?  "...supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan."  (1 Korintus 12:25).  Ketika melihat saudara seiman lain sedang berada dalam penderitaan, tidakkah hati kita tergerak untuk menolongnya?  "Barangsiapa...menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?"  (1 Yohanes 3:17).

Wujud nyata dari kasih adalah memberi, bukan hanya menerima!