Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2015
Baca: Amsal 1:8-19
"Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu." Amsal 1:8
Ada kata pepatah mengatakan: "Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah." Pepatah ini menggambarkan bahwa kasih seorang ibu kepada sang anak tak terbatas dan tiada berakhir, laksana jalan yang tiada berujung. Sementara kasih anak kepada sang ibu sangat terbatas sebagaimana galah (tongkat). Contoh kasih ibu yang tak terbatas ini ditunjukkan oleh Nancy Matthews Edison, yang adalah ibu dari penemu bola lampu yaitu Thomas Alva Edison.
Semasa kecil Thomas adalah anak yang memiliki gangguan dalam hal pendengaran, dinilai sebagai anak yang lambat dalam berpikir serta tidak punya bakat, sehingga ia terpaksa dikeluarkan oleh pihak sekolah sehingga Thomas pun hanya mengenyam pendidikan formal di sekolah selama 3 bulan. Dalam kondisi seperti itu pasti banyak orang menilai bahwa anak ini akan bermasa depan suram. Tapi berkat kesabaran dan kasih yang tulus dari ibunya, perlahan tapi pasti, Thomas kecil pun mulai meretas masa depannya. Sang ibu, yang kebetulan berprofesi sebagai guru, memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi anaknya di rumah. Meski memiliki banyak kekurangan dan keterbatasan tidak menyurutkan semangat sang Ibu untuk terus mendidik dan mengajar anaknya. Gayung pun bersambut, Thomas tidak menyia-nyiakan segala usaha, jerih lelah dan perjuangan sang ibu, ia mau belajar dan patuh kepada semua nasihat ibunya. Meskipun tidak mengikuti proses belajar secara formal di sekolah, Thomas sudah memiliki curiosity (rasa ingin tahu) yang sangat tinggi dan gemar sekali mencoba hal-hal yang baru. Alhasil, Thomas menjadi salah seorang penemu paling jenius yang pernah ada di dunia ini, dengan 1.093 hasil penemuan. Luar biasa!
Salomo mengingatkan agar anak-anak tidak menyia-nyiakan ajaran ibunya (ayat nas), dan rasul Paulus pun menasihati, "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian." (Efesus 6:1). Jika kita berperan sebagai orangtua, berikanlah yang terbaik dari waktu, tenaga dan pikiran semaksimal mungkin untuk anak-anak, maka kelak kita akan menikmati buah dari kerja keras itu.
Di balik kehebatan seorang Thomas Alva Edison, ada seorang ibu yang luar biasa!
Friday, August 28, 2015
Thursday, August 27, 2015
PERKARA RINGAN DI MATA TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2015
Baca: 2 Raja-Raja 3:9-27
"Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka." 2 Raja-Raja 3:9
Ketika raja Israel (Yoram), raja Yehuda (Yosafat) dan raja Edom mengadakan perjalanan jauh hendak berperang melawan Moab, di tengah perjalanan mereka kehabisan air sehingga semua orang yang turut bersamanya, termasuk tentara dan hewan yang mengikutinya, kehausan luar biasa. Dalam kesulitan tersebut mereka menemui nabi Elisa atas saran dari pengawai raja Israel, untuk meminta petunjuk Tuhan. Semula Elisa menolak, tapi karena di situ ada Yosafat, raja Yehuda, akhirnya Elisa mau juga mengabulkan permintaan mereka. Nabi Elisa memerintahkan memanggil pemetik kecapi. "Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia." (ayat 15).
Memainkan alat musik (kecapi) bagi Tuhan berbicara tentang pujian dan penyembahan bagi Tuhan. Ketika puji-pujian berkumandang hati Tuhan disenangkan dan hadirat-Nya turun melawat umat-Nya, sebab "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Ketika hadirat Tuhan meliputi Elisa sementara kecapi dimainkan, Tuhan menyatakan kehendak-Nya, "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," (2 Raja-Raja 3:16), meski secara kasat mata "Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN;" (2 Raja-Raja 3:17-18), bahkan mereka mendapatkan berkat yang lebih dari Tuhan, "...juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:18b).
Pergumulan berat apa yang sedang Saudara hadapi? Ekonomi keluarga kering atau gersang? Sakit-penyakit kita divonis tidak mungkin sembuh? Atau masalah-masalah berat lain yang secara manusia tidak ada jalan keluar? Jangan putus asa! Angkatlah suara dan pujilah Tuhan! Undang hadirat-Nya memenuhi hidup Saudara. Percayalah, saat Tuhan bertindak tidak ada perkara yang terlalu sukar bagi-Nya, karena Dia Mahasanggup.
"...Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?" Yeremia 32:27
Baca: 2 Raja-Raja 3:9-27
"Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka." 2 Raja-Raja 3:9
Ketika raja Israel (Yoram), raja Yehuda (Yosafat) dan raja Edom mengadakan perjalanan jauh hendak berperang melawan Moab, di tengah perjalanan mereka kehabisan air sehingga semua orang yang turut bersamanya, termasuk tentara dan hewan yang mengikutinya, kehausan luar biasa. Dalam kesulitan tersebut mereka menemui nabi Elisa atas saran dari pengawai raja Israel, untuk meminta petunjuk Tuhan. Semula Elisa menolak, tapi karena di situ ada Yosafat, raja Yehuda, akhirnya Elisa mau juga mengabulkan permintaan mereka. Nabi Elisa memerintahkan memanggil pemetik kecapi. "Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia." (ayat 15).
Memainkan alat musik (kecapi) bagi Tuhan berbicara tentang pujian dan penyembahan bagi Tuhan. Ketika puji-pujian berkumandang hati Tuhan disenangkan dan hadirat-Nya turun melawat umat-Nya, sebab "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Ketika hadirat Tuhan meliputi Elisa sementara kecapi dimainkan, Tuhan menyatakan kehendak-Nya, "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," (2 Raja-Raja 3:16), meski secara kasat mata "Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN;" (2 Raja-Raja 3:17-18), bahkan mereka mendapatkan berkat yang lebih dari Tuhan, "...juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:18b).
Pergumulan berat apa yang sedang Saudara hadapi? Ekonomi keluarga kering atau gersang? Sakit-penyakit kita divonis tidak mungkin sembuh? Atau masalah-masalah berat lain yang secara manusia tidak ada jalan keluar? Jangan putus asa! Angkatlah suara dan pujilah Tuhan! Undang hadirat-Nya memenuhi hidup Saudara. Percayalah, saat Tuhan bertindak tidak ada perkara yang terlalu sukar bagi-Nya, karena Dia Mahasanggup.
"...Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?" Yeremia 32:27
Subscribe to:
Posts (Atom)