Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2015
Baca: 2 Raja-Raja 3:9-27
"Maka berjalanlah raja Israel dan raja Yehuda dan raja Edom. Tetapi
sesudah mereka berkeliling tujuh hari perjalanan jauhnya, maka tidak
terdapat air untuk tentara dan untuk hewan yang mengikuti mereka." 2 Raja-Raja 3:9
Ketika raja Israel (Yoram), raja Yehuda (Yosafat) dan raja Edom mengadakan perjalanan jauh hendak berperang melawan Moab, di tengah perjalanan mereka kehabisan air sehingga semua orang yang turut bersamanya, termasuk tentara dan hewan yang mengikutinya, kehausan luar biasa. Dalam kesulitan tersebut mereka menemui nabi Elisa atas saran dari pengawai raja Israel, untuk meminta petunjuk Tuhan. Semula Elisa menolak, tapi karena di situ ada Yosafat, raja Yehuda, akhirnya Elisa mau juga mengabulkan permintaan mereka. Nabi Elisa memerintahkan memanggil pemetik kecapi. "Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia." (ayat 15).
Memainkan alat musik (kecapi) bagi Tuhan berbicara tentang pujian dan penyembahan bagi Tuhan. Ketika puji-pujian berkumandang hati Tuhan disenangkan dan hadirat-Nya turun melawat umat-Nya, sebab "...Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." (Mazmur 22:4). Ketika hadirat Tuhan meliputi Elisa sementara kecapi dimainkan, Tuhan menyatakan kehendak-Nya, "Beginilah firman TUHAN: Biarlah di lembah ini dibuat parit-parit," (2 Raja-Raja 3:16), meski secara kasat mata "Kamu tidak akan mendapat angin dan hujan, namun lembah ini akan penuh
dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut
dapat minum. Dan itupun adalah perkara ringan di mata TUHAN;" (2 Raja-Raja 3:17-18), bahkan mereka mendapatkan berkat yang lebih dari Tuhan, "...juga orang Moab akan diserahkan-Nya ke dalam tanganmu." (2 Raja-Raja 3:18b).
Pergumulan berat apa yang sedang Saudara hadapi? Ekonomi keluarga kering atau gersang? Sakit-penyakit kita divonis tidak mungkin sembuh? Atau masalah-masalah berat lain yang secara manusia tidak ada jalan keluar? Jangan putus asa! Angkatlah suara dan pujilah Tuhan! Undang hadirat-Nya memenuhi hidup Saudara. Percayalah, saat Tuhan bertindak tidak ada perkara yang terlalu sukar bagi-Nya, karena Dia Mahasanggup.
"...Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk-Ku?" Yeremia 32:27
Thursday, August 27, 2015
Wednesday, August 26, 2015
MENGASIHI TUHAN: Beroleh Berkat
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Agustus 2015
Baca: Amsal 8:1-36
"Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan." Amsal 8:18
Hampir semua orang ketika mendengar atau membaca kata 'harta atau berkat' pikiran mereka langsung tertuju kepada materi: uang, mobil, harta benda.
Adalah tidak salah jika setiap orang menginginkan berkat materi karena Tuhan pun ingin memberkati umat-Nya dengan berkat materi. Ada banyak tokoh Alkitab hidupnya berkelimpahan secara materi, sebut saja Abraham, Ishak dan sebagainya. Yesus pun berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). Namun sebelum Tuhan mencurahkan berkat-berkat secara materi terlebih dahulu Ia memerintahkan umat-Nya mencari berkat rohani atau mengutamakan perkara-perkara rohani. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).
Setelah kita mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya, Tuhan pasti akan memberikan berkat materi sebagai bonus, sebab Ia "...memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar." (Mazmur 115:13). Apa yang dimaksudkan Kerajaan Allah? Rasul Paulus menjelaskan, "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17), dan dalam bagian ini termasuk hal melayani Kristus, "Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia." (Roma 14:18). Untuk memperoleh kasih karunia dan kebenaran, satu-satunya jalan adalah melalui Tuhan Yesus Kristus: "Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus." (Yohanes 1:16-17). Untuk beroleh damai sejahtera dan sukacita Tuhan berkata, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,...supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:10-11), dan supaya damai sejahteramu dan kebahagiaanmu berlimpah-limpah (baca Yesaya 48:18).
"supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka." Amsal 8:21
Baca: Amsal 8:1-36
"Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan." Amsal 8:18
Hampir semua orang ketika mendengar atau membaca kata 'harta atau berkat' pikiran mereka langsung tertuju kepada materi: uang, mobil, harta benda.
Adalah tidak salah jika setiap orang menginginkan berkat materi karena Tuhan pun ingin memberkati umat-Nya dengan berkat materi. Ada banyak tokoh Alkitab hidupnya berkelimpahan secara materi, sebut saja Abraham, Ishak dan sebagainya. Yesus pun berkata, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). Namun sebelum Tuhan mencurahkan berkat-berkat secara materi terlebih dahulu Ia memerintahkan umat-Nya mencari berkat rohani atau mengutamakan perkara-perkara rohani. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33).
Setelah kita mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya, Tuhan pasti akan memberikan berkat materi sebagai bonus, sebab Ia "...memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar." (Mazmur 115:13). Apa yang dimaksudkan Kerajaan Allah? Rasul Paulus menjelaskan, "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17), dan dalam bagian ini termasuk hal melayani Kristus, "Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia." (Roma 14:18). Untuk memperoleh kasih karunia dan kebenaran, satu-satunya jalan adalah melalui Tuhan Yesus Kristus: "Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus." (Yohanes 1:16-17). Untuk beroleh damai sejahtera dan sukacita Tuhan berkata, "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,...supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh." (Yohanes 15:10-11), dan supaya damai sejahteramu dan kebahagiaanmu berlimpah-limpah (baca Yesaya 48:18).
"supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka." Amsal 8:21
Subscribe to:
Posts (Atom)