Wednesday, August 26, 2015

MENGASIHI TUHAN: Beroleh Berkat

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Agustus 2015

Baca:  Amsal 8:1-36

"Kekayaan dan kehormatan ada padaku, juga harta yang tetap dan keadilan."  Amsal 8:18

Hampir semua orang ketika mendengar atau membaca kata  'harta atau berkat'  pikiran mereka langsung tertuju kepada materi:  uang, mobil, harta benda.

     Adalah tidak salah jika setiap orang menginginkan berkat materi karena Tuhan pun ingin memberkati umat-Nya dengan berkat materi.  Ada banyak tokoh Alkitab hidupnya berkelimpahan secara materi, sebut saja Abraham, Ishak dan sebagainya.  Yesus pun berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Namun sebelum Tuhan mencurahkan berkat-berkat secara materi terlebih dahulu Ia memerintahkan umat-Nya mencari berkat rohani atau mengutamakan perkara-perkara rohani.  "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).

     Setelah kita mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenarannya, Tuhan pasti akan memberikan berkat materi sebagai bonus, sebab Ia  "...memberkati orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar."  (Mazmur 115:13).  Apa yang dimaksudkan Kerajaan Allah?  Rasul Paulus menjelaskan,  "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."  (Roma 14:17), dan dalam bagian ini termasuk hal melayani Kristus,  "Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia."  (Roma 14:18).  Untuk memperoleh kasih karunia dan kebenaran, satu-satunya jalan adalah melalui Tuhan Yesus Kristus:  "Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus."  (Yohanes 1:16-17).  Untuk beroleh damai sejahtera dan sukacita Tuhan berkata,  "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku,...supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh."  (Yohanes 15:10-11), dan supaya damai sejahteramu dan kebahagiaanmu berlimpah-limpah  (baca  Yesaya 48:18).

"supaya kuwariskan harta kepada yang mengasihi aku, dan kuisi penuh perbendaharaan mereka."  Amsal 8:21

Tuesday, August 25, 2015

MENEMPUH JALAN TAK BERPETA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Agustus 2015

Baca:  Yesaya 48:1-11

"Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui."  Yesaya 48:6b

Saat jalan yang kita tempuh berliku-liku, seperti tiada berujung dan penuh teka-teki, kita pun mulai meragukan janji Tuhan dan tidak mempercayai-Nya lagi.  Kita cemas dengan masa depan kita dan kemudian berusaha untuk mereka-reka jalan sendiri, padahal jalan yang kita tempuh itu semakin menjauhkan kita dari rencana indah Tuhan.  Alkitab menegaskan bahwa bagi orang percaya  "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang."  (Amsal 23:18).  Asal kita berjalan dengan iman dan percaya kepada Tuhan sepenuhnya maka Ia akan menuntun kita selangkah demi selangkah.  Mungkin kita hanya dapat melihat sekilas atau sebagian kecil dari rencana Tuhan bagi kehidupan kita dan kita tak mengerti sepenuhnya, tapi percayalah bahwa Tuhan akan membawa kita kepada kehidupan yang berkemenangan dan penuh mujizat.

     Ketika Tuhan menuntun bangsa Israel, yang waktu itu dipimpin oleh Yosua, Tuhan memerintahkan umat-Nya untuk berjalan mengikuti tabut perjanjian dengan jarak yang tidak terlalu dekat atau terlalu jauh.  Mereka harus patuh terhadap perintah Tuhan ini supaya mereka mengetahui jalan yang harus ditempuhnya, sebab jalan yang hendak mereka tempuh adalah jalan yang benar-benar baru dan belum pernah sekalipun dilalui sebelumnya.  Dengan kata lain umat Israel harus menempuh perjalanan yang tidak berpeta.  Mereka harus belajar berjalan dengan iman dan bergantung sepenuhnya kepada pimpinan Tuhan.  Selain itu  "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."  (Yosua 3:5).

     Kemenangan dan mujizat akan dinyatakan Tuhan ketika kita mau mempercayakan hidup ini sepenuhnya kepada tuntunan Tuhan dan hidup dalam ketaatan.  Terbukti selama menempuh perjalanan 40 tahun lamanya di padang belantara Tuhan tidak pernah mengecewakan umat Israel, apa pun yang mereka butuhkan selalu Tuhan sediakan, bahkan mujizat demi mujizat senantiasa mengikuti langkah hidup mereka.  Meski demikian mereka seringkali memberontak dan bersungut-sungut kepada Tuhan karena tidak memahami jalan-jalan Tuhan dan terpaku pada kesenangan semu di Mesir.

"Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya."  Mazmur 23:3b