Wednesday, August 5, 2015

ALKITAB: Pedoman Hidup (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Agustus 2015

Baca:  2 Timotius 3:10-17

"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  2 Timotius 3:16

Ayat nas ini adalah nasihat Rasul Paulus kepada Timotius, orang muda yang dipercaya melayani jemaat di Efesus.  Mengapa Paulus perlu menekankan kembali pentingnya mempelajari dan merenungkan firman Tuhan?  Karena pada waktu itu banyak sekali pengajar-pengajar sesat yang menyusup di antara jemaat sehingga mereka tidak lagi menjadikan Alkitab sebagai pedoman hidup, melainkan lebih menyendengkan telinganya kepada ajaran-ajaran yang menyimpang dari kebenaran.  "...tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng."  (2 Timotius 4:3-4).

     Apa manfaat Alkitab bagi kehidupan orang percaya?  Adalah sarana utama belajar mengenal pribadi Tuhan, mempercayai janji-Nya, serta memahami apa kehendak dan rencana-Nya bagi kehidupan kita.  Melalui Alkitab Tuhan mengajar dan mendidik kita untuk hidup dalam kebenaran"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105).  Proses pertumbuhan menuju karakter Kristus tidak terjadi secara otomatis atau tiba-tiba, namun memerlukan waktu seumur hidup.  Untuk bertumbuh secara rohani Allah sudah memberikan pedoman-Nya yaitu melalui Alkitab.  Diperlukan kebenaran untuk mengubah hidup kita, dan Alkitab menunjukkan kebenaran itu kepada orang percaya.  Hidup kita akan berubah bila kita mau membayar harga, yaitu menyediakan waktu membaca Alkitab, mempelajari, merenungkan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

     Ketika kita tekun mendalami Alkitab, Roh Kudus akan menolong menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi yang tak terpahami,  "...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu..."  (Yohanes 14:26), dan  "...memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13), sehingga kebenaran-Nya bekerja di dalam kita, dan kita pun semakin disadarkan untuk berubah dalam segala hal:  pikiran, perkataan, perbuatan.

"Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,"  Mazmur 25:5

Tuesday, August 4, 2015

ALKITAB: Pedoman Hidup (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2015

Baca:  Mazmur 119:33-40

"Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati."  Mazmur 119:34

Ada banyak orang Kristen yang bertanya-tanya dalam hati,  "Mengapa sampai hari ini kuasa firman Tuhan itu tidak bekerja secara nyata dalam hidupku, padahal aku sudah membaca Alkitab sampai tuntas?"  Saudaraku, bukan Alkitab atau firman Tuhan yang salah, tetapi respons dari sikap hati terhadap firman, serta perbuatan kita turut menentukan keadaan ini.  Karena itu kita perlu mengoreksi diri terlebih dahulu sebelum kita complain kepada Tuhan.  Yakobus memperingatkan,  "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."  (Yakobus 1:21).

     Firman Tuhan, baik yang kita baca maupun yang dengar melalui khotbah para hamba Tuhan, tidak dapat bekerja secara efektif di dalam hidup kita bila kita sendiri belum mau melepaskan hal yang kotor dan jahat.  Selama kita masih enggan menanggalkan  'manusia lama'  maka semuanya sia-sia.  Apalah artinya membaca Alkitab dan hafal dengan ayat-ayat firman Tuhan jika hal itu tidak selaras dengan sikap dan perbuatan kita sehari-hari.  Bukankah Alkitab dengan sangat terperinci memberitahukan kita tentang apa saja yang tidak layak untuk dilakukan dan apa saja yang harus kita perbuat?  Tetapi jika kita masih saja hidup dalam dosa, bukankah itu artinya kita meremehkan firman dan menganggap semua nasihat Tuhan itu sebagai angin lalu?  Dengan keras firman Tuhan memperingatkan:  "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."  (2 Korintus 6:17).

     Sebaliknya, jika ketekunan kita mempelajari Alkitab disertai dengan kesungguhan untuk melakukan firman Tuhan, maka  "...firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya."  (Yesaya 55:11).

Alkitab adalah jawaban untuk semua pergumulan hidup kita, karena itu tingallah di dalam firman-Nya, maka apa saja yang kita perbuat menjadi berhasil!