Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juli 2015
Baca: Mazmur 92:1-16
"untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam," Mazmur 92:3
Sebelum memulai segala sesuatu di hari yang baru kita harus pastikan bahwa yang akan kita pikirkan dan lakukan adalah sesuai dengan kehendak Tuhan, dan apakah mendatangkan kebaikan bagi kita ataukah sebaliknya. Karena itu perlu sekali kita datang kepada Tuhan dan mempertajam pendengaran kita untuk mendengar Tuhan berbicara melalui firman-Nya. Perhatikan! Bagaimana kita memulai langkah awal akan menentukan bagaimana hasil akhirnya. Ketika kita mengijinkan Tuhan memimpin dan menuntun langkah kita, kita pun akan beroleh kekuatan baru dalam menjalani hari, karena kita percaya ada Tuhan yang akan menopang, menguatkan dan menyertai kita senantiasa.
Inilah yang dilakukan Daud ketika memulai hari baru: "...pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." (Mazmur 5:4). Kata persembahan bukan hanya berbicara tentang materi atau sesuatu yang dipersembahkan kepada Tuhan, tetapi meliputi segenap keberadaan hidup Daud: hati, pikiran, kehendak dan rencana, diserahkan kepada Tuhan sepenuhnya. Dengan kata lain Daud berkata, "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Sadar bahwa Tuhan sangat benci segala bentuk kefasikan maka Daud pun bertekad menjauhkan diri dari dosa. "Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu." (Mazmur 5:5).
Hal penting lain adalah Daud senantiasa mengingat-ingat kebaikan dan kasih Tuhan dalam hidupnya. "...berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu," (Mazmur 5:8), dan "Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi, sebab kepada-Mulah aku percaya!" (Mazmur 143:8a). Daud tidak memusatkan pikiran dan perhatiannya terhadap masalah, tapi kepada kuasa Tuhan.
Dengan iman Daud dapat berkata, "...Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Thursday, July 2, 2015
Wednesday, July 1, 2015
HARI BARU: Libatkan Tuhan (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juli 2015
Baca: Mazmur 5:1-13
"TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." Mazmur 5:4
Ketika mentari pagi menyapa di ufuk timur, itu pertanda hari baru telah tiba, artinya kita kembali beroleh kesempatan dari Tuhan untuk menjalani hidup ini, dan terlebih lagi kita beroleh kesempatan untuk menikmati kasih dan kebaikan Tuhan, sebab "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Karena itu kita harus mengawali hari dengan ucapan syukur untuk apa yang Tuhan sudah sediakan untuk kita di hari baru ini.
Kita tahu pagi hari adalah waktu yang tepat mempersiapkan segala sesuatunya. Akan tetapi banyak orang ketika bangun pagi pikirannya langsung tertuju kepada masalah yang membuat mereka terus dihantui rasa kuatir dan takut; bagaimana kalau uang belanja tidak cukup, bagaimana kalau toko sepi, bagaimana kalau target meleset, bagaimana kalau klien membatalkan janjinya. Ada pula yang hanya memikirkan cara uang meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dalam hal berbisnis. Kita pun cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran sendiri, tidak lagi mengandalkan Tuhan dan melibatkan Dia di setiap perencanaan hidup ini. "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:13-15).
Jarang sekali kita mengawali hari dengan mempersiapkan hati untuk mencari wajah Tuhan dan bersekutu dengan-Nya terlebih dahulu, dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Padahal membangun kekariban dengan Tuhan adalah awal yang baik sebelum kita mengisi hari dengan berbagai aktivitas dan kesibukan. Hal inilah yang sering diabaikan dan disepelekan oleh banyak orang Kristen. Kalau kita sudah memulai dengan langkah yang salah, semakin jauh kita melangkah akan semakin berat langkah yang akan kita tempuh. Hal-hal yang tak terduga di luar perencanaan bisa saja terjadi dan itu akan mengejutkan kita.
Awalilah hari baru dengan mengutamakan Tuhan dan melibatkan Dia, maka sepanjang hari yang akan kita jalani pasti jauh berbeda hasilnya.
Baca: Mazmur 5:1-13
"TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." Mazmur 5:4
Ketika mentari pagi menyapa di ufuk timur, itu pertanda hari baru telah tiba, artinya kita kembali beroleh kesempatan dari Tuhan untuk menjalani hidup ini, dan terlebih lagi kita beroleh kesempatan untuk menikmati kasih dan kebaikan Tuhan, sebab "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23). Karena itu kita harus mengawali hari dengan ucapan syukur untuk apa yang Tuhan sudah sediakan untuk kita di hari baru ini.
Kita tahu pagi hari adalah waktu yang tepat mempersiapkan segala sesuatunya. Akan tetapi banyak orang ketika bangun pagi pikirannya langsung tertuju kepada masalah yang membuat mereka terus dihantui rasa kuatir dan takut; bagaimana kalau uang belanja tidak cukup, bagaimana kalau toko sepi, bagaimana kalau target meleset, bagaimana kalau klien membatalkan janjinya. Ada pula yang hanya memikirkan cara uang meraup keuntungan sebanyak-banyaknya dalam hal berbisnis. Kita pun cenderung mengandalkan kekuatan dan kepintaran sendiri, tidak lagi mengandalkan Tuhan dan melibatkan Dia di setiap perencanaan hidup ini. "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung, sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:13-15).
Jarang sekali kita mengawali hari dengan mempersiapkan hati untuk mencari wajah Tuhan dan bersekutu dengan-Nya terlebih dahulu, dan menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Padahal membangun kekariban dengan Tuhan adalah awal yang baik sebelum kita mengisi hari dengan berbagai aktivitas dan kesibukan. Hal inilah yang sering diabaikan dan disepelekan oleh banyak orang Kristen. Kalau kita sudah memulai dengan langkah yang salah, semakin jauh kita melangkah akan semakin berat langkah yang akan kita tempuh. Hal-hal yang tak terduga di luar perencanaan bisa saja terjadi dan itu akan mengejutkan kita.
Awalilah hari baru dengan mengutamakan Tuhan dan melibatkan Dia, maka sepanjang hari yang akan kita jalani pasti jauh berbeda hasilnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)