Monday, June 22, 2015

MENGIKUT TUHAN: Mau Membayar Harga (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Juni 2015

BacaLukas 9:57-62

"Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."  Lukas 9:57

Alkitab menyatakan bahwa mengikut Tuhan Yesus berarti mau menyangkal diri dan memikul salib setiap hari  (Lukas 9:23).  Artinya kita harus mau berkorban:  mengorbankan keinginan daging kita, kesenangan duniawi, melepaskan segala kenyamanan.  Meskipun terasa menyakitkan kita harus berani berkata  'tidak'  terhadap segala keinginan daging, sebab keinginan daging itu berlawanan dengan keinginan Roh  (baca  Galatia 5:17).  Dengan kata lain manusia lama harus benar-benar ditanggalkan, karena di dalam Kristus kita adalah ciptaan baru  (baca  2 Korintus 5:17).  Rasul Petrus menasihati,  "Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,"  (1 Petrus 4:1).

     Mengikut Yesus berarti rela kehilangan nyawa  (Lukas 9:24), artinya tidak ada sesuatu pun yang layak kita pertahankan di dalam dunia ini;  rela kehilangan sesuatu yang menurut kita penting dan berharga dalam hidup kita:  reputasi, kehormatan, popularitas, harga diri demi Kristus.  Mari belajar dari Paulus yang bertekad,  "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:20).

     Mengikut Tuhan berarti kita tidak pernah malu karena nama Tuhan  (Lukas 9:26).  Ada banyak orang yang malu mengakui dirinya sebagai orang Kristen, malu mengakui Tuhan Yesus di depan orang banyak karena takut kehilangan popularitas, takut kehilangan jabatan, takut ditinggalkan oleh teman atau kawan, takut dimusuhi dan dikucilkan oleh lingkungan.  Tuhan Yesus berkata,  "Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."  (Markus 8:38).  Kita tidak perlu malu memberitakan nama Yesus kepada dunia karena Dia adalah Tuhan dan Juruselamat kita.

Mengikut Tuhan Yesus adalah keputusan untuk hidup seturut kehendak-Nya, melayani-Nya dan menempatkan-Nya sebagai yang terutama di dalam hidup ini!

Sunday, June 21, 2015

MENGIKUT TUHAN: Mau Membayar Harga (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Juni 2015

BacaLukas 9:22-27

"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku."  Lukas 9:23

Melalui perenungan ini kita kembali diingatkan bahwa untuk mengikut Tuhan Yesus ada harga yang harus dibayar.  Mengikut Tuhan Yesus adalah sebuah keputusan terbesar dalam hidup karena keputusan ini adalah keputusan sekali seumur hidup kita.

     Ketika kita memutuskan untuk mengikut Tuhan berarti kita siap mengikuti jalan-jalan-Nya, sebab ada tertulis,  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Jangan mengikut Tuhan Yesus hanya karena satu tendensi yaitu mengejar berkat dan mujizat-Nya saja, sementara kita tidak mempedulikan keberadaan diri kita apakah kita sudah hidup benar di hadapan Tuhan atau belum, apakah jalan kita seturut dengan kehendak-Nya, apakah kita sudah membalas kasih Tuhan yang tak terukur,  "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya..."  (Efesus 3:18)  dengan melayani Dia sepenuh hati atau tidak.  Ada banyak orang Kristen hanya berpikiran bahwa yang terpenting Tuhan sudah memberkatiku, menyembuhkanku, memulihkanku, dan menjawab doa-doaku.  Kita hanya memanfaatkan Tuhan Yesus untuk mewujudkan segala keinginan kita.  "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?"  (Lukas 9:25).

     Sekali lagi, ketika kita memutuskan untuk mengikut Tuhan berarti kita harus siap membayar harga.  Mengapa?  Karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu membayar harga,  "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."  (Lukas 9:22).  Kepada jemaat di Korintus rasul Paulus mengingatkan,  "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar"  (1 Korintus 6:20).  Tuhan Yesus membayar harga dengan mengorbankan nyawa-Nya di kayu salib sehingga kita yang percaya kepada-Nya beroleh pengampunan dosa dan diselamatkan.

Mengikut Tuhan berarti harus siap dengan segala konsekuensinya!