Saturday, June 20, 2015

ON FIRE UNTUK TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Juni 2015

BacaRoma 12:9-21

"Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  Roma 12:11

Seiring dengan berjalannya waktu ada banyak orang Kristen yang tidak lagi bersemangat dalam melayani Tuhan dan mengalami titik jenuh.  Api dalam diri mereka tidak lagi berkobar-kobar, namun semakin meredup dan perlahan menjadi padam.  Mengapa?  Ujian, tantangan dan masalah yang terjadi dalam hidup mereka seringkali menjadi penyebab utamanya.  Ketika kita menjadikan pelayanan hanya sebatas aktivitas rutin dan ketika kita tidak lagi intensif membangun persekutuan dengan Tuhan  (karena kesibukan-kesibukan duniawi), berhati-hatilah!  Karena celah inilah yang dimanfaatkan Iblis untuk melemahkan dan menjatuhkan iman kita sehingga kita tidak lagi memiliki roh yang menyala-nyala bagi Tuhan.  Akhirnya kuasa Tuhan pun tidak bekerja secara optimal di dalam hidup kita karena kita sendiri yang menghalanginya.

     Saudara yang terkasih, having problems in life is normal, memiliki masalah dalam hidup ini adalah hal yang lumrah, dan semua orang pasti mengalminya.  Maka jika demikian tidak seharusnya kita menjadikan  'masalah'  sebagai alasan untuk kita tidak lagi punya semangat dalam melayani Tuhan.  Kalau kita mengenal dengan benar siapa Tuhan kita, menyadari anugerah keselamatan yang telah kita terima, memahami kehendak dan rencana Tuhan atas hidup kita, maka kita akan melayani Tuhan secara konsisten dan penuh semangat di segala situasi.  Seringkali ketika seseorang sedang terberkati secara materi, karir sedang menanjak, saat itulah ia begitu menggebu-gebu untuk Tuhan dan dengan suara lantang bisa berkata,  "God is good!"  Namun begitu keadaan terbalik atau tidak sesuai harapan, pelayanan pun terkena imbasnya.

     Bagaimana supaya kita tetap on fire bagi Tuhan?  Pulihkan kembali persekutuan yang karib dengan Tuhan.  "...engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan."  (Wahyu 2:3-4);  dan marilah kita fokus kepada janji Tuhan!  Percayalah bahwa jerih lelah kita untuk melayani Dia tidak pernah sia-sia.

Miliki tekad seperti Paulus yang  "...berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."  Filipi 3:14

Friday, June 19, 2015

LAYAK MELAYANI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juni 2015

BacaMazmur 51:1-21

"Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu!"  Mazmur 51:17

Merupakan suatu anugerah kalau kita diperkenan Tuhan untuk terlibat dalam pelayanan karena tidak semua orang beroleh kesempatan untuk melayani pekerjaan-Nya"Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."  (Matius 22:14).  Karena itu memenuhi panggilan sebagai pelayan Tuhan adalah suatu panggilan hidup yang sangat mulia dalam hidup orang percaya.

     Mengapa disebut mulia?  Karena tugas pelayan Tuhan adalah membawa orang lain kepada pertobatan dan keselamatan di dalam Yesus Kristus.  Pertobatan, dalam bahasa aslinya adalah metanoia, yang dapat diartikan sebagai perubahan pola pikir, suatu keadaan di mana seorang berdosa menyesal karena dosa-dosanya yang dinyatakan kepadanya oleh terang firman Tuhan dan gerakan Roh Kudus, sehingga dengan kehendaknya sendiri ia mengubah pikiran dan hatinya, lalu berbalik dari dosanya dan berpaling kepada Tuhan.

     Supaya layak untuk melayani Tuhan kita sendiri harus terlebih dahulu mengalami proses pembenaran dari Tuhan, sebab tanpa proses pembenaran tersebut tidak mungkin kita dapat menjadi berkat bagi orang lain dan melayani Tuhan.  "...orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya."  (1 Petrus 1:2).  Proses itu adalah:  memohon pengampunan atas segala dosa-dosa serta memohon pengudusan dan perkenanan dari Tuhan, dan semua itu hanya dapat kita terima dari Tuhan Yesus yaitu melalui pengorbananNya di kayu salib.  "Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!"  (Mazmur 51:9);  mengijinkan Roh Kudus mentahirkan, memulihkan dan memperbaharui hati kita karena hati kita menentukan arah hidup kita,  "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!"  (Mazmur 51:12), barulah kita melangkah untuk  "...mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu."  (Mazmur 51:15).

Kerelaan diproses Tuhan membawa kita semakin layak memenuhi panggilan-Nya!