Tuesday, June 2, 2015

KECANTIKAN SEORANG WANITA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2015

Baca:  Amsal 31:10-31

"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji."  Amsal 31:30

Kaum pria umumnya akan mengukur dan menilai kecantikan wanita dari apa yang terlihat secara kasat mata alias dari sisi fisiknya:  paras yang ayu dan bodi yang seksi.  Ternyata, 'kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia'  apabila tidak disertai dengan sikap dan perbuatan yang baik.  Meskipun tidak bisa dipungkiri, sebagian besar laki-laki justru meyukai hal yang bohong dan sia-sia tersebut.

     Seorang wanita yang terlihat cantik apabila ia hidup dalam kepatuhan.  "Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh."  (1 Timotius 2:11).  Patuh bukan berarti harus selalu mengalah atau takluk di bawah laki-laki.  Patuh yang dimaksud adalah bagaimana wanita menghargai ketetapan Tuhan dalam menjalani kodratnya sebagai wanita, yaitu sebagai penolong yang sepadan bagi laki-laki.  Penolong dalam hal apa?  Penolong dalam melakukan kehendak TUHAN.  Dalam keberadaannya sebagai isteri ia harus tunduk dan patuh kepada suaminya.  "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu."  (Efesus 5:22-24).

     Sering dijumpai ada isteri-isteri yang tidak mau tunduk kepada suami, suka sekali melawan, bahkan semena-mena dan menganggap rendah suaminya, mungkin karena merasa memiliki penghasilan lebih tinggi dari suami atau lebih pintar dari suaminya.  Akhirnya muncul istilah   'ikatan suami takut isteri  (ISTI)'.  Firman-Nya memperingatkan!  "Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan."  (Kolose 3:18).  Ketaatan dan kasih seorang wanita dalam melakukan kehendak Tuhan akan tercermin bagaimana ia mampu menjalankan perannya sebagai isteri yang baik.  "Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal."  (1 Timotius 3:11).

Wanita dikatakan cantik bila mampu menjalankan perannya sesuai kehendak Tuhan!

Monday, June 1, 2015

KECANTIKAN WANITA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2015

Baca:  1 Timotius 2:9-12

"tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah."  1 Timotius 2:10

Miss Universe  (dan yang sejenisnya)  adalah kontes kecantikan wanita sejagat raya ini.  Di dalam kontes ini yang dinilai bukan semata-mata kecantikan fisik, tetapi termasuk juga kecerdasan dan juga kepribadiannya, yang lebih dikenal dengan istilah 3B  (brain, beauty, dan behaviour):  brain memiliki arti cerdas dan berwawasan luas;  beauty artinya memiliki wajah yang eye catching  (menarik)  dan juga memiliki bentuk tubuh yang proposional;  behaviour mengacu kepada kepribadian, sikap dan perilaku.  Pemenang Miss Universe 2014 adalah Paulina Vega  (Colombia).  Sementara wakil dari Indonesia, Elvira Devinamira  (Puteri Indonesia 2014), masuk dalam top 15 dan mengenakan kostum bertema  'Chronicle of Borobudur'  dan menyabet  'Best National Costume'.  Suatu prestasi yang sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia!

     Cantik adalah idaman semua wanita di jagad raya ini!  Karena itu tidaklah mengherankan bila wanita suka sekali berdandan atau bersolek.  Namun banyak wanita yang berdandan secara berlebihan  (menor)  sehingga mereka bukan tampak terlihat semakin cantik, tetapi malah sebaliknya, terlihat buruk dan lucu.  Padahal Alkitab menasihatkan,  "Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,"  (1 Timotius 2:9).  Seorang wanita akan terlihat cantik ketika ia berdandan secara tepat, tidak harus menggunakan pakaian yang berharga mahal, mewah dan galamor, tetapi berdandan dengan pantas, sopan dan tidak melebihi batas kesopanan.

     Sesungguhnya kecantikan wanita itu akan terpancar melalui sikap perbuatannya,  "...hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah."  (ayat nas).  Jadi wanita akan terlihat cantik dan menarik bukan semata-mata dilihat dari pakaian yang dikenakan, peerhiasan yang melekat di tubuh, atau karena ia sangat lihai dalam hal bersolek, melainkan dari budi bahasa dan perbuatannya.  Inilah yang disebut inner beauty, yaitu kecantikan yang terpancar dari dalam melalui kepribadian, tutur kata dan perbuatannya sehari-hari.

Kecantikan wanita akan terpancar dari perbuatan, bukan semata-mata karena fisik!