Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Mei 2015
Baca: Markus 16:9-20
"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah." Markus 16:19
Kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Dia bangkit dari kematian dan 10 hari sebelum hari raya Pentakosta. Kenaikan Yesus Kristus ke sorga adalah suatu fakta, rill, bukan dongeng 1001 mimpi, bukan cerita fiksi atau sekedar ilustrasi. Jadi tubuh-Nya benar-benar naik ke sorga. Alkitab menjelaskan bahwa kenaikan-Nya ke sorga disaksikan langsung oleh murid-murid-Nya. Adapun kenaikan-Nya terjadi secara perlahan-lahan, jelas terlihat dengan kasat mata, secara jasmaniah dan normal. "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu
berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga
meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat Dia naik ke sorga.'" (Kisah 1:9-11). Kenaikan Yesus Kristus ke sorga menjadi bukti ke-Ilahi-an Kristus. Bahkan Alkitab menegaskan pula bahwa cara Ia naik ke sorga juga akan menggambarkan kelak Ia akan datang kembali untuk yang kedua kalinya.
Mengapa Yesus Kristus harus naik ke sorga? Setelah bangkit dari antara orang mati Yesus mempunyai tubuh kebangkitan yang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu, karena tubuh-Nya adalah tubuh kemuliaan. Tubuh-Nya yang mulia itu tidak sesuai dengan keadaan di bumi ini, karena itu Dia harus naik ke sorga, suatu tempat yang sesuai dengan tubuh rohani-Nya. Yesus Kristus datang ke dunia dengan caranya yang ajaib pula. Tuhan Yesus berkata, "Aku dari atas...Aku bukan dari dunia ini." (Yohanes 8:23), "...Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah." (Yohanes 13:3).
Bagi umat Tuhan, hari kenaikan Yesus Kristus adalah hari yang sangat berarti dan patut disambut dengan penuh sukacita. Kenaikan-Nya ke sorga membuktikan bahwa apa yang difirmankan-Nya adalah ya dan amin! Tidak ada janji yang tidak ditepati-Nya.
Yesus Kristus naik ke sorga membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan yang berkuasa!
Thursday, May 14, 2015
Wednesday, May 13, 2015
BELAS KASIHAN TUHAN DAN IMAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Mei 2015
Baca: Matius 9:27-31
"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Matius 9:28
Bagaimana keadaan Saudara hari ini? Mungkin Saudara sedang terbaring lemah di tempat tidur karena sakit-penyakit? Atau mungkin Saudara sudah merasa putus asa karena dokter sudah mengangkat tangan sebagai pertanda ketidaksanggupan menangani sakit yang Saudara derita? Jangan berputus asa, karena bagi orang percaya pengharapan itu selalu ada! Berserulah kepada Tuhan Yesus dan mohon belas kasihan-Nya, karena Dia adalah Jehovah Rapha, Allah yang menyembuhkan. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17). Ini merupakan penggenapan dari nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya, "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah." (Yesaya 53:4) dan "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Petrus 2:24b).
Seseorang beroleh kesembuhan dari Tuhan bukan karena ia baik dan layak, atau karena ia adalah seorang fulltimer gereja, keluarga pendeta, orang kaya, orang berpangkat, terkenal, berparas cantik atau tampan, melainkan semata-mata oleh karena belas kasihan dari Tuhan. Selain karena belas kasihan Tuhan, yang menjadi kunci untuk mendapatkan mujizat dari Tuhan adalah iman kita, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1), tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan dan Ia "...memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6).
Ketika bertemu orang yang sakit, seperti dalam pembacaan hari ini bertemu dengan dua orang buta, Ia tidak pernah bertanya, "Berapa banyaknya uangmu? Kamu berasal dari gereja mana?" Yang Ia tanyakan, "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" (ayat nas). Imanlah yang dituntut. Dari manakah iman kita dapatkan? "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya iman kita akan semakin bertumbuh dan apa yang kita imani akan menjadi sebuah kenyataan!
"Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia;" Yakobus 5:15
Baca: Matius 9:27-31
"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Matius 9:28
Bagaimana keadaan Saudara hari ini? Mungkin Saudara sedang terbaring lemah di tempat tidur karena sakit-penyakit? Atau mungkin Saudara sudah merasa putus asa karena dokter sudah mengangkat tangan sebagai pertanda ketidaksanggupan menangani sakit yang Saudara derita? Jangan berputus asa, karena bagi orang percaya pengharapan itu selalu ada! Berserulah kepada Tuhan Yesus dan mohon belas kasihan-Nya, karena Dia adalah Jehovah Rapha, Allah yang menyembuhkan. "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17). Ini merupakan penggenapan dari nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya, "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah." (Yesaya 53:4) dan "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Petrus 2:24b).
Seseorang beroleh kesembuhan dari Tuhan bukan karena ia baik dan layak, atau karena ia adalah seorang fulltimer gereja, keluarga pendeta, orang kaya, orang berpangkat, terkenal, berparas cantik atau tampan, melainkan semata-mata oleh karena belas kasihan dari Tuhan. Selain karena belas kasihan Tuhan, yang menjadi kunci untuk mendapatkan mujizat dari Tuhan adalah iman kita, karena "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1), tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan dan Ia "...memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." (Ibrani 11:6).
Ketika bertemu orang yang sakit, seperti dalam pembacaan hari ini bertemu dengan dua orang buta, Ia tidak pernah bertanya, "Berapa banyaknya uangmu? Kamu berasal dari gereja mana?" Yang Ia tanyakan, "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" (ayat nas). Imanlah yang dituntut. Dari manakah iman kita dapatkan? "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya iman kita akan semakin bertumbuh dan apa yang kita imani akan menjadi sebuah kenyataan!
"Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia;" Yakobus 5:15
Subscribe to:
Posts (Atom)