Wednesday, May 13, 2015

BELAS KASIHAN TUHAN DAN IMAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Mei 2015

Baca:  Matius 9:27-31

"Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?"  Matius 9:28

Bagaimana keadaan Saudara hari ini?  Mungkin Saudara sedang terbaring lemah di tempat tidur karena sakit-penyakit?  Atau mungkin Saudara sudah merasa putus asa karena dokter sudah mengangkat tangan sebagai pertanda ketidaksanggupan menangani sakit yang Saudara derita?  Jangan berputus asa, karena bagi orang percaya pengharapan itu selalu ada!  Berserulah kepada Tuhan Yesus dan mohon belas kasihan-Nya, karena Dia adalah Jehovah Rapha, Allah yang menyembuhkan.  "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."  (Matius 8:17).  Ini merupakan penggenapan dari nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya,  "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah."  (Yesaya 53:4)  dan  "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."  (1 Petrus 2:24b).

     Seseorang beroleh kesembuhan dari Tuhan bukan karena ia baik dan layak, atau karena ia adalah seorang fulltimer gereja, keluarga pendeta, orang kaya, orang berpangkat, terkenal, berparas cantik atau tampan, melainkan semata-mata oleh karena belas kasihan dari Tuhan.  Selain karena belas kasihan Tuhan, yang menjadi kunci untuk mendapatkan mujizat dari Tuhan adalah iman kita, karena  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  (Ibrani 11:1), tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan dan Ia  "...memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."  (Ibrani 11:6).

     Ketika bertemu orang yang sakit, seperti dalam pembacaan hari ini bertemu dengan dua orang buta, Ia tidak pernah bertanya,  "Berapa banyaknya uangmu?  Kamu berasal dari gereja mana?"  Yang Ia tanyakan,  "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?"  (ayat nas).  Imanlah yang dituntut.  Dari manakah iman kita dapatkan?  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Semakin kita banyak mendengar firman Tuhan dan tinggal di dalam firman-Nya iman kita akan semakin bertumbuh dan apa yang kita imani akan menjadi sebuah kenyataan!

"Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia;"  Yakobus 5:15

Tuesday, May 12, 2015

BELAS KASIHAN TUHAN DAN IMAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Mei 2015

Baca:  Matius 9:35-38

"Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan."  Matius 9:35

Berdasarkan ayat nas di atas, secara garis besar ada tiga pekerjaan yang Tuhan Yesus lakukan selama berada di bumi yaitu:  mengajar, memberitakan kabar baik dan menyembuhkan.  Ini menunjukkan bahwa misi Tuhan Yesus adalah untuk melayani, bukan dilayani.  "sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  (Matius 20:28).  Dasar untuk melayani orang lain adalah kasih.  Tanpa memiliki kasih seseorang tidak mungkin bisa melayani orang lain dengan benar, tetapi tendensius.

     Apa itu belas kasihan?  Adalah emosi seseorang yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain;  perasaan iba melihat orang lain menderita.  Belas kasihan itu lebih kuat daripada empati karena menimbulkan suatu tindakan aktif untuk meringankan penderitaan orang lain.  Inilah hati Tuhan Yesus!  Hati yang dipenuhi oleh belas kasihan.  Setiap mujizat yang dihasilkan dari pelayanan Tuhan Yesus adalah hasil dari belas kasihan yang timbul dalam hati-Nya.  Di mana pun dan kapan pun bertemu dengan orang-orang yang bermasalah, hati Tuhan Yesus selalu tergerak untuk menolong mereka.  Ketika bertemu dengan orang yang sakit kusta Tuhan Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menjamah orang kusta tersebut.  Seketika itu juga tahirlah orang tersebut dari kustanya  (Matius 8:1-4);  ketika melihat ibu mertua Petrus sakit demam, hati Tuhan Yesus pun tergerak oleh belas kasihan, Ia memegang tangan perempuan itu dan lenyaplah demamnya  (Matius 8:14-17);  ketika bertemu dengan orang lumpuh, berkatalah Tuhan Yesus kepadanya,  "Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!"  (Matius 9:6), maka berjalanlah orang yang tadinya lumpuh itu;  ketika bertemu dengan dua orang yang buta, dijamah-Nya mereka, maka meleklah matanya  (baca  Matius 9:27-31).

     Alkitab mencatat banyak sekali mujizat yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus berkenaan dengan segala macam penyakit, dan kesembuhan terjadi oleh karena belas kasihan yang ditunjukkan Tuhan Yesus!  (Bersambung)