Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Mei 2015
Baca: Daniel 3:1-30
"siapa yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala!" Daniel 3:6
Apa reaksi seseorang ketika hidup dalam tekanan dan ancaman, apalagi ini berhubungan dengan nyawa? Pasti akan mengalami ketakutan yang luar biasa, pasrah dan mungkin akan memilih untuk berkompromi daripada harus menanggung resiko. Tapi hal ini tidak dilakukan oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, rekan-rekan Daniel. Meski hidup dalam tekanan dan ancaman di Babel ketiga pemuda ini tidak melepaskan kepercayaannya dan kemudian menyangkal Tuhan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan orang di zaman sekarang ini. Mereka tetap teguh pendirian dan tidak terbawa arus!
Suatu ketika "Raja Nebukadnezar membuat sebuah patung emas yang tingginya enam puluh
hasta dan lebarnya enam hasta yang didirikannya di dataran Dura di
wilayah Babel." (Daniel 3:1), dan memberi titah bahwa siapa pun yang tidak mau menyembah kepada patung, mereka akan dilemparkan ke dapur perapian yang menyala-nyala. Karena ketiga pemuda itu tidak turut serta menyembah patung buatan raja, orang-orang Kasdim pun melaporkannya kepada raja sehingga raja memerintahkan supaya tiga pemuda itu dilemparkan ke dapur perapian. Jawab ketiga pemuda itu, "Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan
melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam
tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa
kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas
yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:17-18). Jaewaban ini menimbulkan kegeraman yang luar biasa dalam diri raja sehingga tungku perapian pun dibuat 7x lebih panas dari yang biasanya.
Apa yang terjadi? Ketiga pemuda itu sama sekali tidak hangus terbakar oleh api yang menyala-nyala, padahal orang-orang yang mengangkat mereka hangus terbakar. Melalui peristiwa itu nama Tuhan ditinggikan dan dipermuliakan; dan sejak saat itu raja Nebukadnezar mengeluarkan titah baru yaitu rakyat Babel tidak boleh melakukan penghinaan terhadap Tuhan-nya Sadrakh, Mesakh dan Abenego! Terpujilah Tuhan!
Selalu ada mujizat bagi orang-orang yang taat, karena "Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar," (Mazmur 34:16).
Monday, May 11, 2015
Sunday, May 10, 2015
DANIEL: Kedisiplinan Rohani
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Mei 2015
Baca: Daniel 6:1-29
"Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya." Daniel 6:4
Ayat nas menyatakan bahwa Daniel mempunyai roh yang luar biasa, memiliki kemampuan di atas rata-rata sebagai buah kedisiplinannya mengerjakan perkara-perkara rohani. Itu tidak terjadi begitu saja, tapi karena ia mau membayar harga!
Ketika mendapatkan penglihatan dari Tuhan Daniel tidak dengan serta merta langsung pamer atau mem-blow up penglihatan yang diterimanya kepada orang lain supaya mereka tahu betapa rohaninya ia, tapi ia mampu menahan diri atau menyimpan perkara tersebut dan menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya. "Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku." (Daniel 7:28). Ini menunjukkan bahwa Daniel memiliki penguasaan diri, yang merupakan satu dari sembilan buah Roh yang harus dimiliki oleh orang percaya (Galatia 5:22-23). Tidak semua orang mendapatkan penglihatan dari Tuhan, hanya orang-orang yang bergaul karib dengan-Nya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Ini bukti bahwa Daniel memiliki kekariban dengan Tuhan! Alkitab menyatakan, "...Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun." (Daniel 9:2). Kalimat 'memperhatikan dalam kumpulan kitab' menunjukkanbahwa Daniel senantiasa membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam.
Kuasa firman itulah yang bekerja di dalam diri Daniel sehingga ia tampil sebagai pribadi yang luar biasa. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7). Ia pun suka bersekutu dengan Tuhan (Daniel 6:11), bahkan berpuasa selama 21 hari (Daniel 10:2-3).
Tanpa kedisiplinan rohani yang tinggi Daniel tidak akan mampu melewati setiap tantangan!
Baca: Daniel 6:1-29
"Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya." Daniel 6:4
Ayat nas menyatakan bahwa Daniel mempunyai roh yang luar biasa, memiliki kemampuan di atas rata-rata sebagai buah kedisiplinannya mengerjakan perkara-perkara rohani. Itu tidak terjadi begitu saja, tapi karena ia mau membayar harga!
Ketika mendapatkan penglihatan dari Tuhan Daniel tidak dengan serta merta langsung pamer atau mem-blow up penglihatan yang diterimanya kepada orang lain supaya mereka tahu betapa rohaninya ia, tapi ia mampu menahan diri atau menyimpan perkara tersebut dan menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikannya. "Adapun aku, Daniel, pikiran-pikiranku sangat menggelisahkan aku, sehingga aku menjadi pucat; dan aku menyimpan hal itu dalam ingatanku." (Daniel 7:28). Ini menunjukkan bahwa Daniel memiliki penguasaan diri, yang merupakan satu dari sembilan buah Roh yang harus dimiliki oleh orang percaya (Galatia 5:22-23). Tidak semua orang mendapatkan penglihatan dari Tuhan, hanya orang-orang yang bergaul karib dengan-Nya. "TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Ini bukti bahwa Daniel memiliki kekariban dengan Tuhan! Alkitab menyatakan, "...Daniel, memperhatikan dalam kumpulan Kitab jumlah tahun yang menurut firman TUHAN kepada nabi Yeremia akan berlaku atas timbunan puing Yerusalem, yakni tujuh puluh tahun." (Daniel 9:2). Kalimat 'memperhatikan dalam kumpulan kitab' menunjukkanbahwa Daniel senantiasa membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam.
Kuasa firman itulah yang bekerja di dalam diri Daniel sehingga ia tampil sebagai pribadi yang luar biasa. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7). Ia pun suka bersekutu dengan Tuhan (Daniel 6:11), bahkan berpuasa selama 21 hari (Daniel 10:2-3).
Tanpa kedisiplinan rohani yang tinggi Daniel tidak akan mampu melewati setiap tantangan!
Subscribe to:
Posts (Atom)