Wednesday, May 6, 2015

SALOMO: Akibat Pergaulan Buruk (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Mei 2015

Baca:  1 Raja-Raja 11:1-13

"Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka."  1 Raja-Raja 11:2

Tuhan menciptakan manusia bukan sebagai makhluk individu melainkan sebagai makhluk sosial, artinya kita tidak bisa hidup seorang diri, tapi membutuhkan orang lain.  Kita perlu membangun hubungan dengan orang lain, saling berinteraksi.  Pergaulan merupakan salah satu cara kita bersosialisasi.  Tetapi yang harus diperhatikan adalah jangan sembarangan bergaul, sebab jika kita salah bergaul akan berdampak buruk bagi kehidupan kita.

     Berada di lingkungan yang baik serta ditunjang pergaulan yang baik sama artinya sedang memupuk kekuatan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan hidup yang buruk.  Sebaliknya, ketika kita terlibat dalam pergaulan yang tidak sehat sama artinya kita sedang membuka celah selebar-lebarnya terhadap hal-hal yang buruk untuk mempengaruhi kita.  "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."  (1 Korintus 15:33), sebab  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).

     Mari belajar dari kisah hidup Salomo yang dalam bahasa Ibraninya Shelomoh, memiliki arti damai.  Nama lain dari Salomo adalah Yedija, yang berarti dikasihi oleh Tuhan"...dan dengan perantaraan nabi Natan Ia menyuruh (Daud) menamakan anak itu Yedija, oleh karena TUHAN."  (2 Samuel 12:25).  Karena kasih-Nya kepada Salomo Tuhan pun berfirman,  "Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku."  (2 Samuel 7:13-14a).  Alkitab juga mencatat bahwa Tuhan menampakkan diri kepada Salomo sebanyak 2x yaitu saat Salomo meminta hikmat dan ketika mendirikan Bait Suci.  Di setiap kesempatan Tuhan selalu memperingatkan,  "Jika engkau hidup menurut segala ketetapan-Ku", artinya janji Tuhan pasti digenapi-Nya.  Terbukti:  ketika Salomo hidup dalam ketaatan, Tuhan memberkatinya sehingga  "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat."  (1 Raja-Raja 10:23).  (Bersambung).

Tuesday, May 5, 2015

DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Mei 2015

Baca:  Mazmur 3:1-9

"Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus."  Mazmur 3:5

Tuhan yang kita sembah di dalam nama Yesus Kristus adalah Tuhan yang kuasa-Nya sungguh tidak terbatas, tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat dilakukan-Nya, bahkan Ia sanggup  "...melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan,"  (Efesus 3:20).  Ketika Yabes berdoa dengan iman Tuhan pun menyatakan kuasa-Nya.  Alkitab menyatakan:  "Dan Allah mengabulkan permintaannya itu."  (1 Tawarikh 4:10b), bahkan  "Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya;"  (1 Tawarikh 4:9).  Tuhan tidak hanya memulihkan keadaan Yabes, tapi memberkatinya dengan double portion.  Sungguh,  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).

     Mungkin keadaan Saudara sedang terpuruk dan mengalami situasi tersulit dalm hidup ini:  ekonomi morat marit, mengalami perlakuan yang tidak adil di tempat kerja, dikucilkan, diabaikan dan dipandang sebelah mata oleh karena keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki.  Jangan pernah putus asa!  Kita memang teerbatas, namun jika kita menyerahkan segala keterbatasan kita ke dalam tangan Tuhan, tangan-Nya yang kuat dan perkasa itu yang akan menopang dan menguatkan kita,  "Punya-Mulah lengan yang perkasa, kuat tangan-Mu dan tinggi tangan kanan-Mu."  (Mazmur 89:14)  dan  "Tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan, tangan kanan TUHAN berkuasa meninggikan, tangan kanan TUHAN melakukan keperkasaan!"  (Mazmur 118:15b-16).

     Jangan pernah takut untuk bermimpi!  Asal disertai tekad yang kuat, usaha yang pantang menyerah, bertekun di dalam Tuhan dan tetap menanti-nantikan Dia, apapun yang kita impikan dan rindukan pasti akan terwujud.  Walaupun arti dari nama  'Yabes'  adalah kesedihan, kesusahan dan penderitaan, tetapi saat ia berseru-seru kepada Tuhan Ia mendengarkan permintaannya:  menolong dan memulihkan keadaan Yabes sehingga hidup Yabes bisa menjadi kesaksian dan berkat bagi orang lain.

"apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu."  Markus 11:24