Sunday, April 19, 2015

KELAPARAN ROHANI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2015

Baca:  Amos 8:11-14

"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN."  Amos 8:11

Nabi Amos menubuatkan bahwa di masa-masa akhir zaman ini akan terjadi kelaparan hebat melanda umat manusia.  Namun kelaparan yang dimaksud bukanlah kelaparan fisik karena kekurangan makanan melainkan kelaparan secara rohani yaitu kelaparan akan kebenaran firman Tuhan.  Mengapa bisa terjadi?  Sebab  "...akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng."  (2 Timotius 4:3-4).  Banyak orang lebih memilih mengejar perkara-perkara duniawi sehingga mereka mengabaikan perkara-perkara rohani.

     Makanan adalah sesuatu yang sangat penting dan dibutuhkan oleh manusia.  Tak seorang pun dapat bertahan hidup jika tidak mengonsumsi makanan secara teratur setiap hari.  Coba bayangkan jika tubuh jasmani kita kekurangan makanan, bisa dipastikan kesehatan tubuh kita terganggu:  mudah sekali terserang berbagai penyakit dan pertumbuhan fisik pun tidak akan maksimal, bahkan bisa berakibat kepada kematian.  Demikian halnya dengan tubuh rohani kita juga membutuhkan makanan rohani yang sehat supaya bertumbuh.  Jika kita kekurangan makanan rohani kita pun akan mengalami kelaparan rohani;  dan bila hal ini dibiarkan terus-menerus, selain kita mengalami  'kematian rohani'  ada dampak yang bersifat kekal yaitu mengalami kebinasaan kekal.

     Jika saat ini kita mulai kehilangan rasa haus dan lapar terhadap kebenaran, kehilangan nafsu untuk makan makanan rohani, kehilangan selera untuk berdoa dan bersekutu dengan Tuhan, berhati-hatilah, sebab segala sesuatu ada waktunya.  Selagi ada waktu dan kesempatan mari kita pergunakan sebaik mungkin untuk mengonsumsi makanan rohani sebanyak-banyaknya supaya kita kuat.  Ada tertulis:  "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."  (Matius 4:4).

"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan."  Matius 5:6

Saturday, April 18, 2015

KETELADANAN HIDUP DAUD (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2015

Baca:  Mazmur 143:1-12

"Hidupkanlah aku oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, keluarkanlah jiwaku dari dalam kesesakan demi keadilan-Mu!"  Mazmur 143:11

Keteladanan hidup bagaimana yang telah Daud tunjukkan, sehingga ia tampil sebagai pribadi yang berdampak bagi orang-orang disekitarnya?  1.  Daud suka merenungkan firman Tuhan.  "Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku."  (Mazmur 119:24), karena itu  "...merenungkannya sepanjang hari."  (Mazmur 119:97).  2.  Daud suka memuji-muji Tuhan.  Tertulis:  "Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku."  (Mazmur 34:2), bahkan  "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau,"  (Mazmur 119:164).  Hal itu menunjukkan bahwa Daud adalah seorang yang sangat karib dengan Tuhan.

     Bukan hal yang kebetulan jika Daud harus berada di gua Adulam, tinggal bersama dengan orang-orang yang frustasi, karena ternyata di balik situasi sulit yang dialami ini Tuhan memiliki rencana indah yaitu supaya melalui kehidupan Daud ini orang-orang yang tidak berpengharapan beroleh pemulihan.  Itu bukan karena kuat dan gagah Daud, tapi karena Roh Tuhan yg bekerja di dalam diri Daud.  "Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,"  (Yesaya 61:1).  Orang-orang yang ada di gua Adulam hidupnya diubahkan:  dari yang negatif ke arah yang positif, dari pecundang menjadi seorang pemenang, dari orang-orang buangan yang tidak berharga di mata manusia menjadi pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa  (baca  2 Samuel 23:8-39).

     Gua Adulam adalah gambaran dari keadaan dunia saat ini, dimana ada banyak orang yang sedang hidup dalam kesulitan dan tertimpa berbagai masalah:  sakit-penyakit, utang-piutang, frustasi, sakit hati, kepahitan, sulit mengampuni dan luka-luka batin lainnya.  Tuhan menghendaki kita untuk menjadi saluran berkat bagi mereka.  Bagaimana kita bisa menjadi berkat bila kita tidak menjadi teladan yang baik bagi mereka?

Hidup dalam persekutuan yang karib dengan Tuhan dan Roh Kudus adalah langkah awal menjadi pribadi-pribadi yang berdampak!