Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 April 2015
Baca: Lukas 9:10-17
"Kamu harus memberi mereka makan!" Lukas 9:13
Selama berada di bumi waktu dan tenaga Tuhan Yesus sepenuhnya dicurahkan untuk mengerjakan tugas yang diperintahkan oleh Bapa yaitu melayani jiwa-jiwa. "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan
untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28). Itulah sebabnya hati Yesus selalu dipenuhi oleh kasih dan rasa belas kasihan terhadap orang lain. Di mana pun dan kapan pun berada hati Yesus senantiasa peka terhadap kebutuhan manusia. Ia tidak hanya memperhatikan kebutuhan rohani saja tapi juga sangat peduli dengan kebutuhan jasmani manusia. Seorang tokoh terkenal India, Mahatma Gandhi, pun belajar dari teladan hidup Tuhan Yesus, ia berpendapat, "Orang yang lapar hanya bisa mengerti kata-kata yang indah, setelah mereka dikenyangkan."
Menurut logika lima roti dan dua ikan itu sangat tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan jumlah orang yang mengikut Yesus, "Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki." (Lukas 9:14). Namun dari keterbatasan inilah mujizat dinyatakan karena Tuhan senang membuat perkara besar dari hal-hal yang kecil, "...dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah,
bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang
berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." (1 Korintus 1:28-29). Seorang janda di Sarfat pun mengalaminya, segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli sanggup dilipatgandakan Tuhan: "Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu
tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan
perantaraan Elia." (1 Raja-Raja 17:16).
Sesuatu yang kecil, sederhana dan tidak berarti jika kita letakkan di tangan Tuhan akan menjadi sesuatu yang berharga dan berkelimpahan. Karena itu jangan sekalipun meremehkan hal-hal yang kecil, sebab jika kita setia dalam perkara-perkara kecil maka perkara-perkara yang besar akan dinyatakan Tuhan bagi kita asal kita mau mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, seperti anak kecil yang rela menyerahkan lima roti dan dua ikan miliknya kepada Tuhan Yesus.
Di mana ada Tuhan Yesus di situ pasti dan mujizat dan kelimpahan!
Wednesday, April 15, 2015
Tuesday, April 14, 2015
SERAHKAN MASALAHMU KEPADA TUHAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 April 2015
Baca: 2 Raja-Raja 4:1-7
"Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu." 2 Raja-Raja 4:7
Ketika tertimpa masalah berat banyak dari kita yang lebih memilih mengatasi masalahnya dengan akal dan kekuatan sendiri. Kita enggan membawa masalah kita kepada Tuhan atau berkonsultasi kepada hamba Tuhan. Bahkan kita pun mulai mengkompromikan banyak hal, termasuk menerima masukan dan tawaran untuk mencari pertolongan instan ke 'orang pintar' atau dukun. Kalau pun ada yang datang kepada hamba Tuhan, yang dilakukannya adalah mengeluh dan meminta pertolongan secara materi kepadanya. Alkitab dengan keras memperingatkan agar kita tidak mengandalkan manusia dan berharap kepadanya. "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5).
Tuhan mau menolong kita asal kita mau datang kepada-Nya dan menyerahkan semua masalah kita seperti yang dilakukan oleh janda pada bacaan di atas dengan datang kepada Elisa. Sebagai manusia biasa Elisa tidak dapat melunasi utang-utangnya, tapi yang ia dapat perbuat adalah berseru kepada Tuhan dengan iman. "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15), sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Elisa pun bertanya, "'Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.' Berkatalah perempuan itu: 'Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.'" (2 Raja-Raja 4:2).
Di mata manusia buli-buli kecil berisi minyak itu mungkin tidak ada artinya, tapi bila kita mau menyerahkan hal yang tampaknya 'sepele dan kecil' kepada Tuhan, Ia sanggup membuatnya menjadi besar dan berharga. "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14a). Tuhan Yesus berkata, "Jadilah kepadamu menurut imanmu." (Matius 9:29), dan "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23).
Bila kita percaya kepada firman Tuhan dan mau bertindak dengan iman, mujizat-Nya pasti dinyatakan!
Baca: 2 Raja-Raja 4:1-7
"Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu." 2 Raja-Raja 4:7
Ketika tertimpa masalah berat banyak dari kita yang lebih memilih mengatasi masalahnya dengan akal dan kekuatan sendiri. Kita enggan membawa masalah kita kepada Tuhan atau berkonsultasi kepada hamba Tuhan. Bahkan kita pun mulai mengkompromikan banyak hal, termasuk menerima masukan dan tawaran untuk mencari pertolongan instan ke 'orang pintar' atau dukun. Kalau pun ada yang datang kepada hamba Tuhan, yang dilakukannya adalah mengeluh dan meminta pertolongan secara materi kepadanya. Alkitab dengan keras memperingatkan agar kita tidak mengandalkan manusia dan berharap kepadanya. "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5).
Tuhan mau menolong kita asal kita mau datang kepada-Nya dan menyerahkan semua masalah kita seperti yang dilakukan oleh janda pada bacaan di atas dengan datang kepada Elisa. Sebagai manusia biasa Elisa tidak dapat melunasi utang-utangnya, tapi yang ia dapat perbuat adalah berseru kepada Tuhan dengan iman. "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." (Mazmur 50:15), sebab "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Elisa pun bertanya, "'Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.' Berkatalah perempuan itu: 'Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.'" (2 Raja-Raja 4:2).
Di mata manusia buli-buli kecil berisi minyak itu mungkin tidak ada artinya, tapi bila kita mau menyerahkan hal yang tampaknya 'sepele dan kecil' kepada Tuhan, Ia sanggup membuatnya menjadi besar dan berharga. "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN?" (Kejadian 18:14a). Tuhan Yesus berkata, "Jadilah kepadamu menurut imanmu." (Matius 9:29), dan "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23).
Bila kita percaya kepada firman Tuhan dan mau bertindak dengan iman, mujizat-Nya pasti dinyatakan!
Subscribe to:
Posts (Atom)