Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 April 2015
Baca: Ibrani 10:32-39
"Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya." Ibrani 10:35
Iblis tahu benar titik lemah yang seringkali membuat manusia mengalami kejatuhan, yaitu berkenaan dengan materi dan segala kenyamanan daging. Iming-iming uang atau kekayaan, kedudukan atau pangkat, popularitas dan juga soal jodoh seringkali membuat banyak orang tidak tahan dan akhirnya bertekuk lutut.
Setelah gagal mencobai Yesus di padang gurun, "...ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik." (Lukas 4:13). Artinya Iblis tidak pernah menyerah begitu saja, ia menunggu waktu yang tepat dengan mencari celah sekecil apa pun untuk menjatuhkan manusia. "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh," (1 Petrus 5:8-9). Menjelang kedatangan Tuhan yang semakin dekat hari penghukuman bagi Iblis dan bala tentaranya sudah di depan mata, karena itu Iblis tidak menyia-nyiakan waktu, rela bekerja overtime demi mencari mangsa sebanyak-banyaknya.
Kalau Iblis sedang giat-giatnya bekerja, di sisi lain banyak sekali orang Kristen bermalas-malasan mengejar perkara-perkara rohani oleh karena fokus mereka yang mengalami pergeseran: tidak lagi mengumpulkan 'harta' di sorga tapi berlomba-lomba mengumpulkan 'harta' duniawi. Bahkan tidak sedikit yang mundur dari iman dan rela menanggalkan atributnya sebagai pengikut Kristus karena tergiur oleh tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan, sehingga matanya menjadi silau dan akhirnya pertahanan iman pun roboh. Rasul Paulus menasihati, "...tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku
tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." (Filipi 2:12-13). Jangan sekali-kali mundur dari iman, sebab apabila kita melakukannya dengan tekun kita akan menerima upah yang besar dari Tuhan, sebab tanpa iman tak seorang pun berkenan kepada Tuhan.
"Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" Galatia 3:3
Friday, April 10, 2015
Thursday, April 9, 2015
TUHAN YESUS: Anugerah Terindah
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 April 2015
Baca: Roma 8:31-39
"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" Roma 8:32
Alkitab menegaskan: "Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita" (1 Yohanes 4:10). Bukti nyata Allah mengasihi kita adalah Ia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita (ayat nas). Bagi orang percaya Yesus Kristus adalah anugerah terbesar dan terindah dari sorga.
Mengapa Yesus Kristus disebut sebagai anugerah terbesar dan terindah? Karena segala kepenuhan Allah ada di dalam diri-Nya. Jika Allah rela menyerakan Anak-Nya yang tunggal, kita percaya bahwa Ia pasti tidak akan menahan segala yang baik untuk diberikan kepada kita... "...bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (ayat nas). Artinya segala sesuatu yang kita perlukan pasti akan disediakan Allah bagi kita di dalam nama Tuhan Yesus. Dan pemberian dari Allah itu sifatnya tidak terbatas dan berkelimpahan, karena Dia adalah sumber segalanya sebagaimana yang ditegaskan oleh rasul Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19). Bangsa Israel adalah contoh nyata bagaimana Allah mengasihi umat-Nya. Ia memperhatikan kesengsaraan umat Israel dan membebaskan mereka dari belenggu perbudakan di Mesir. Lalu dengan tangan-Nya yang kuat dan perkasa Allah menuntun dan menyertai perjalanan bangsa Israel di padang gurun sehingga mereka tidak mengalami kekurangan suatu apa pun. Tiada hari terlewati tanpa mereka mengalami mujizat, kemenangan dan keajaiban.
Kini bisa menjalani hidup ini dengan kepala tegak karena tidak ada yang perlu ditakutkan dan kuatirkan, sebab kita punya Tuhan, "...yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20). Apa yang dikerjakan Tuhan itu sungguh tidak terbatas, tak terjangkau oleh akal dan pikiran manusia.
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." Efesus 1:3
Baca: Roma 8:31-39
"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" Roma 8:32
Alkitab menegaskan: "Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita" (1 Yohanes 4:10). Bukti nyata Allah mengasihi kita adalah Ia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita (ayat nas). Bagi orang percaya Yesus Kristus adalah anugerah terbesar dan terindah dari sorga.
Mengapa Yesus Kristus disebut sebagai anugerah terbesar dan terindah? Karena segala kepenuhan Allah ada di dalam diri-Nya. Jika Allah rela menyerakan Anak-Nya yang tunggal, kita percaya bahwa Ia pasti tidak akan menahan segala yang baik untuk diberikan kepada kita... "...bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (ayat nas). Artinya segala sesuatu yang kita perlukan pasti akan disediakan Allah bagi kita di dalam nama Tuhan Yesus. Dan pemberian dari Allah itu sifatnya tidak terbatas dan berkelimpahan, karena Dia adalah sumber segalanya sebagaimana yang ditegaskan oleh rasul Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19). Bangsa Israel adalah contoh nyata bagaimana Allah mengasihi umat-Nya. Ia memperhatikan kesengsaraan umat Israel dan membebaskan mereka dari belenggu perbudakan di Mesir. Lalu dengan tangan-Nya yang kuat dan perkasa Allah menuntun dan menyertai perjalanan bangsa Israel di padang gurun sehingga mereka tidak mengalami kekurangan suatu apa pun. Tiada hari terlewati tanpa mereka mengalami mujizat, kemenangan dan keajaiban.
Kini bisa menjalani hidup ini dengan kepala tegak karena tidak ada yang perlu ditakutkan dan kuatirkan, sebab kita punya Tuhan, "...yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," (Efesus 3:20). Apa yang dikerjakan Tuhan itu sungguh tidak terbatas, tak terjangkau oleh akal dan pikiran manusia.
"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." Efesus 1:3
Subscribe to:
Posts (Atom)