Thursday, April 9, 2015

TUHAN YESUS: Anugerah Terindah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 April 2015

Baca:  Roma 8:31-39

"Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"  Roma 8:32

Alkitab menegaskan:  "Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita"  (1 Yohanes 4:10).  Bukti nyata Allah mengasihi kita adalah Ia tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita  (ayat nas).  Bagi orang percaya Yesus Kristus adalah anugerah terbesar dan terindah dari sorga.

     Mengapa Yesus Kristus disebut sebagai anugerah terbesar dan terindah?  Karena segala kepenuhan Allah ada di dalam diri-Nya.  Jika Allah rela menyerakan Anak-Nya yang tunggal, kita percaya bahwa Ia pasti tidak akan menahan segala yang baik untuk diberikan kepada kita...  "...bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?"  (ayat nas).  Artinya segala sesuatu yang kita perlukan pasti akan disediakan Allah bagi kita di dalam nama Tuhan Yesus.  Dan pemberian dari Allah itu sifatnya tidak terbatas dan berkelimpahan, karena Dia adalah sumber segalanya sebagaimana yang ditegaskan oleh rasul Paulus,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).  Bangsa Israel adalah contoh nyata bagaimana Allah mengasihi umat-Nya.  Ia memperhatikan kesengsaraan umat Israel dan membebaskan mereka dari belenggu perbudakan di Mesir.  Lalu dengan tangan-Nya yang kuat dan perkasa Allah menuntun dan menyertai perjalanan bangsa Israel di padang gurun sehingga mereka tidak mengalami kekurangan suatu apa pun.  Tiada hari terlewati tanpa mereka mengalami mujizat, kemenangan dan keajaiban.

     Kini bisa menjalani hidup ini dengan kepala tegak karena tidak ada yang perlu ditakutkan dan kuatirkan, sebab kita punya Tuhan,  "...yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  Apa yang dikerjakan Tuhan itu sungguh tidak terbatas, tak terjangkau oleh akal dan pikiran manusia.

"Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."  Efesus 1:3

Wednesday, April 8, 2015

Kebangkitan Kristus: Beritakanlah Kepada Dunia!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 April 2015

Baca:  Markus 16:1-8

"Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."  Markus 16:7

Apa yang diperbuat Maria Magdalena, maria ibu Yakobus dan Salome setelah mendapati kubur Yesus telah kosong sebagai bukti Ia telah bangkit?  "Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan Dia. Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu."  (Markus 16:6-7).  Meski sempat gentar dan takut mereka merespons apa yang disampaikan malaikat.  Maka  "Dengan singkat mereka sampaikan semua pesan itu kepada Petrus dan teman-temannya."  (Markus 16:8).

     Sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita diperintahkan untuk memberitakan kabar kebangkitan Kristus ini kepada dunia. Mengapa harus diberitakan?  Karena ini adalah inti berita Injil.  Kabar sukacita inilah yang juga menjadi inti khotbah rasul Petrus  (setelah hari Pentakosta):  "Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh oleh tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan Dia dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu."  (Kisah 2:23-24), dan  "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).

     Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak pergi menyampaikan kabar sukacita ini!  Kata pergilah menunjuk pada perintah dan suatu pertanggungjawaban.  Memang tugas ini tidak mudah karena kita hidup di tengah-tengah dunia yang jahat.  "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."  (1 Korintus 1:18).

Jika kita rindu banyak jiwa diselamatkan, mari kita kerjakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab!