Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Maret 2015
Baca: Mazmur 135:1-21
"Berhala bangsa-bangsa adalah perak dan emas, buatan tangan manusia," Mazmur 135:15
Penyembahan berhala adalah dosa yang berulang kali diperbuat oleh bangsa Israel, umat pilihan Tuhan! Contoh nyata adalah ketika Musa masih berada di gunung Sinai untuk bertemu Tuhan, umat Israel tidak sabar menantikan dia dan secara terang-terangan mereka memaksa Harun membuatkan patung untuk mereka sembah. "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab
Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir--kami
tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." (Keluaran 32:1). Atas permintaan mereka sendiri akhirnya dibuatlah patung anak lembu emas.
Tindakan umat Israel berpaling dari Tuhan dan menyembah kepada berhala benar-benar menimbulkan cemburu dan sakit hati Tuhan, padahal berhala itu hanyalah buatan tangan manusia dan tidak lebih. Meskipun "mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, juga nafas tidak ada dalam mulut mereka." (Mazmur 135:16-17); berhala itu hanyalah sepotong kayu, sebongkah batu atau logam, yang tidak memiliki nafas hidup dan tidak memiliki kuasa apa-apa, karena itu Samuel menyebut berhala sebagai "...dewa kesia-siaan yang tidak berguna dan tidak dapat menolong karena semuanya itu adalah kesia-siaan belaka." (1 Samuel 12:21). Adalah sia-sia belaka seorang datang meminta pertolongan kepada berhala dan menaruh pengharapan kepadanya, sebab berhala-berhala itu sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi menyelamatkan manusia.
Sungguh aneh tapi nyata bahwa di era yang serbamodern ini masih banyak orang yang percaya, meminta pertolongan dan menyembah kepada berhala, padahal di balik berhala-berhala tersebut malahan ada roh-roh jahat yang menguasainya. Jadi kekuatan di balik penyembahan berhala adalah berasal dari Iblis, yang adalah ilah zaman akhir. Dengan kuasa gelapnya Iblis mengadakan mujizat-mujizat palsu, memberi penglaris untuk toko dan usaha, serta memberi kekayaan yang diinginkan manusia secara instan. Itulah sebabnya banyak orang yang terpikat dan terpedaya olehnya!
Tanpa disadari, mereka yang terlibat dalam penyembahan berhala sudah berada dalam jerat Iblis dan bala tentaranya.
Friday, March 13, 2015
Thursday, March 12, 2015
JANGAN MENYEMBAH BERHALA!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Maret 2015
Baca: Imamat 26:1-13
"Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." Imamat 26:1
Mendengar kata berhala, hampir semua orang pikirannya langsung tertuju kepada sesuatu yang berwujud patung, pohon besar, kuburan kuno, keris, ukiran, jimat, atau hal-hal yang berkaitan dengan dunia perdukunan, yang didewakan, disembah, dikultuskan, diagungkan dan dipuja-puja. Itu memang benar! Semuanya adalah bentuk-bentuk berhala yang secara kasat mata dapat terlihat, di mana banyak orang datang untuk menyembah. Dalam teks bahasa Yunani, berhala adalah idololatres, ini berkaitan erat dengan pengabdian atau pelayanan. Jadi berhala adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk melakukan pengabdian atau pelayanan terhadap suatu obyek tertentu, selain daripada Tuhan.
Alkitab menyatakan bahwa menyembah berhala adalah suatu perbuatan yang menentang kehendak Tuhan dan merupakan suatu kebencian dan kekejian di hadapan-Nya. Karena itulah perintah untuk tidak menyembah kepada allah lain atau berhala menjadi perintah yang paling utama dalam sepuluh hukum Tuhan. Tuhan berfirman, "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku," (Keluaran 20:3-5).
Masalah penyembahan berhala bukanlah masalah yang sepele atau bisa kita remehkan. Jika kita melanggarnya adalah konsekuensi yang harus kita tanggung, sebab Tuhan yang adalah Sang Pencipta langit dan bumi dan segala isinya tidak menghendaki umat yang diciptakan-Nya menyembah kepada allah lain, selain Dia, Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bertahta di dalam Kerajaan Sorga.
"Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka." Ulangan 32:21
Baca: Imamat 26:1-13
"Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." Imamat 26:1
Mendengar kata berhala, hampir semua orang pikirannya langsung tertuju kepada sesuatu yang berwujud patung, pohon besar, kuburan kuno, keris, ukiran, jimat, atau hal-hal yang berkaitan dengan dunia perdukunan, yang didewakan, disembah, dikultuskan, diagungkan dan dipuja-puja. Itu memang benar! Semuanya adalah bentuk-bentuk berhala yang secara kasat mata dapat terlihat, di mana banyak orang datang untuk menyembah. Dalam teks bahasa Yunani, berhala adalah idololatres, ini berkaitan erat dengan pengabdian atau pelayanan. Jadi berhala adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang untuk melakukan pengabdian atau pelayanan terhadap suatu obyek tertentu, selain daripada Tuhan.
Alkitab menyatakan bahwa menyembah berhala adalah suatu perbuatan yang menentang kehendak Tuhan dan merupakan suatu kebencian dan kekejian di hadapan-Nya. Karena itulah perintah untuk tidak menyembah kepada allah lain atau berhala menjadi perintah yang paling utama dalam sepuluh hukum Tuhan. Tuhan berfirman, "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku," (Keluaran 20:3-5).
Masalah penyembahan berhala bukanlah masalah yang sepele atau bisa kita remehkan. Jika kita melanggarnya adalah konsekuensi yang harus kita tanggung, sebab Tuhan yang adalah Sang Pencipta langit dan bumi dan segala isinya tidak menghendaki umat yang diciptakan-Nya menyembah kepada allah lain, selain Dia, Tuhan yang hidup dan berkuasa, yang bertahta di dalam Kerajaan Sorga.
"Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menimbulkan sakit hati-Ku dengan berhala mereka." Ulangan 32:21
Subscribe to:
Posts (Atom)