Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Maret 2015
Baca: 1 Korintus 1:1-3
"...yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil
menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang
berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan
Tuhan kita." 1 Korintus 1:2
Kita diciptakan Tuhan bukan karena suatu kebetulan, tetapi semua berada dalam rencana-Nya untuk suatu tujuan, artinya di dalam diri kita ada suatu panggilan Tuhan yang harus kita kerjakan. Jika kita mencermati apa yang disampaikan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus ini, ada hal-hal penting yang harus dipahami oleh setiap orang percaya berkaitan dengan panggilan Tuhan. Adapun panggilan Tuhan bagi setiap orang percaya antara lain adalah panggilan untuk hidup dalam kekudusan (ayat nas).
Di dalam 1 Petrus 1:15-16 dikatakan, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." Karena Tuhan kita adalah kudus, maka sebagai anak-anak-Nya kita pun harus hidup dalam kekudusan, "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." (Efesus 1:4). Secara etimologi, kata kudus memiliki pengertian dipisahkan dari dosa, diasingkan dari hal-hal yang duniawi, disendirikan, dikhususkan secara total untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Oleh karena itu firman Tuhan memperingatkan: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2). Dengan kata lain, sebagai orang-orang yang telah diselamatkan kita tidak boleh mengikuti pola hidup dunia ini dan tidak terbawa arus yang ada.
Kehidupan orang-orang percaya di Korintus ternyata tidak jauh berbeda dari kehidupan orang-orang di luar Tuhan. Secara jasmaniah mereka tampak aktif menjalankan ibadah dan pelayanan, tetapi perbuatan mereka sangat duniawi dan tidak menunjukkan kualitas hidup sebagai ciptaan baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17).
"Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu
dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka
Aku akan menerima kamu." 2 Korintus 6:17
Monday, March 2, 2015
Sunday, March 1, 2015
MEMAHAMI PANGGILAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Maret 2015
Baca: 1 Korintus 1:1-17
"Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu." 1 Korintus 1:11
Jemaat Korintus adalah jemaat yang didirikan oleh rasul Paulus bersama dengan Akwila dan Priskila dalam perjalanan misinya yang kedua. Alkitab mencatat: "...mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah. Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani." (Kisah 18:3-4). Setelah melayani jiwa-jiwa di Korintus untuk beberapa waktu lamanya Paulus melanjutkan perjalanan misinya ke Efesus.
Saat berada di Efesus inilah Paulus mendapat berita yang kurang mengenakkan dan sekaligus mengejutkan dari keluarga Kloe, bahwa pasca kepergian Paulus ternyata ada banyak permasalahan yang terjadi di antara jemaat di Korintus. Mengapa bisa terjadi? Ternyata masalah timbul karena kurangnya pemahaman jemaat tentang panggilan Tuhan dalam hidup mereka, padahal panggilan hidup adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan orang percaya. Mungkin kita tampak sibuk dengan aktivitas-aktivitas rohani atau pelayanan, begitu bangga dengan talenta dan karunia-karunia yang kita miliki, atau bangga dengan kemahiran kita dalam mempelajari isi Alkitab dan sebagainya. Namun apalah arti semuanya itu jika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam prakteknya kita tidak memiliki buah-buah pertobatan atau karakter yang mencerminkan diri sebagai pengikut Kristus. Karena itu rasul Paulus mengingatkan, "...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu." (Efesus 4:1).
Panggilan berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan pandangan dan menyendengkan telinganya kepada si pemanggil; panggilan hidup berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan hidupnya kepada suatu titik atau sasaran tertentu. Bila dihubungkan dengan panggilan Tuhan, maka panggilan hidup berarti seruan Tuhan kepada setiap orang percaya supaya mereka mengarahkan hidup mereka kepada apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan. Contoh: Tuhan memanggil Abraham untuk ke luar dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke suatu negeri yang hendak ditunjukkan-Nya.
Sudahkah kita memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan?
Baca: 1 Korintus 1:1-17
"Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu." 1 Korintus 1:11
Jemaat Korintus adalah jemaat yang didirikan oleh rasul Paulus bersama dengan Akwila dan Priskila dalam perjalanan misinya yang kedua. Alkitab mencatat: "...mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah. Dan setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani." (Kisah 18:3-4). Setelah melayani jiwa-jiwa di Korintus untuk beberapa waktu lamanya Paulus melanjutkan perjalanan misinya ke Efesus.
Saat berada di Efesus inilah Paulus mendapat berita yang kurang mengenakkan dan sekaligus mengejutkan dari keluarga Kloe, bahwa pasca kepergian Paulus ternyata ada banyak permasalahan yang terjadi di antara jemaat di Korintus. Mengapa bisa terjadi? Ternyata masalah timbul karena kurangnya pemahaman jemaat tentang panggilan Tuhan dalam hidup mereka, padahal panggilan hidup adalah hal yang sangat mendasar dalam kehidupan orang percaya. Mungkin kita tampak sibuk dengan aktivitas-aktivitas rohani atau pelayanan, begitu bangga dengan talenta dan karunia-karunia yang kita miliki, atau bangga dengan kemahiran kita dalam mempelajari isi Alkitab dan sebagainya. Namun apalah arti semuanya itu jika dalam kehidupan sehari-hari atau dalam prakteknya kita tidak memiliki buah-buah pertobatan atau karakter yang mencerminkan diri sebagai pengikut Kristus. Karena itu rasul Paulus mengingatkan, "...supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu." (Efesus 4:1).
Panggilan berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan pandangan dan menyendengkan telinganya kepada si pemanggil; panggilan hidup berarti seruan yang membuat seseorang mengarahkan hidupnya kepada suatu titik atau sasaran tertentu. Bila dihubungkan dengan panggilan Tuhan, maka panggilan hidup berarti seruan Tuhan kepada setiap orang percaya supaya mereka mengarahkan hidup mereka kepada apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan. Contoh: Tuhan memanggil Abraham untuk ke luar dari negerinya dan dari sanak saudaranya ke suatu negeri yang hendak ditunjukkan-Nya.
Sudahkah kita memiliki kehidupan yang berpadanan dengan panggilan Tuhan?
Subscribe to:
Posts (Atom)