Thursday, February 26, 2015

MENDENGARKAN TUHAN YESUS (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Februari 2015

Baca:  Mazmur 85:1-14

"Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah, TUHAN. Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya, supaya jangan mereka kembali kepada kebodohan?"  Mazmur 85:9

Mengapa Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut?  Ada maksud dan tujuannya yaitu supaya porsi kita untuk mendengar lebih banyak daripada berbicara.  Banyak mendengar tapi sedikit untuk berbicara, sebab  "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."  (Amsal 10:19).  Di zaman sekarang ini banyak orang lebih banyak bicara daripada mendengar, tapi bicaranya  'asbun'  (asal bunyi),  'obes'  (omong besar)  tetapi tiada bukti, bahkan bicaranya setajam silet:  suka menjelek-jelekkan orang, menghakimi dan menyakitkan hati orang lain.  Berhati-hatilah!  "Perut orang dikenyangkan oleh hasil mulutnya, ia dikenyangkan oleh hasil bibirnya. Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:20-21).

     Penting sekali melatih diri mendengar.  Mengapa?  Karena sering kita jumpai banyak masalah atau perselisihan terjadi sebagai akibat orang tidak mau mendengar:  orangtua marah terhadap anak karena nasihatnya tidak didengar, keluarga selalu cekcok karena suami egois dan tidak mau mendengar pendapat isteri dan lain-lain.  Begitu juga tidak sedikit masalah yang tak terselesaikan hanya karena masing-masing pihak tidak mau mendengar.  Kita maunya hanya didengar tapi tidak mau mendengar orang lain!

     Terlebih-lebih dalam kehidupan rohani, mendengar adalah hal yang sangat penting untuk pertumbuhan iman, sebab  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Untuk menjadi hamba-hamba yang taat dibutuhkan kepekaan dalam mendengar.  "Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang."  (Yesaya 50:4b).  Mendengar firman Tuhan sama artinya mendengar apa yang Tuhan Yesus katakan.

Mengapa kita harus mendengar perkataan Tuhan Yesus?  Karena ini adalah perintah dari sorga:  "Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia."  (Lukas 9:35).

Wednesday, February 25, 2015

KETAATAN: Menghasilkan Pelipatgandaan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Februari 2015

Baca:  Yehezkiel 36:25-38

"Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu."  Yehezkiel 36:35

Ketaatan dalam melakukan firman Tuhan adalah syarat utama mengalami berkat dan pemulihan.  Dengan kata lain kita akan hidup dalam perjanjian berkat Tuhan bila kita menaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.  Perjanjian adalah persetujuan yang dibuat oleh dua pihak, yang mana masing-masing pihak mempunyai tugas dan tanggung jawab.  Bagian kita adalah mentaati atau melakukan firman-Nya, adapun bagian Tuhan adalah mencurahkan berkat-berkat-Nya sesuai yang tertulis di dalam perjanjian-Nya.  Jadi ketaatan ini adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi!

     Iblis sangat tidak suka jika kita hidup dalam ketaatan, karena itu dengan segala upaya Iblis mengintimidasi kita dengan suara hati yang melemahkan.  Jangan dengarkan suara Iblis karena  "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10a).  Bukan perkara yang mustahil kita hidup di dalam ketaatan.  Karena kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus  (baca  2 Korintus 5:17), maka hati dan roh kita juga baru.  "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."  (Yehezkiel 36:26).  Selain itu, Tuhan juga memberikan Roh Kudus,  "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."  (Yohanes 14:26).  Sesungguhnya Roh Kudus selalu berbicara di dalam hati kita dan mengingatkan kita tentang firman yang kita baca dan dengar, tetapi seringkali pula kita mengabaikan suara-Nya.  Saat itulah kita mendukakan Roh Kudus dan akhirnya kita pun kehilangan pimpinan-Nya.  Ketaatan terhadap firman Tuhan akan menghasilkan doa yang berkuasa, sebab  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b), artinya apa saja yang kita butuhkan  (berkat, kemenangan, kesembuhan, pemulihan)  pasti disediakan Tuhan untuk kita.

Ketika kita taat melakukan firman Tuhan, apa saja yang kita perbuat pasti dibuat-Nya berhasil dan beruntung!