Wednesday, February 25, 2015

KETAATAN: Menghasilkan Pelipatgandaan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Februari 2015

Baca:  Yehezkiel 36:25-38

"Tanah ini yang sudah lama tinggal tandus menjadi seperti taman Eden dan kota-kota yang sudah runtuh, sunyi sepi dan musnah, sekarang didiami dan menjadi kubu."  Yehezkiel 36:35

Ketaatan dalam melakukan firman Tuhan adalah syarat utama mengalami berkat dan pemulihan.  Dengan kata lain kita akan hidup dalam perjanjian berkat Tuhan bila kita menaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.  Perjanjian adalah persetujuan yang dibuat oleh dua pihak, yang mana masing-masing pihak mempunyai tugas dan tanggung jawab.  Bagian kita adalah mentaati atau melakukan firman-Nya, adapun bagian Tuhan adalah mencurahkan berkat-berkat-Nya sesuai yang tertulis di dalam perjanjian-Nya.  Jadi ketaatan ini adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi!

     Iblis sangat tidak suka jika kita hidup dalam ketaatan, karena itu dengan segala upaya Iblis mengintimidasi kita dengan suara hati yang melemahkan.  Jangan dengarkan suara Iblis karena  "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10a).  Bukan perkara yang mustahil kita hidup di dalam ketaatan.  Karena kita adalah ciptaan baru di dalam Kristus  (baca  2 Korintus 5:17), maka hati dan roh kita juga baru.  "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat."  (Yehezkiel 36:26).  Selain itu, Tuhan juga memberikan Roh Kudus,  "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."  (Yohanes 14:26).  Sesungguhnya Roh Kudus selalu berbicara di dalam hati kita dan mengingatkan kita tentang firman yang kita baca dan dengar, tetapi seringkali pula kita mengabaikan suara-Nya.  Saat itulah kita mendukakan Roh Kudus dan akhirnya kita pun kehilangan pimpinan-Nya.  Ketaatan terhadap firman Tuhan akan menghasilkan doa yang berkuasa, sebab  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b), artinya apa saja yang kita butuhkan  (berkat, kemenangan, kesembuhan, pemulihan)  pasti disediakan Tuhan untuk kita.

Ketika kita taat melakukan firman Tuhan, apa saja yang kita perbuat pasti dibuat-Nya berhasil dan beruntung!

Tuesday, February 24, 2015

MENDENGAR DAN MEMPERHATIKAN FIRMAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Februari 2015

Baca:  Amsal 16:1-33

"Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN."  Amsal 16:20

Jika kita merespons firman Tuhan dengan benar, kuasa firman-Nya akan bekerja di dalam kita:  mengubah, memperbaharui, memulihkan dan memberkati hidup kita.  Bentuk respons itu adalah mendengarkan dan memperhatikan firman dengan sungguh-sungguh.  Karena itu Yakobus menasihati kita agar cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata  (baca  Yakobus 1:19).  Mendengar bukan sekedar mendengar, tapi mendengar untuk memahami dan mengerti.  Mengapa kita harus mempertajam pendengaran kita terhadap firman Tuhan?  Sebab  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17), dan  "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran."  (2 Timotius 3:16).  Di dalam firman-Nya kita juga akan mendapatkan jawaban, solusi dan jalan keluar untuk setiap permasalahan yang kita hadapi selama hidup di dunia ini.  Ketika mengalami pergumulan apa pun, mari back to the Bible.

     Ada dua kata dalam bahasa Inggris untuk kata mendengar yaitu to listen dan to hear, namun kedua kata ini sesungguhnya memiliki makna yang sangat berbeda.  Kata  'to listen'  menyatakan suatu tindakan untuk mendengar yang dilakukan secara sengaja, aktif memberikan perhatian khusus terhadap sesuatu yang didengar dan berusaha untuk memahaminya, sedangkan  'to hear'  adalah tindakan mendengar yang dilakukan tanpa sengaja, tidak untuk memahami, atau hanya sekedar sambil lalu.  Bila kita sudah mencapai tahap mendengar dan memperhatikan firman dengan sungguh kita harus melangkah ke tingkat selanjutnya yaitu merenungkan firman dan  "...bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya..."  (Ezra 7:10), sebab mujizat dan berkat Tuhan akan dinyatakan seiring dengan ketaatan kita melakukan firman tersebut.

     Jangan sekali-kali membantah atau mendebat firman Tuhan karena firman-Nya adalah untuk dilakukan.  Inilah yang dimaksudkan harus lambat untuk berkata-kata;  sebaliknya, terimalah firman itu dengan hati yang lemah lembut.

"Sebab Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada."  Mazmur 33:9