Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Februari 2015
Baca: Zefanya 2:1-3
"Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang acuh tak acuh," Zefanya 2:1
Siapa tidak kenal Marilyn Monroe? Wanita ini lahir 1 Juni 1926 dan berprofesi sebagai aktris, penyanyi, model terkenal dan juga menjadi simbol seks dunia asal Amerika Serikat. Peraih penghargaan Golden Award for Best Actress untuk film Some Like It Hot (1960) dan Golden Globe World Film Favorite: Female (1953, 1962) ini seringkali menjadi trendsetter serta idola wanita dan pria seantero jagad raya ini. Sayang, perjalanan hidup Marilyn tidak semulus karir dan popularitasnya karena sejarah dunia mencatat bahwa hidup Marilyn harus berakhir secara tragis karena ia ditemukan tewas di apartemennya pada 5 Agustus 1962 (dalam usia 36 tahun) di puncak karir, akibat overdosis obat tidur. Yang tidak semua orang ketahui adalah, seminggu sebelum kematiannya ia sempat dikunjungi oleh seorang hamba Tuhan, Billy Graham, sesaat setelah memimpin ibadah KKR, karena ia diutus Tuhan untuk menyampaikan suatu pesan kepada Marilyn. Tapi apa jawaban si artis? "Maaf, aku tidak memerlukan Tuhanmu." Kekayaan, kecantikan dan popularitas dunia telah menyilaukan mata Marilyn Monroe sehingga tanpa segan ia meremehkan dan mengabaikan peringatan Tuhan. Jangan sekalipun kita bersikap acuh terhadap peringatan Tuhan sebab ada akibat yang harus kita tanggung! "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat." (Amsal 10:17).
Ada banyak orang Kristen yang sudah diselamatkan dan mengecap kebaikan Tuhan seringkali bersikap acuh tak acuh terhadap panggilan Tuhan: panggilan untuk melayani diacuhkan, panggilan untuk memberitakan Injil diacuhkan, panggilan untuk beribadah dan bersekutu dengan Tuhan dianggap sebagai angin lalu, apalagi panggilan untuk bertobat malah ditertawakan. Kenyamanan, popularitas, kekayaan dan segala kenikmatan dunia lebih memikat dan menyita perhatian sehingga kita merasa tidak membutuhkan Tuhan dalam hidup ini. Nabi Amos memperingatkan, "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang
merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari
bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa
datang!" (Amos 6:1).
"Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." Yesaya 42:20
Sunday, February 22, 2015
Saturday, February 21, 2015
JANGAN MENGABAIKAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Februari 2015
Baca: Yesaya 65:1-16
"Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar," Yesaya 65:12b
Bagaimana perasaan Saudara jika diabaikan oleh orang-orang terdekat? Diabaikan oleh suami/isteri, diabaikan oleh orang tua, diabaikan oleh anak-anak, diabaikan oleh pimpinan di kantor, atau diabaikan oleh rekan sepelayanan? Mungkin kita akan berkata, "Sakitnya itu di sini!" (sambil menunjuk ke dada). Diabaikan adalah satu kata yang sangat tidak diharapkan oleh siapa pun, karena diabaikan itu sama artinya keberadaan seseorang tidak dipedulikan dan tidak diharapkan lagi.
Tanpa sadar dan mungkin dengan sengaja kita pun bersikap demikian terhadap Tuhan. Kita mengabaikan dan bersikap masa bodoh terhadap perkara-perkara rohani, firman-Nya hanya kita dengar sambil lalu, masuk telinga kanan ke luar dari telinga kiri, teguran-Nya tidak kita pedulikan, kehadiran-Nya sama sekali tidak kita anggap. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh bangsa Israel, di mana mereka sama sekali tidak mempedulikan Tuhan. Saat Tuhan memanggil, mereka tidak menjawab; saat Dia berbicara, mereka tidak mau mendengar, bahkan "...kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku." (Yesaya 65:12b).
Sesungguhnya bangsa Israel adalah umat yang sangat dikasihi Tuhan, umat perjanjian-Nya yang telah dituntun keluar dari Mesir, dipelihara begitu rupa selama 40 tahun di padang gurun. "Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun." (Mazmur 77:21), serta "Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya." (Ulangan 32:10b). Alkitab menggambarkan kedekatan hubungan antara Tuhan dan umat Israel seperti suami dan isteri. Namun seiring berjalannya waktu bangsa Israel digambarkan seperti seorang isteri yang tidak lagi setia kepada pasangannya. "Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih," (Yeremia 3:1); Bangsa Israel "...seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 3:20). Tak bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Tuhan!
Bangsa Israel bukan hanya mengabaikan Tuhan, tapi juga meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada allah lain!
Baca: Yesaya 65:1-16
"Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar," Yesaya 65:12b
Bagaimana perasaan Saudara jika diabaikan oleh orang-orang terdekat? Diabaikan oleh suami/isteri, diabaikan oleh orang tua, diabaikan oleh anak-anak, diabaikan oleh pimpinan di kantor, atau diabaikan oleh rekan sepelayanan? Mungkin kita akan berkata, "Sakitnya itu di sini!" (sambil menunjuk ke dada). Diabaikan adalah satu kata yang sangat tidak diharapkan oleh siapa pun, karena diabaikan itu sama artinya keberadaan seseorang tidak dipedulikan dan tidak diharapkan lagi.
Tanpa sadar dan mungkin dengan sengaja kita pun bersikap demikian terhadap Tuhan. Kita mengabaikan dan bersikap masa bodoh terhadap perkara-perkara rohani, firman-Nya hanya kita dengar sambil lalu, masuk telinga kanan ke luar dari telinga kiri, teguran-Nya tidak kita pedulikan, kehadiran-Nya sama sekali tidak kita anggap. Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh bangsa Israel, di mana mereka sama sekali tidak mempedulikan Tuhan. Saat Tuhan memanggil, mereka tidak menjawab; saat Dia berbicara, mereka tidak mau mendengar, bahkan "...kamu melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku." (Yesaya 65:12b).
Sesungguhnya bangsa Israel adalah umat yang sangat dikasihi Tuhan, umat perjanjian-Nya yang telah dituntun keluar dari Mesir, dipelihara begitu rupa selama 40 tahun di padang gurun. "Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun." (Mazmur 77:21), serta "Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya." (Ulangan 32:10b). Alkitab menggambarkan kedekatan hubungan antara Tuhan dan umat Israel seperti suami dan isteri. Namun seiring berjalannya waktu bangsa Israel digambarkan seperti seorang isteri yang tidak lagi setia kepada pasangannya. "Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih," (Yeremia 3:1); Bangsa Israel "...seperti seorang isteri tidak setia terhadap temannya, demikianlah kamu tidak setia terhadap Aku, hai kaum Israel, demikianlah firman TUHAN." (Yeremia 3:20). Tak bisa dibayangkan betapa sakitnya hati Tuhan!
Bangsa Israel bukan hanya mengabaikan Tuhan, tapi juga meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada allah lain!
Subscribe to:
Posts (Atom)