Tuesday, February 17, 2015

KEKERINGAN sebagai TEGURAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Februari 2015

Baca:  1 Raja-Raja 17:1-6

"Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan."  1 Raja-Raja 17:1

Kekeringan ekonomi atau krisis ekonomi seringkali menjadi masalah utama dalam kehidupan semua orang, tanpa terkecuali.  Artinya masalah tersebut tidak hanya dialami oleh orang-orang dunia saja namun orang percaya pun tak luput dari masalah ini.  Namun meski harus mengalami masalah yang sama tetapi ada jaminan pemeliharaan dari Tuhan bagi setiap orang percaya.  Jadi ada  "...perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya."  (Maleakhi 3:18).  Daud juga menyatakan bahwa  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).

     Ketika Israel diperintah oleh raja Ahab terjadilah kekeringan di seluruh negeri selama 3,5 tahun.  Tuhan mengijinkan kekeringan terjadi sebagai akibat dari ketidaktaatan bangsa ini kepada Tuhan.  Pada waktu itu dosa dan kejahatan bangsa Israel begitu parah, Ahab selaku raja tidak memberi teladan hidup yang baik, justru  "...melakukan apa yang jahat di mata TUHAN lebih dari pada semua orang yang mendahuluinya."  (1 Raja-Raja 16:30).  Tidak hanya itu, Ahab juga mengambil Izebel,  "...anak Etbaal, raja orang Sidon, menjadi isterinya, sehingga ia pergi beribadah kepada Baal dan sujud menyembah kepadanya."  (1 Raja-Raja 16:31).  Karena pemimpin negerinya berlaku jahat di mata Tuhan, rakyat pun dicondongkan hatinya kepada Baal.  Mereka secara terang-terangan membuat mezbah bagi Baal dan menyembah kepadanya.  Baal adalah sebutan bagi dewa-dewa penduduk asli tanah Kanaan.  Mereka mempercayai Baal sebagai dewa kesuburan yang memiliki kuasa atas hujan, angin, dan awan.

     Tuhan mengutus Elia untuk menegur dan memperingatkan Ahab.  Elia pun bernubuat di hadapan Ahab bahwa tidak akan ada embun dan hujan di seluruh negeri Israel.  "Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan."  (Yakobus 5:7).  Karena doa Elia maka Tuhan menahan hujan atas Israel selama tiga tahun enam bulan, kekeringan hebat melanda seluruh negeri.

Karena ketidaktaatan dan pemberontakan terjadilah kekeringan hebat di Israel!

Monday, February 16, 2015

JALAN TUHAN: Penuh Keajaiban

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Februari 2015

Baca:  Mazmur 37:1-40

"Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan."  Mazmur 37:34

Tak dapat disangkal, ketika mengalami hal-hal sulit naluri kita cenderung mengeluh dan berputus asa.  Namun bila kita selalu berada di jalan kudus-Nya kita pasti sanggup menghadapinya, sebab  "...TUHAN menopang orang-orang benar."  (Mazmur 37:17).  Artinya kita tidak sendirian menghadapi pergumulan hidup ini, ada Tuhan yang selalu menopang dan bahkan menggendong kita.  Karena  "TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"  (Mazmur 118:6).

     Ketika bangsa Israel hendak berjalan menuju Tanah Perjanjian mereka harus melewati banyak sekali tantangan.  Firaun berusaha mencegah mereka pergi, pasukan tentaranya pun diperintahkan mengejar bangsa Israel.  Belum lagi kesulitan-kesulitan lain yang mereka alami saat berada di padang gurun.  Namun justru di tengah kesulitan-kesulitan hebat tersebut Tuhan selalu menyatakan mujizat-Nya di hadapan bangsa Israel.  Tuhan selalu punya cara menolong dan jalan-Nya penuh keajaiban, seperti lirik lagu  "Ada Jalan-Nya Tuhan"  yang dilantunkan Angel Pieters:  "Kau slalu ajaib bagiku.  Jalan-Mu tak terselami.  Saat Kau yang membuka pintu, tak ada yang menutupnya.  Masih ada jalan terbuka untukku.  Masih ada jalan-Nya Tuhan.  Masih ada jalan terbuka untukku.  Kulihat kebesaran-Nya."  Maka terbukti 40 tahun menempuh perjalanan di padang gurun Tuhan memelihara umat Israel, menyediakan segala keperluan, bahkan  "Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini."  (Ulangan 8:4).  Tuhan juga melindungi mereka dari serangan-serangan musuh.

     Kita pun akan mengalami dan merasakan karya-karya Tuhan yang ajaib bila kita hidup di jalan kudus-Nya Tuhan.  Dia bukan hanya melihat kita dalam hal kebutuhan jasmani, tapi berkat-berkat rohani juga dicurahkan-Nya atas kita.  Puncaknya, Tuhan membuktikan melalui pengorban-Nya di kayu salib, oleh-Nya kita beroleh keselamatan.  Karena itu jangan sekalipun keluar dari jalan Tuhan, di segala keadaan tetaplah bertahan!

"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;"  Mazmur 37:23