Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Februari 2015
Baca: Mazmur 37:1-40
"Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat
engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik
dilenyapkan." Mazmur 37:34
Tak dapat disangkal, ketika mengalami hal-hal sulit naluri kita cenderung mengeluh dan berputus asa. Namun bila kita selalu berada di jalan kudus-Nya kita pasti sanggup menghadapinya, sebab "...TUHAN menopang orang-orang benar." (Mazmur 37:17). Artinya kita tidak sendirian menghadapi pergumulan hidup ini, ada Tuhan yang selalu menopang dan bahkan menggendong kita. Karena "TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 118:6).
Ketika bangsa Israel hendak berjalan menuju Tanah Perjanjian mereka harus melewati banyak sekali tantangan. Firaun berusaha mencegah mereka pergi, pasukan tentaranya pun diperintahkan mengejar bangsa Israel. Belum lagi kesulitan-kesulitan lain yang mereka alami saat berada di padang gurun. Namun justru di tengah kesulitan-kesulitan hebat tersebut Tuhan selalu menyatakan mujizat-Nya di hadapan bangsa Israel. Tuhan selalu punya cara menolong dan jalan-Nya penuh keajaiban, seperti lirik lagu "Ada Jalan-Nya Tuhan" yang dilantunkan Angel Pieters: "Kau slalu ajaib bagiku. Jalan-Mu tak terselami. Saat Kau yang membuka pintu, tak ada yang menutupnya. Masih ada jalan terbuka untukku. Masih ada jalan-Nya Tuhan. Masih ada jalan terbuka untukku. Kulihat kebesaran-Nya." Maka terbukti 40 tahun menempuh perjalanan di padang gurun Tuhan memelihara umat Israel, menyediakan segala keperluan, bahkan "Pakaianmu tidaklah menjadi buruk di tubuhmu dan kakimu tidaklah menjadi bengkak selama empat puluh tahun ini." (Ulangan 8:4). Tuhan juga melindungi mereka dari serangan-serangan musuh.
Kita pun akan mengalami dan merasakan karya-karya Tuhan yang ajaib bila kita hidup di jalan kudus-Nya Tuhan. Dia bukan hanya melihat kita dalam hal kebutuhan jasmani, tapi berkat-berkat rohani juga dicurahkan-Nya atas kita. Puncaknya, Tuhan membuktikan melalui pengorban-Nya di kayu salib, oleh-Nya kita beroleh keselamatan. Karena itu jangan sekalipun keluar dari jalan Tuhan, di segala keadaan tetaplah bertahan!
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;" Mazmur 37:23
Monday, February 16, 2015
Sunday, February 15, 2015
JALAN TUHAN: Membawa Kemenangan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Februari 2015
Baca: Yesaya 35:1-10
"Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ," Yesaya 35:9
Banyak orang percaya seringkali mengeluh dan ragu ketika berkomitmen berjalan sepenuhnya di jalan Tuhan dan tidak lagi mengikuti arus dunia ini. Mengapa? Karena mereka terus membanding-bandingkan dengan keadaan orang yang tidak percaya atau orang fasik, yang secara kasat mata tampak mujur.
Ayub sempat mengeluh pula, "Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka. Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka." (Ayub 21:7-9). Bani Asaf pun dalam mazmurnya menyatakan hal yang sama, "Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi." (Mazmur 73:3, 13, 14). Benarkah demikian? Sia-sia dan rugikah hidup di jalan Tuhan? Apakah janji Tuhan itu hanya teori dan wacana belaka? Rasul Paulus menasihati, "...berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Jadi, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23), sebab janji-janji Tuhan disediakan bagi semua orang percaya yang tetap berada di jalan Tuhan, artinya hidup seturut kehendak-Nya, atau hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi atau menghentikan langkah kita untuk menggapai janji Tuhan tersebut, sebab di jalan Tuhan "...tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ," (Yesaya 35:9).
Asalkan kita hidup di jalan Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang perlu ditakutkan dan kuatirkan, sebab tangan Tuhan akan menopang kita, bahkan "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14).
Berjalan di jalan Tuhan akan mengantarkan kita kepada kehidupan yang berkemenangan!
Baca: Yesaya 35:1-10
"Di situ tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ," Yesaya 35:9
Banyak orang percaya seringkali mengeluh dan ragu ketika berkomitmen berjalan sepenuhnya di jalan Tuhan dan tidak lagi mengikuti arus dunia ini. Mengapa? Karena mereka terus membanding-bandingkan dengan keadaan orang yang tidak percaya atau orang fasik, yang secara kasat mata tampak mujur.
Ayub sempat mengeluh pula, "Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat? Keturunan mereka tetap bersama mereka, dan anak cucu diperhatikan mereka. Rumah-rumah mereka aman, tak ada ketakutan, pentung Allah tidak menimpa mereka." (Ayub 21:7-9). Bani Asaf pun dalam mazmurnya menyatakan hal yang sama, "Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku, tanda tak bersalah. Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi." (Mazmur 73:3, 13, 14). Benarkah demikian? Sia-sia dan rugikah hidup di jalan Tuhan? Apakah janji Tuhan itu hanya teori dan wacana belaka? Rasul Paulus menasihati, "...berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Jadi, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan," (Amsal 14:23), sebab janji-janji Tuhan disediakan bagi semua orang percaya yang tetap berada di jalan Tuhan, artinya hidup seturut kehendak-Nya, atau hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi atau menghentikan langkah kita untuk menggapai janji Tuhan tersebut, sebab di jalan Tuhan "...tidak akan ada singa, binatang buas tidak akan menjalaninya dan tidak akan terdapat di sana; orang-orang yang diselamatkan akan berjalan di situ," (Yesaya 35:9).
Asalkan kita hidup di jalan Tuhan, tidak ada sesuatu pun yang perlu ditakutkan dan kuatirkan, sebab tangan Tuhan akan menopang kita, bahkan "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:14).
Berjalan di jalan Tuhan akan mengantarkan kita kepada kehidupan yang berkemenangan!
Subscribe to:
Posts (Atom)