Friday, January 30, 2015

RELA DIBENCI DUNIA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Januari 2015

Baca:  Yohanes 15:18-27

"Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu."  Yohanes 15:18

Menderita bagi Kristus berarti harus siap dan rela bila dunia membenci dan menolak kita.  Ini adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari, sebab dunia telah lebih dahulu membenci Kristus dari pada kita.  Oleh karena itu janganlah merasa heran jika selama hidup di dunia ini banyak orang Kristen yang harus mengalami tekanan dan perlakuan yang tidak adil, baik itu di tempat kerja maupun di lingkungan masyarakat.  Orang dunia membenci kita oleh karena nama Yesus dan tidak mengenal Bapa yang telah mengutus Dia  (ayat 21).

     Di akhir zaman ini banyak orang menyangka bahwa menganiaya pengikut Kristus adalah wujud dari ibadah, seperti tertulis:  "Kamu akan dikucilkan, bahkan akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kamu akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah."  (Yohanes 16:2).  Di tengah tantangan yang berat ini haruskah kita takut, tawar hati dan terbersit niat meninggalkan Kristus?  Tuhan Yesus berkata,  "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga."  (Matius 5:10).  Rasul Petrus juga menguatkan,  "Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah."  (1 Petrus 2:19, 20b).  Apapun keadaannya, kita harus tetap setia mengiring Kristus sampai akhir hayat kita, sebab kita tidak berjuang di dunia ini sendirian.  "...semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya."  (1 Petrus 9-10).

     Tuhan Yesus juga telah memberikan Roh Kudus, Dialah yang akan menyertai dan menolong kita dalam mengemban tugas sebagai pemberita Injil dan saksi-saksi-Nya di tengah dunia.  Mari belajar dari kisah hidup Paulus yang setia melayani Tuhan sampai garis akhir hidupnya!

"Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."  Matius 10:22

Thursday, January 29, 2015

MENGIKUTI JEJAK KRISTUS: Menderita Bagi Kristus

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Januari 2015

Baca:  Filipi 1:27-30

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,"  Filipi 1:29

Mengikuti jejak Kristus berarti harus mau menderita bagi Dia.  Yesus berkata,  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:24).  Menyangkal diri berarti pada saat dihadapkan pada dosa, dengan kesadaran penuh memutuskan tidak berbuat dosa dan lebih memilih melakukan kehendak Tuhan.  Kita berani berkata tidak terhadap kenyamanan dan keinginan daging yang seringkali menjadi penghalang untuk hidup menurut kehendak Tuhan.

     Orang yang menyadari akan statusnya sebagai  'ciptaan baru'  di dalam Kristus akan bertekad untuk menanggalkan manusia lamanya dan terus mengenakan manusia baru, supaya tubuh dosa hilang kuasanya.  "Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa--,"  (1 Petrus 4:1).  Namun banyak orang Kristen yang berusaha menghindari firman yang menyinggung tentang penyangkalan diri, ketaatan, pikul salib, ujian dan bayar harga.  Yang mereka cari dan kejar-kejar adalah khotbah-khotbah hamba Tuhan yang hanya berbicara tentang kekayaan, kelimpahan, berkat dan mujizat.  Akibatnya ketika menghadapi masalah, penderitaan dan teguran firman yang keras mereka langsung kecewa, lemah, putus asa, dan bahkan berani menyalahkan Tuhan.

     Sebagai pengikut Kristus kita tidak dapat menghindarkan diri dari penderitaan, sebab selain kita dikaruniai percaya, juga dikaruniai menderita bagi Kristus  (ayat nas).  Mengapa penderitaan diijinkan Tuhan?  Penderitaan adalah salah satu cara yang dipakai Tuhan untuk menegur dan menyadarkan kita agar berhenti berbuat dosa.  Tuhan yesus meninggalkan teladan mengenai penderitaan secara badani.  "Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,"  (Ibrani 5:8), tapi Yesus tidak pernah berbuat dosa.  Setiap penderitaan akan menghasilkan ketaatan dan menarik seseorang mendekat kepada Tuhan.

"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."  Mazmur 119:71