Thursday, January 1, 2015

TAHUN BARU: Bermegah Dalam Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Januari 2015

Baca:  Mazmur 20:1-10

"Kiranya diberikan-Nya kepadamu apa yang kaukehendaki dan dijadikan-Nya berhasil apa yang kaurancangkan."  Mazmur 20:5

Hari ini adalah hari pertama kita memasuki tahun yang baru: 2015.  Dalam mengawali hari baru di tahun yang baru ini semua orang pasti membawa segudang angan-angan, keinginan, harapan dan cita-cita yang mungkin sempat tertunda dan belum mampu diraih di waktu lalu, serta bertekad mewujudkannya di tahun ini.  Tetapi bila melihat fakta yang ada, banyak orang bersikap skeptis dengan pikiran-pikiran negatif yang berkecamuk,  "Keadaan sekarang terasa amat berat, sulit diprediksi dan serba tidak pasti.  Sanggupkah aku menjalaninya?"

     Sebagai orang percaya, haruskah kita bersikap pesimistis, kuatir dan terus dihantui ketakutan menghadapi hari esok?  Ingat pengalaman Ayub,  "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku."  (Ayub 3:25).  Alkitab memperingatkan:  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."  (Roma 12:2).  Kita harus memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda dengan orang-orang dunia.  Meski dunia dipenuhi dengan ketidakpastian dan semakin tidak baik keadaannya, kita harus tetap berpikiran positif dan optimistis karena kita mempunyai alasan yang kuat untuk bermegah.  Bermegah berbeda dengan sombong.  Sombong adalah salah dalam bermegah.

     Dalam hal ini kita bermegah bukan karena kekuatan, kemampuan, kepitaran, harta kekayaan, kedudukan, koneksi, popularitas, atau segala hal yang ada di dunia ini,  "Orang ini memegahkan kereta dan orang itu memegahkan kuda, tetapi kita bermegah dalam nama TUHAN, Allah kita."  (Mazmur 20:8).  Tuhan-lah yang menjadi alasan untuk kita bermegah.  Kita bermegah karena janji penyertaan-Nya,  "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:20b), dan kita bermegah karena Dia turut bekerja dalam segala perkara, sehingga kita dapat berkata:  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).

Bermegah di dalam Tuhan adalah kunci menghadapi tahun 2015.

Wednesday, December 31, 2014

WAKTU CEPAT BERLALU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Desember 2014

Baca:  Mazmur 90:1-17

"Sungguh, segala hari kami berlalu karena gemas-Mu, kami menghabiskan tahun-tahun kami seperti keluh."  Mazmur 90:9

Beberapa saat lagi kita akan mengakhiri perjalanan hidup di tahun 2014.  Kita pun berguman dalam hati:  "Begitu cepatnya waktu berlalu, dari detik ke menit, dari menit ke jam, dari jam ke hari, dari hari ke minggu, dari minggu ke bulan dan dari bulan ke tahun, semuanya berjalan seolah-olah hanya sekejap mata."  Musa pun merasakan,  "Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam. Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu."  (Mazmur 90:4-6).  Rasa-rasanya masih terlintas di benak kita beberapa waktu lalu bagaimana gegap gempitanya orang-orang menyambut malam tutup tahun dengan pawai dan gebyar pesta kembang api.  Momen yang sama ternyata sudah ada di depan mata kita.

     Hari-hari yang telah kita lalui di sepanjang tahun dipenuhi dengan rona-rona kehidupan:  ada suka, ada duka, ada tawa, ada tangis, ada keberhasilan, ada kegagalan, ada doa yang telah dijawab Tuhan, tapi banyak pula doa-doa kita yang belum ada jawabannya.  Semuanya itu menjadi pelajaran berharga untuk kita!  Karena waktu itu begitu singkat, cepat berlalu, tidak akan pernah kembali terulang dan kita pun tak sanggup menghentikannya, maka kita pun harus segera sadar dan berbenah supaya tidak ada penyesalan yang muncul di kemudian hari dikarenakan kita telah membuang waktu dan kesempatan yang ada secara percuma,  "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."  (Mazmur 90:12).

     Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu mengucap syukur kepada Tuhan:  bersyukur atas kesehatan, bersyukur atas panjang umur, bersyukur atas berkat dan pemeliharaan, bersyukur atas penyertaan-Nya sehingga kita beroleh kesanggupan untuk menjalani hari-hari di sepanjang tahun 2014 ini.  Nyata benar bahwa Tuhan itu  "...bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti."  (Mazmur 46:2).  Kalau bukan karena anugerah dan kasih karunia Tuhan, kita tidak mungkin dapat melewati setiap ujian dan tantangan yang ada.

Bersyukurlah kepada Tuhan, karena-Nya kita bisa sampai di penghujung tahun!