Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2014
Baca: Yesaya 9:1-6
"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang
Kekal, Raja Damai." Yesaya 9:5
Hari ini apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya ribuan tahun silam telah tergenapi, yaitu lahirnya Sang Juruselamat dunia yaitu Yesus Kristus. Kelahiran-Nya di Betlehem bukan sekedar kisah kelahiran seorang bayi biasa anak dari Yusuf dan Maria yang lahir di sebuah palungan sederhana. Tetapi kelahiran-Nya di dunia membawa satu misi yang sangat spektakuler yaitu menegakkan pemerintahan kerajaan Allah di bumi. Dia yang adalah Allah sendiri, Sang Pencipta langit dan bumi, Tuhan semesta alam, rela datang ke bumi untuk menegakkan kerajaan-Nya di seluruh bumi.
Yesaya mencatat empat nama yang akan menandai tugas Yesus selaku Juruselamat yaitu: Penasibat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal dan Raja Damai. Ini membuktikan bahwa nama 'Yesus' bukanlah nama sembarang nama yang tidak diberikan oleh malaikat, atau pun oleh Maria dan Yusuf, melainkan datang dari sorga, pemberian Allah sendiri. Nama 'Yesus' adalah padanan Yunani untuk kata Ibrani Yeshua, yang artinya adalah Tuhan menyelamatkan. "Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21). Jadi Yesus datang ke dunia mengerjakan sebuah misi yaitu menyelamatkan manusia melalui kematian-Nya dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Natal adalah momen yang selalu dinanti-nantikan oleh jutaan umat Kristiani di belahan bumi ini, sebab natal identik dengan kabar sukacita sebagaimana disampaikan oleh malaikat kepada para gembala di padang, "...sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11).
Dengan kelahiran Yesus Kristus kita yang percaya kepada-Nya memiliki pengharapan yang pasti: "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab
di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12).
Ada kesukaan besar di bumi karena Sang Juruselamat dunia telah lahir!
Thursday, December 25, 2014
Wednesday, December 24, 2014
JANJI TUHAN SANGAT TERUJI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2014
Baca: Mazmur 119:137-144
"Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140
Setiap orang di dunia ini umumnya pernah berjanji kepada orang lain atau dijanjikan sesuatu oleh orang lain. Misalnya: orangtua berjanji membelikan sesuatu kepada anaknya; anak berjanji akan membahagiakan ayah-ibu di masa tuanya; seorang pemuda berjanji kepada kekasihnya; seorang pemimpin perusahaan berjanji untuk menyejahterakan karyawannya dan sebagainya. Faktanya: tidak semua janji yang diucapkan oleh manusia itu ditepati, bahkan manusia memiliki kecenderungan untuk mengingkari janji yang pernah diucapkannya. Itulah sifat manusia: terlalu mudah membuat janji dan semudah itu pula mengingkarinya. Puji syukur kita punya Tuhan yang tidak pernah ingkar terhadap apa pun yang dijanjikan-Nya. Jika Tuhan yang berjanji Ia pasti akan menepati janji-Nya.
Sebagai orang percaya kita adalah orang-orang yang berhak memperoleh janji-janji Tuhan. Di manakah kita temukan janji-janji Tuhan? Alkitab! Karena itu sediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari supaya kita memahami betapa tak terhitungnya janji-janji Tuhan bagi umat-Nya, baik itu janji yang sudah digenapi-Nya, sedang digenapi-Nya dan yang akan digenapi-Nya. Percayalah bahwa cepat atau lambat semua janji Tuhan pasti digenapi-Nya. "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19). Janji Tuhan inilah yang menjadi pengharapan orang percaya!
Keadaan dunia ini boleh saja berubah, situasi ekonomi boleh saja berubah, tetapi kita percaya bahwa janji Tuhan tidak pernah berubah. Janji-Nya tetap 'ya' dan 'amin'. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Matius 24:35). Apa pun yang ada di dunia ini boleh saja bergoncang, tapi kita tetap percaya bahwa "...kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan," (Ibrani 12:28). Selama kita tidak terpengaruh oleh situasi, tetap percaya kepada firman-Nya, tekun menanti-nantikan Tuhan, serta setia mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, janji Tuhan pasti akan tergenapi dalam hidup ini.
"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." Mazmur 119:38
Baca: Mazmur 119:137-144
"Janji-Mu sangat teruji, dan hamba-Mu mencintainya." Mazmur 119:140
Setiap orang di dunia ini umumnya pernah berjanji kepada orang lain atau dijanjikan sesuatu oleh orang lain. Misalnya: orangtua berjanji membelikan sesuatu kepada anaknya; anak berjanji akan membahagiakan ayah-ibu di masa tuanya; seorang pemuda berjanji kepada kekasihnya; seorang pemimpin perusahaan berjanji untuk menyejahterakan karyawannya dan sebagainya. Faktanya: tidak semua janji yang diucapkan oleh manusia itu ditepati, bahkan manusia memiliki kecenderungan untuk mengingkari janji yang pernah diucapkannya. Itulah sifat manusia: terlalu mudah membuat janji dan semudah itu pula mengingkarinya. Puji syukur kita punya Tuhan yang tidak pernah ingkar terhadap apa pun yang dijanjikan-Nya. Jika Tuhan yang berjanji Ia pasti akan menepati janji-Nya.
Sebagai orang percaya kita adalah orang-orang yang berhak memperoleh janji-janji Tuhan. Di manakah kita temukan janji-janji Tuhan? Alkitab! Karena itu sediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan setiap hari supaya kita memahami betapa tak terhitungnya janji-janji Tuhan bagi umat-Nya, baik itu janji yang sudah digenapi-Nya, sedang digenapi-Nya dan yang akan digenapi-Nya. Percayalah bahwa cepat atau lambat semua janji Tuhan pasti digenapi-Nya. "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19). Janji Tuhan inilah yang menjadi pengharapan orang percaya!
Keadaan dunia ini boleh saja berubah, situasi ekonomi boleh saja berubah, tetapi kita percaya bahwa janji Tuhan tidak pernah berubah. Janji-Nya tetap 'ya' dan 'amin'. "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu." (Matius 24:35). Apa pun yang ada di dunia ini boleh saja bergoncang, tapi kita tetap percaya bahwa "...kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan," (Ibrani 12:28). Selama kita tidak terpengaruh oleh situasi, tetap percaya kepada firman-Nya, tekun menanti-nantikan Tuhan, serta setia mengerjakan apa yang menjadi bagian kita, janji Tuhan pasti akan tergenapi dalam hidup ini.
"Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu." Mazmur 119:38
Subscribe to:
Posts (Atom)