Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Desember 2014
Baca: Yakobus 2:1-13
"Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus,
Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang
muka." Yakobus 2:1
Ada kalimat bijak yang mengatakan, "Don't judge a book by its cover!" Begitulah kata mereka yang menganggap bahwa isi buku itu jauh lebih penting daripada kulit luarnya. Namun kita pun tidak bisa memungkiri bahwa kulit luar buku (cover) juga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap orang yang melihatnya, sebab sebelum kita mengetahui isi dari sebuah buku, maka cover-lha yang pertama kali menarik minat dan perhatian kita sehingga kita ingin membeli dan memiliki buku tersebut.
Sudah menjadi sifat manusia bahwa mereka suka menilai sesamanya berdasarkan apa yang terlihat secara kasat mata. Contoh nyata: ketika kita bertemu dengan orang-orang baru, misalnya relasi bisnis, kesan pertama yang muncul dalam benak kita adalah penampilan luar orang yang kita temui tersebut. Yang menjadi pusat perhatian kita adalah kerapiannya dalam berpakaian, perawakan atau bentuk tubuhnya, kebersihannya, bahkan ketampanan atau kecantikannya, kemudian barulah kita menilai sikap dan kualitas orang tersebut. Jujur kita akui seringkali kita mengomentari orang lain karena penampilan fisiknya. Inilah yang menjadi prinsip orang-orang dunia dalam menilai seseorang "...manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7).
Itulah sebabnya salon-salon kecantikan, kursus-kursus kepribadian, dan juga pusat-pusat kebugaran diserbu oleh banyak orang. Mereka berlomba-lomba menjaga penampilannya agar tetap menarik, fresh dan semakin percaya diri karena hal itu adalah nilai plus di mata dunia. Mulai dari cara berpakaian saja orang sudah memikirkannya begitu rupa: pakaian yang mereka kenakan bukan sekedar tampak bersih dan rapi, tapi mereka berpikir bagaimana agar seluruh tatanan luar yang mereka tampilkan itu bersinergi, berkesesuaian dan berpadu indah, sebab pakaian yang kita kenakan acapkali memiliki efek langsung pada penilaian orang lain terhadap kita; dan demi menjaga penampilan luarnya pula seseorang tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang untuk pergi ke salon melakukan perawatan tubuh, wajah, rambut dan sebagainya.
Menjaga penampilan luar itu sah-sah saja, baik dan berguna bagi tubuh jasmani kita, tapi jangan sampai hal itu menjadi fokus utama kita!
Sunday, December 21, 2014
Saturday, December 20, 2014
HIDUP SEPENUHNYA BAGI KRISTUS (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Desember 2014
Baca: Roma 6:1-14
"Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." Roma 6:11
Melalui kehidupan Yesus Kristus Allah menawarkan anugerah keselamatan-Nya kepada manusia, "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Yesus Kristus diutus Bapa datang ke dunia "...bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28). Penebusan Kristus di atas kayu salib inilah yang akan melahirkan kita kembali menjadi 'ciptaan baru'. Kuasa penebusan Kristus memampukan kita untuk menanggalkan manusia lama.
Melalui kematian Kristus "...manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." (Roma 6:6), sebab "...kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." (Roma 6:10). Saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta bertobat, kita meninggalkan dosa-dosa kita dan mati terhadap dosa. Karena itu kita pun akan dibangkitkan bersama Kristus dan memiliki kuasa kebangkitan-Nya. Mati terhadap dosa menghasilkan kuasa kebangkitan di dalam diri kita dan inilah yang memungkinkan kita hidup sepenuhnya bagi Kristus, sebab tidak ada kebangkitan sebelum ada kematian.
Hidup sepenuhnya bagi Kristus adalah tujuan dari penebusan Kristus! Kita dapat hidup sepenuhnya bagi Kristus ketika kita sudah ditebus Kristus dan menjadi milik Kristus, sebab sebelum Kristus menebus dosa-dosa kita keberadaan kita adalah sebagai tawanan Iblis, tapi melalui pengorbanan-Nya kita dibebaskan dan dilepaskan dari setiap belenggu dosa. Kita bukan lagi menjadi hamba dosa tapi menjadi hamba kebenaran. Jika kita menyadari betapa besar kasih pengorbanan Kristus bagi kita akankah kita kembali kepada kehidupan kita yang lama? "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Sebagai ciptaan baru "...bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Galatia 2:20
Baca: Roma 6:1-14
"Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus." Roma 6:11
Melalui kehidupan Yesus Kristus Allah menawarkan anugerah keselamatan-Nya kepada manusia, "...supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Yesus Kristus diutus Bapa datang ke dunia "...bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20:28). Penebusan Kristus di atas kayu salib inilah yang akan melahirkan kita kembali menjadi 'ciptaan baru'. Kuasa penebusan Kristus memampukan kita untuk menanggalkan manusia lama.
Melalui kematian Kristus "...manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa." (Roma 6:6), sebab "...kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah." (Roma 6:10). Saat kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta bertobat, kita meninggalkan dosa-dosa kita dan mati terhadap dosa. Karena itu kita pun akan dibangkitkan bersama Kristus dan memiliki kuasa kebangkitan-Nya. Mati terhadap dosa menghasilkan kuasa kebangkitan di dalam diri kita dan inilah yang memungkinkan kita hidup sepenuhnya bagi Kristus, sebab tidak ada kebangkitan sebelum ada kematian.
Hidup sepenuhnya bagi Kristus adalah tujuan dari penebusan Kristus! Kita dapat hidup sepenuhnya bagi Kristus ketika kita sudah ditebus Kristus dan menjadi milik Kristus, sebab sebelum Kristus menebus dosa-dosa kita keberadaan kita adalah sebagai tawanan Iblis, tapi melalui pengorbanan-Nya kita dibebaskan dan dilepaskan dari setiap belenggu dosa. Kita bukan lagi menjadi hamba dosa tapi menjadi hamba kebenaran. Jika kita menyadari betapa besar kasih pengorbanan Kristus bagi kita akankah kita kembali kepada kehidupan kita yang lama? "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Sebagai ciptaan baru "...bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku." Galatia 2:20
Subscribe to:
Posts (Atom)