Tuesday, December 16, 2014

KRISTUS: Pemegang Kendali Hidup

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Desember 2014

Baca:  2 Korintus 5:11-15

"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka."  2 Korintus 5:15

Setiap waktu kita diperhadapkan dengan banyak pergumulan, salah satunya adalah pergumulan bagaimana agar kita hidup benar dan berkenan kepada Tuhan.  Kita bergumul untuk menaklukkan keinginan daging tapi seringkali kita tidak berdaya dan kalah, karena pada dasarnya,  "...roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).  Selama keinginan daging kita begitu dominan maka langkah hidup kita sepenuhnya akan dikendalikan oleh daging.  Rasul Paulus menegaskan,  "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:8).

     Sebagai seorang Kristen kita adalah pengikut Kristus.  Kamus Webster juga mendefinisikan orang Kristen sebagai orang yang mengaku percaya kepada Yesus sebagai Kristus"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Artinya hidup kita sudah seharusnya meneladani Kristus dengan menempatkan Dia sebagai Pemegang kendali hidup kita.  Pertanyaan:  siapakah yang selama ini mengendalikan hidup Saudara?  Diri sendiri ataukah Kristus?  Jika Kristus yang mengendalikan hidup kita maka semua akan tampak jelas dari buah-buah yang kita hasilkan.  "Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya."  (Lukas 6:44a).  Sebuah kapal akan sanggup mengarungi lautan lepas meski harus melewati ombak dan gelombang jika berada di bawah kendali nahkoda yang handal;  kenyamanan dan keselamatan penumpang pesawat terbang sepenuhnya ada di tangan sang pilot.

     Kehidupan kita pun seperti sebuah kendaraan yang berjalan dan memerlukan kendali kehidupan.  Jika Kristus yang memegang kendali maka perjalanan kita sepenuhnya ada di tangan-Nya dan kita pun akan dituntun Tuhan di jalan yang benar, sebab  "Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya."  (Mazmur 25:10).

Bagian kita adalah taat dan memiliki penyerahan total kepada kehendak Tuhan, sebab sasaran utama hidup seorang Kristen adalah menjadi serupa dengan Kristus.

Monday, December 15, 2014

IBADAH: Mendatangkan Keuntungan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Desember 2014

Baca:  Maleakhi 3:13-18

"Kamu berkata: 'Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?'"  Maleakhi 3:14

Rasul Paulus menasihati Timotius,  "Latihlah dirimu beribadah."  (1 Timotius 4:7b).  Mengapa kita harus terus melatih diri dalam hal ibadah?  Karena ibadah itu berguna dalam segala hal dan mengandung janji, artinya ada berkat-berkat yang luar biasa disediakan Tuhan bagi setiap orang yang menghormati Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan sungguh.  "Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar."  (1 Timotius 6:6).  Jadi dibutuhkan sikap dan motivasi yang benar bagi seseorang untuk mengalami kuasa dan berkat dalam ibadah.

     Sudahkah kita menjadikan ibadah sebagai kebutuhan utama dalam hidup ini?  Atau kita berpikir bahwa beribadah kepada Tuhan itu tidak ada untungnya dan hanya membuang-buang waktu saja?  Alkitab menegaskan,  "...dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58b), bahkan mendatangkan keuntungan besar  (baca  Amsal 14:23a).  Pertanyaan:  seberapa besar kerinduan kita untuk bertemu Tuhan dalam setiap ibadah?  Adakah kita memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran seperti yang ditunjukkan oleh jemaat gereja mula-mula, sehingga kehidupan mereka  "...disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan."  (Kisah 2:47)?

     Inilah keuntungan-keuntungan bagi orang yang setia beribadah kepada Tuhan dan melayani Dia, yaitu:  "TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera."  (Bilangan 6:24-26).  Artinya ia akan mengecap segala kebaikan Tuhan, beroleh perlindungan Tuhan, dipenuhi oleh damai sejahtera, sehingga hidupnya senantiasa bercahaya dan menjadi berkat bagi orang lain;  dan Tuhan pun akan berkata,  "...Aku telah mendapat...seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan kehendak-Ku."  (Kisah 13:22b).

"...kamu akan melihat kembali perbedaan...antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya."  Maleakhi 3:18