Monday, December 8, 2014

SEMUA MENJADI KENYATAAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Desember 2014

Baca:  Yesaya 48:1-11

"Hal-hal yang terjadi di masa yang lampau telah Kuberitahukan dari sejak dahulu, Aku telah mengucapkannya dan telah mengabarkannya. Kemudian dengan sekonyong-konyong Aku melaksanakannya juga dan semuanya itu sudah menjadi kenyataan."  Yesaya 48:3

Setiap orang pasti memiliki impian dalam hidupnya, dan salah satu dari sekian impian itu adalah menjadi orang yang berhasil.  Namun keberhasilan bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba dari langit, bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya atau secara kebetulan, tapi melalui sebuah proses yang tidak singkat dan menuntut sebuah harga.

     Jika ingin berhasil kita harus menetapkan prioritas dan sasaran yang hendak dituju, membuat keputusan dan pilihan hidup yang benar.  Keputusan dan pilihan hidup kita hari ini akan menentukan seperti apa kita di kemudian hari.  Rasul Paulus berkata,  "...ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."  (Filipi 3:13-14).  Ini memotivasi kita untuk mengerjakan segala sesuatu dengan semangat dan mempergunakan waktu yang ada sebaik mungkin.  Kepada jemaat di Efesus rasul Paulus menasihati,  "...perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus 5:15-16).  Kita pun harus mengisi dan memenuhi pikiran kita dengan hal-hal positif,  "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu."  (Filipi 4:8), sebab apa yang kita taruh dalam pikiran kita, cepat atau lambat, akan terjadi.  Mario Teguh mengatakan,  "Yang anda pikirkan menentukan yang anda lakukan.  Dan yang anda lakukan menentukan yang anda hasilkan."

     Andalkan Tuhan dan libatkan Dia di setiap langkah hidup kita, maka Ia akan menuntun dan membimbing kita.  Hanya karena campur tangan Tuhanlah semua yang kita impikan akan menjadi kenyataan.  Tidak ada istilah kebetulan bagi orang percaya!

Bersama Tuhan  "...perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  Yosua 1:8

Sunday, December 7, 2014

MUJIZAT TUHAN: Bagi yang Merindukan-Nya

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Desember 2014

Baca:  Matius 20:29-34

"Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"  Matius 20:32

Tuhan menyediakan mujizat bagi setiap orang yang sungguh-sungguh merindukan dan menginginkan mujizat itu.  Sama seperti orang yang merindukan hikmat,  "jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh..."  (Amsal 2:4-5).  Artinya dibutuhkan tekad yang kuat, tindakan nyata dan usaha sedemikian rupa untuk memperoleh mujizat!

     Pergumulan apa yang Saudara alami saat ini?  Tentang pasangan hidup, sakit-penyakit, ekonomi keluarga yang sedang guncang, usaha atau bisnis yang berada di ujung kebangkrutan?  Datanglah kepada Tuhan, berserulah kepada-Nya dan nyatakan keinginan Saudara secara spesifik kepada Tuhan melalui doa dan permohonan yang tiada jemu-jemu.  Inilah janji Tuhan kepada setiap orang yang bersungguh-sungguh datang kepada-Nya,  "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."  (Matius 7:7-8).  Ketika bertemu dengan Yesus, kedua orang buta dalam kisah hari ini tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada.  "Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia."  (Matius 20:34).

     Imanilah setiap janji Tuhan karena Ia bekerja seturut dengan janji-Nya, dan jika Ia berjanji tidak ada yang tidak ditepati-Nya.  "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?"  (Bilangan 23:19).  Jangan biarkan keraguan dan kebimbangan memenuhi hati dan pikiran kita!  Sebaliknya milikilah iman seperti seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun yang berkata,  "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."  (Markus 5:28).

"TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan."  Mazmur 145:18