Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Desember 2014
Baca: Matius 20:29-34
"Ia berkata: "Apa yang kamu kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Matius 20:32
Tuhan menyediakan mujizat bagi setiap orang yang sungguh-sungguh merindukan dan menginginkan mujizat itu. Sama seperti orang yang merindukan hikmat, "jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh..." (Amsal 2:4-5). Artinya dibutuhkan tekad yang kuat, tindakan nyata dan usaha sedemikian rupa untuk memperoleh mujizat!
Pergumulan apa yang Saudara alami saat ini? Tentang pasangan hidup, sakit-penyakit, ekonomi keluarga yang sedang guncang, usaha atau bisnis yang berada di ujung kebangkrutan? Datanglah kepada Tuhan, berserulah kepada-Nya dan nyatakan keinginan Saudara secara spesifik kepada Tuhan melalui doa dan permohonan yang tiada jemu-jemu. Inilah janji Tuhan kepada setiap orang yang bersungguh-sungguh datang kepada-Nya, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang
mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan." (Matius 7:7-8). Ketika bertemu dengan Yesus, kedua orang buta dalam kisah hari ini tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada. "Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia menjamah mata
mereka dan seketika itu juga mereka melihat lalu mengikuti Dia." (Matius 20:34).
Imanilah setiap janji Tuhan karena Ia bekerja seturut dengan janji-Nya, dan jika Ia berjanji tidak ada yang tidak ditepati-Nya. "Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia,
sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau
berbicara dan tidak menepatinya?" (Bilangan 23:19). Jangan biarkan keraguan dan kebimbangan memenuhi hati dan pikiran kita! Sebaliknya milikilah iman seperti seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun yang berkata, "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." (Markus 5:28).
"TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan." Mazmur 145:18
Sunday, December 7, 2014
Saturday, December 6, 2014
MUJIZAT TUHAN: Masih Ada dan Tetap Ada
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Desember 2014
Baca: Mazmur 86:1-17
"Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah." Mazmur 86:10
Mujizat adalah karya adikodrati Tuhan yang dinyatakan dalam kehidupan orang percaya. Mujizat sangat identik dengan berkat, kesembuhan, pemulihan. Begitu rindunya mengalami mujizat, seseorang rela membayar harga, terkadang menempuh perjalanan yang sangat jauh, bahkan melintasi pulau atau negara demi menghadiri KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) yang dilayani oleh hamba Tuhan terkenal yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Tapi di sisi lain masih banyak orang yang tidak percaya terhadap mujizat. Mereka beranggapan bahwa zaman mujizat sudah berlalu, hanya terjadi di zaman nabi-nabi terdahulu atau semasa Tuhan Yesus berada di bumi.
Dahulu ketika Tuhan Yesus ada di tengah-tengah umat manusia juga ada sekelompok orang yang tidak percaya mujizat, padahal mereka berhadapan langsung dengan Sang Pembuat mujizat, "Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya," (Yohanes 12:37). Tak terkecuali orang-orang di Nazaret, padahal Nazaret adalah tempat asal Tuhan Yesus sendiri, tapi mereka meremehkan, bahkan menolak Dia, yang mereka pikir Yesus itu tidak lebih dari anak seorang tukang kayu. "Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ." (Matius 13:58). Ada pula yang menganggap bahwa mujizat terjadi secara kebetulan dan bersifat insidentil saja. Itu tidak benar!
Mujizat itu ada dan tetap ada, sebab kuasa Tuhan itu tidak pernah berubah. "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8). Terjadi tidaknya mujizat dalam hidup seseorang sangat ditentukan oleh seberapa besar imannya kepada Tuhan. Kalau kita sendiri ragu-ragu atau bimbang, itu akan menjadi penghalang bagi Tuhan untuk menyatakan mujizat-Nya. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7). Selama ada kebimbangan dan keraguan, seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu dari Tuhan, apalagi mereka yang tidak percaya dan apatis.
Ketidakpercayaan adalah penghalang utama mengalami mujizat Tuhan!
Baca: Mazmur 86:1-17
"Sebab Engkau besar dan melakukan keajaiban-keajaiban; Engkau sendiri saja Allah." Mazmur 86:10
Mujizat adalah karya adikodrati Tuhan yang dinyatakan dalam kehidupan orang percaya. Mujizat sangat identik dengan berkat, kesembuhan, pemulihan. Begitu rindunya mengalami mujizat, seseorang rela membayar harga, terkadang menempuh perjalanan yang sangat jauh, bahkan melintasi pulau atau negara demi menghadiri KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani) yang dilayani oleh hamba Tuhan terkenal yang dipakai Tuhan secara luar biasa. Tapi di sisi lain masih banyak orang yang tidak percaya terhadap mujizat. Mereka beranggapan bahwa zaman mujizat sudah berlalu, hanya terjadi di zaman nabi-nabi terdahulu atau semasa Tuhan Yesus berada di bumi.
Dahulu ketika Tuhan Yesus ada di tengah-tengah umat manusia juga ada sekelompok orang yang tidak percaya mujizat, padahal mereka berhadapan langsung dengan Sang Pembuat mujizat, "Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya," (Yohanes 12:37). Tak terkecuali orang-orang di Nazaret, padahal Nazaret adalah tempat asal Tuhan Yesus sendiri, tapi mereka meremehkan, bahkan menolak Dia, yang mereka pikir Yesus itu tidak lebih dari anak seorang tukang kayu. "Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ." (Matius 13:58). Ada pula yang menganggap bahwa mujizat terjadi secara kebetulan dan bersifat insidentil saja. Itu tidak benar!
Mujizat itu ada dan tetap ada, sebab kuasa Tuhan itu tidak pernah berubah. "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8). Terjadi tidaknya mujizat dalam hidup seseorang sangat ditentukan oleh seberapa besar imannya kepada Tuhan. Kalau kita sendiri ragu-ragu atau bimbang, itu akan menjadi penghalang bagi Tuhan untuk menyatakan mujizat-Nya. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7). Selama ada kebimbangan dan keraguan, seseorang tidak akan mendapatkan sesuatu dari Tuhan, apalagi mereka yang tidak percaya dan apatis.
Ketidakpercayaan adalah penghalang utama mengalami mujizat Tuhan!
Subscribe to:
Posts (Atom)