Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 November 2014
Baca: 2 Korintus 6:1-10
"Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan
membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima." 2 Korintus 6:1
Rasul Paulus menegaskan bahwa orang percaya adalah teman-teman sekerja, mitra kerja untuk menggenapi rencana Tuhan di atas muka bumi ini. Karena itulah kasih karunia yang sedemikian besar kita terima dari Tuhan jangan pernah disia-siakan. Kapan kita disebut menyia-nyiakan dan melupakan kasih karunia atau anugerah Tuhan? Ketika kita dengan sengaja memilih untuk bersahabat dengan dunia dan hidup menurut cara-cara dunia. Yakobus mengingatkan, "Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa
persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya
musuh Allah." (Yakobus 4:4).
Saat ini dunia sedang mengarah dan bergerak ke arah kesudahan zaman, dan ini benar-benar dimanfaatkan Iblis untuk mempengaruhi setiap segi kehidupan manusia supaya makin menjauh dari Tuhan. Iblis memberikan pengaruh melalui berbagai bentuk kesenangan daging, akhirnya banyak orang terpedaya dan masuk dalam perangkapnya. Ditambah beratnya beban hidup dan masalah yang datang bertubi-tubi membuat banyak orang tidak tahan dan tidak lagi mau bersabar menantikan Tuhan. Lalu mereka bersungut-sungut, mengeluh, kecewa, berani menyalahkan Tuhan dan akhirnya menyerah kepada keadaan yang ada. Mereka pun terdorong untuk mencari pertolongan kepada dunia ini: lari kepada dukun, paranormal, ke gunung Kawi, kuburan dan sebagainya.
Mereka melupakan kasih karunia yang Tuhan berikan, padahal firman-Nya menegaskan: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu
Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu
kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Sebagai orang percaya, apa pun tantangannya jangan pernah menyerah dan putus asa. "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." 2 Korintus 12:9
Wednesday, November 12, 2014
Tuesday, November 11, 2014
BERLIMPAH KASIH KARUNIA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 November 2014
Baca: 1 Timotius 1:12-17
"Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus." 1 Timotius 1:14
Hidup orang percaya adalah hidup yang dipenuhi kasih karunia Allah. Kasih karunia atau disebut juga anugerah adalah: pemberian Allah yang tidak pantas kita terima, kebaikan Allah yang tanpa pamrih, walaupun kita merupakan orang berdosa yang selayaknya menerima hukuman, namun Ia memandang kita dengan penuh kasih dan mengampuni kita. Yesus adalah anugerah terbesar dari Allah! "Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:17).
Melalui karya Kristus di Kalvari kita beroleh pengampunan dosa sehingga pintu-pintu berkat terbuka bagi kita. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." (Efesus 1:3), artinya sorga dan segala berkat yang terkandung di dalamnya menjadi suatu kepastian bagi kita, "...oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya." (Galatia 3:22). Kita bisa mengenal Tuhan dan percaya kepada-Nya adalah juga karena kasih karunia, sebab "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman." (Yohanes 6:44). Kita datang dalam keadaan kotor dan tidak layak, tetapi Bapa mau menerima pertobatan kita.
"...di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya," (Efesus 1:13-14). Roh Kudus inilah yang menyertai perjalanan hidup orang percaya, dan penyertaan-Nya atas kita bukan hanya semusim dua musim, tapi sampai kepada akhir zaman. Bersama-Nya kita beroleh kekuatan dan kemampuan untuk melewati segala sesuatu, karena Ia adalah Roh yang lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (baca 1 Yohanes 4:4b).
Kasih karunia Tuhan yang teramat besar dan mulia telah dicurahkan atas hidup orang percaya, sudah selayaknya kita berlimpah syukur dan menghargainya!
Baca: 1 Timotius 1:12-17
"Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus." 1 Timotius 1:14
Hidup orang percaya adalah hidup yang dipenuhi kasih karunia Allah. Kasih karunia atau disebut juga anugerah adalah: pemberian Allah yang tidak pantas kita terima, kebaikan Allah yang tanpa pamrih, walaupun kita merupakan orang berdosa yang selayaknya menerima hukuman, namun Ia memandang kita dengan penuh kasih dan mengampuni kita. Yesus adalah anugerah terbesar dari Allah! "Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus." (Roma 5:17).
Melalui karya Kristus di Kalvari kita beroleh pengampunan dosa sehingga pintu-pintu berkat terbuka bagi kita. "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." (Efesus 1:3), artinya sorga dan segala berkat yang terkandung di dalamnya menjadi suatu kepastian bagi kita, "...oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya." (Galatia 3:22). Kita bisa mengenal Tuhan dan percaya kepada-Nya adalah juga karena kasih karunia, sebab "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman." (Yohanes 6:44). Kita datang dalam keadaan kotor dan tidak layak, tetapi Bapa mau menerima pertobatan kita.
"...di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya," (Efesus 1:13-14). Roh Kudus inilah yang menyertai perjalanan hidup orang percaya, dan penyertaan-Nya atas kita bukan hanya semusim dua musim, tapi sampai kepada akhir zaman. Bersama-Nya kita beroleh kekuatan dan kemampuan untuk melewati segala sesuatu, karena Ia adalah Roh yang lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (baca 1 Yohanes 4:4b).
Kasih karunia Tuhan yang teramat besar dan mulia telah dicurahkan atas hidup orang percaya, sudah selayaknya kita berlimpah syukur dan menghargainya!
Subscribe to:
Posts (Atom)