Wednesday, November 5, 2014

SETIA SETIAP SAAT (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 November 2014

Baca:  Titus 3:1-14

"...taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik."  Titus 3:1

Seseorang dalam keadaan siap sedia dapat terlihat dari setiap tindakan dan perbuatannya.  Ia bukanlah pemalas tapi orang yang tekun mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya;  tak pernah berhenti mengisi hati dan pikirannya dengan firman Tuhan setiap hari, seperti yang diperbuat Daud:  "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari."  (Mazmur 119:97), sebab  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105), sehingga kita tidak akan menyimpang ke kanan atau ke kiri.

     Orang yang siap sedia pasti akan menggunakan waktu dan kesempatan yang ada sebaik mungkin, sebab sadar bahwa  "...akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  (Yohanes 9:4).  Karenanya ia terus bersemangat dan memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan di tengah situasi yang tidak mendukung sekalipun.  Nasihat Paulus kepada Timotius,  "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran."  (2 Timotius 4:2).  Didasari oleh hati yang berbeban terhadap jiwa-jiwa yang belum diselamatkan membuat orang tidak bisa menahan diri untuk selalu bersaksi dan memberitakan Injil kepada orang lain, entah itu di lingkungan tempat tinggal, sekolah, kantor, di pabrik dan lain-lain.  Inilah yang kurang disadari bahwa sesungguhnya dunia ini adalah ladang pelayanan bagi orang percaya.

     Orang yang siap sedia pasti memiliki hati yang takut akan Tuhan, sehingga akan berpikir seribu kali untuk berbuat dosa, sebab sadar bahwa  "...setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu,"  (Ibrani 2:2-3).  Sehingga tidak mau lagi berkompromi dengan dosa sekecil apa pun.  Dosa membuat hidup seseorang dihantui oleh rasa bersalah, takut, kuatir, gelisah dan tertekan.  Berbeda bila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan, artinya kita terus melekat kepada Tuhan, kita akan beroleh kekuatan menghadapi segala perkara karena selalu dalam keadaan siap sedia setiap saat!

Orang yang siap sedia akan mampu berdiri meski berada di tengah badai!

Tuesday, November 4, 2014

SETIA SETIAP SAAT (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 November 2014

Baca:  Markus 13:33-37

"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba."  Markus 13:33

Saat berada di taman Getsemani Tuhan Yesus menegur murid-murid-Nya yang sedang tertidur,  "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:40-41).  Tuhan Yesus memperingatkan agar di segala situasi jangan sampai kita dikalahkan oleh kedagingan kita sehingga kita enggan beranjak dari comfort zone dan mengabaikan perkara-perkara rohani.

     Di tengah situasi dunia yang kian tidak menentu mau tidak mau kita harus siap menghadapinya.  Belum lagi kecerobohan dan kelengahan sendiri juga dapat mengantarkan kita kepada pencobaan demi pencobaan, seperti tertulis:  "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."  (Yakobus 1:14).  Orang yang berjaga-jaga akan selalu dalam keadaan siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dengan hati tenang, sebab ia tahu bahwa,  "...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."  (Yesaya 30:15).  Kita tenang bukan karena kita merasa diri kuat dan mampu, tapi karena kita percaya dan senantiasa mengandalkan Tuhan.  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."  (Yeremia 17:7-8).

     Saat kita mengandalkan Tuhan, tangan-Nya yang kuat itu akan menopang dan menuntun langkah-langkah kita.  Berbeda sekali dengan orang yang hatinya menjauh dari pada Tuhan, hari-harinya akan diwarnai ketakutan dan kekuatiran, dan ketika masalah datang secara tiba-tiba ia dalam kondisi tidak siap sedia.

Bertekun dalam doa adalah tanda bahwa seseorang dalam keadaan yang selalu siap sedia!