Tuesday, November 4, 2014

SETIA SETIAP SAAT (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 November 2014

Baca:  Markus 13:33-37

"Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba."  Markus 13:33

Saat berada di taman Getsemani Tuhan Yesus menegur murid-murid-Nya yang sedang tertidur,  "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:40-41).  Tuhan Yesus memperingatkan agar di segala situasi jangan sampai kita dikalahkan oleh kedagingan kita sehingga kita enggan beranjak dari comfort zone dan mengabaikan perkara-perkara rohani.

     Di tengah situasi dunia yang kian tidak menentu mau tidak mau kita harus siap menghadapinya.  Belum lagi kecerobohan dan kelengahan sendiri juga dapat mengantarkan kita kepada pencobaan demi pencobaan, seperti tertulis:  "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."  (Yakobus 1:14).  Orang yang berjaga-jaga akan selalu dalam keadaan siap sedia menghadapi segala kemungkinan yang terjadi dengan hati tenang, sebab ia tahu bahwa,  "...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."  (Yesaya 30:15).  Kita tenang bukan karena kita merasa diri kuat dan mampu, tapi karena kita percaya dan senantiasa mengandalkan Tuhan.  "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah."  (Yeremia 17:7-8).

     Saat kita mengandalkan Tuhan, tangan-Nya yang kuat itu akan menopang dan menuntun langkah-langkah kita.  Berbeda sekali dengan orang yang hatinya menjauh dari pada Tuhan, hari-harinya akan diwarnai ketakutan dan kekuatiran, dan ketika masalah datang secara tiba-tiba ia dalam kondisi tidak siap sedia.

Bertekun dalam doa adalah tanda bahwa seseorang dalam keadaan yang selalu siap sedia!

Monday, November 3, 2014

TETAPLAH WASPADA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2014

Baca:  2 Yohanes 1:4-11

"Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya."  2 Yohanes 1:8

Sampai hari ini di dunia ini selalu diwarnai goncangan-goncangan:  ada bencana, teror bom, ada konflik di mana-mana, bahkan peperangan.  Dunia benar-benar tidak aman.  Karena itu semua orang benar-benar harus ekstra waspada.  Untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk terjadi, akhirnya semua orang berusaha membentengi diri dengan menggunakan alat penangkal.  Pemeriksaan, pengawasan dan penjagaan keamanan di berbagai tempat pun semakin diperketat.  Di hotel, mall, bandara atau tempat-tempat umum lainnya petugas keamanan dilengkapi dengan detektor logam, yaitu alat pendeteksi logam, untuk memastikan setiap orang yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda berbahaya, seperti pistol, senjata tajam dan juga bom.

     Pengawasan dan pengamanan secara fisik saja begitu sangat penting, terlebih-lebih pengawasan dan pengamanan secara roh bagi orang percaya, karena  "Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat."  (1 Yohanes 5:19), di mana  "...si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Agar tetap berada dalam kewaspadaan, kita harus makin mendekat kepada Tuhan, sebab  "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."  (Mazmur 62:2).  Daud menyadari"...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  (Mazmur 84:11).  Karena itu  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).

     Di tengah situasi-situasi sulit yang menghimpit dunia jangan sekali-kali kita menjauh dari Tuhan, karena saat kita dekat dengan Dia pasti ada perlindungan, pertolongan, mujizat dan kemenangan.  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?"  (Roma 8:31)

Tanpa kewaspadaan tinggi kita tidak akan sanggup bertahan, karena itu melekatlah kepada Tuhan!