Monday, November 3, 2014

TETAPLAH WASPADA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 November 2014

Baca:  2 Yohanes 1:4-11

"Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya."  2 Yohanes 1:8

Sampai hari ini di dunia ini selalu diwarnai goncangan-goncangan:  ada bencana, teror bom, ada konflik di mana-mana, bahkan peperangan.  Dunia benar-benar tidak aman.  Karena itu semua orang benar-benar harus ekstra waspada.  Untuk mengantisipasi segala kemungkinan buruk terjadi, akhirnya semua orang berusaha membentengi diri dengan menggunakan alat penangkal.  Pemeriksaan, pengawasan dan penjagaan keamanan di berbagai tempat pun semakin diperketat.  Di hotel, mall, bandara atau tempat-tempat umum lainnya petugas keamanan dilengkapi dengan detektor logam, yaitu alat pendeteksi logam, untuk memastikan setiap orang yang akan memasuki area tertentu bebas dari benda berbahaya, seperti pistol, senjata tajam dan juga bom.

     Pengawasan dan pengamanan secara fisik saja begitu sangat penting, terlebih-lebih pengawasan dan pengamanan secara roh bagi orang percaya, karena  "Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat."  (1 Yohanes 5:19), di mana  "...si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya."  (1 Petrus 5:8).  Agar tetap berada dalam kewaspadaan, kita harus makin mendekat kepada Tuhan, sebab  "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku."  (Mazmur 62:2).  Daud menyadari"...lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik."  (Mazmur 84:11).  Karena itu  "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat."  (Ibrani 10:25).

     Di tengah situasi-situasi sulit yang menghimpit dunia jangan sekali-kali kita menjauh dari Tuhan, karena saat kita dekat dengan Dia pasti ada perlindungan, pertolongan, mujizat dan kemenangan.  "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?"  (Roma 8:31)

Tanpa kewaspadaan tinggi kita tidak akan sanggup bertahan, karena itu melekatlah kepada Tuhan! 

Sunday, November 2, 2014

MENGAPA TIDAK BERJAGA-JAGA? (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 November 2014

Baca:  1 Tesalonika 5:1-11

"Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman--maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin--mereka pasti tidak akan luput."  1 Tesalonika 5:3

Kurangnya pengenalan yang benar tentang Tuhan adalah akibat dangkalnya pengenalan kita tentang firmanNya.  Kita pun menjadi kurang peka secara rohani.  Kita tidak menyadari bahwa hari-hari yang sedang kita jalani ini sedang berada di penghujung zaman, artinya kedatangan Tuhan sudah teramat dekat.

     Dibutuhkan sikap berjaga-jaga setiap waktu, sebab  "...hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam."  (1 Tesalonika 5:2).  Kita berpikir bahwa situasi dan keadaan tampak baik-baik saja dan tidak ada sesuatu yang perlu dikuatirkan,  "Semuanya damai dan aman..."  (ayat nas).  Alkitab memperingatkan:  "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  (Pengkotbah 9:12).  Namun bila kita senantiasa tinggal di dalam firman Tuhan  (membaca, merenungkan siang-malam dan melakukannya)  maka kita akan semakin menyadari bahwa kekuatan kita sangat terbatas.  Keamanan, ketenangan dan ketenteraman sejati hanya dapat kita temukan di dalam Tuhan.  Tidak ada jalan lain yang membuat kita tegak berdiri di masa-masa akhir selain kita harus berjaga-jaga senantiasa di dalam Tuhan dan tidak lagi hidup semborono, sebab kita tahu nasihat Alkitab:  "Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."  (Efesus 5:15-16).

     3.  Ketika kita salah dalam bergaul.  "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik."  (1 Korintus 15:33b).  Penulis Amsal juga mengingatkan,  "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."  (Amsal 13:20).  Pergaulan salah membawa seseorang makin terbawa arus dunia ini sehingga lebih menuruti keinginan daging.

Berjaga-jagalah senantiasa karena tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi esok, sebab hari-hari ini adalah jahat!