Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Oktober 2014
Baca: Ibrani 12:1-14
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang
memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan," Ibrani 12:2
Bagaimana supaya kita benar-benar memiliki kehidupan yang mencerminkan warga Kerajaan Sorga? Kita harus melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Tuhan Yesus (ayat nas). Bila mata kita tertuju kepada Tuhan Yesus maka kita akan mencari dan memikirkan perkara yang di atas, di mana Kristus ada (baca Kolose 3:1-2). Dengan kata lain kita harus mengutamakan perkara-perkara rohani, mendahulukan kerajaan Allah dan kebenarannya dengan tunduk dan taat kepada undang-undang yang berlaku di sorga yaitu firman Tuhan. "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6). Segala tindakan dan perbuatan kita harus sesuai dengan firman Tuhan.
Kita memperoleh status istimewa sebagai warga sorga ini bukan karena usaha dan hasil dari perbuatan baik kita, tapi semata-mata karena anugerah Tuhan. Bila menyadari hal ini maka kita tidak akan menjadi warga yang hidup dengan sembarangan, sebaliknya kita akan menghargainya begitu rupa dan bertekad untuk meresponsnya dengan tindakan nyata. Memang hal ini tidak mudah, karena di satu sisi kita dituntut untuk hidup seturut kehendak Tuhan demi mempertahankan status kita sebagai warga sorgawi, tetapi di pihak lain kita dihadapkan pada ujian dan tantangan dari dunia ini. "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan
keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa,
melainkan dari dunia." (1 Yohanes 2:16).
Dan inilah kehendak Tuhan atas orang percaya, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau
orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang
itu." (1 Yohanes 2:15). Sebagai warga sorgawi kita dituntut Tuhan untuk tidak terbawa oleh arus dunia ini (baca Ibrani 2:1), melainkan harus mampu menjalankan peran kita sebagai utusan-utusan-Nya. Karena itu di segala keadaan, bahkan di tengah badai sekalipun, kita harus tetap tegak berdiri.
Karena kewargaan kita adalah warga sorga, maka sudah seharusnya kita menghadirkan 'atmosfir' sorgawi di tengah-tengah dunia ini.
Monday, October 27, 2014
Sunday, October 26, 2014
WARGA SORGA: Gaya Hidup Sorgawi (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Oktober 2014
Baca: Filipi 3:17-21
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," Filipi 3:20
Setiap orang yang tinggal di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dan memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) setempat adalah warga negara Indonesia, artinya memiliki kewargaan Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, setiap kita memiliki hak dan kewajiban yang kesemuanya diatur dalam undang-undang. Kalau kita teliti pasal demi pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945, di situ dijelaskan secara terinci tentang hak dan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia. Contoh: Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1); Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2); Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3). Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1). Selain hak, kita juga tidak boleh melupakan kewajiban kita selaku warga negara Indonesia, seperti membayar pajak, patuh dan taat kepada hukum yang berlaku.
Selain kewargaan di dunia yang sifatnya hanya sementara ini, setiap orang percaya sesungguhnya memiliki kewargaan lain sebagaimana ditegaskan oleh rasul Paulus bahwa kewargaan kita adalah di dalam sorga. Apakah dengan demikian kita bisa bersikap semau gue, dengan hidup tidak tertib dan mengabaikan tanggung jawab kita selaku warga negara Indonesia, tempat di mana kita tinggal? Alkitab menyatakan, "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." (Roma 13:1-2). Justru sebagai warga negara Indonesia yang baik kita dipanggil untuk tunduk dan bertanggung jawab kepada pemerintah sebab setiap pemerintahan di dunia ini ditetapkan oleh Allah.
Oleh karena kewargaan kita adalah sorga, maka adalah suatu keharusan kita memiliki gaya hidup yang benar-benar mencerminkan warga sorga.
Baca: Filipi 3:17-21
"Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," Filipi 3:20
Setiap orang yang tinggal di seluruh wilayah Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke dan memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) setempat adalah warga negara Indonesia, artinya memiliki kewargaan Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, setiap kita memiliki hak dan kewajiban yang kesemuanya diatur dalam undang-undang. Kalau kita teliti pasal demi pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945, di situ dijelaskan secara terinci tentang hak dan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia. Contoh: Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1); Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2); Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara (pasal 27 ayat 3). Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan (pasal 31 ayat 1). Selain hak, kita juga tidak boleh melupakan kewajiban kita selaku warga negara Indonesia, seperti membayar pajak, patuh dan taat kepada hukum yang berlaku.
Selain kewargaan di dunia yang sifatnya hanya sementara ini, setiap orang percaya sesungguhnya memiliki kewargaan lain sebagaimana ditegaskan oleh rasul Paulus bahwa kewargaan kita adalah di dalam sorga. Apakah dengan demikian kita bisa bersikap semau gue, dengan hidup tidak tertib dan mengabaikan tanggung jawab kita selaku warga negara Indonesia, tempat di mana kita tinggal? Alkitab menyatakan, "Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya." (Roma 13:1-2). Justru sebagai warga negara Indonesia yang baik kita dipanggil untuk tunduk dan bertanggung jawab kepada pemerintah sebab setiap pemerintahan di dunia ini ditetapkan oleh Allah.
Oleh karena kewargaan kita adalah sorga, maka adalah suatu keharusan kita memiliki gaya hidup yang benar-benar mencerminkan warga sorga.
Subscribe to:
Posts (Atom)