Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 September 2014
Baca: Matius 6:25-34
"Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu." Matius 6:29
Saat bangun dari tidur seringkali pikiran kita langsung dipenuhi kekuatiran dan kecemasan tentang apa yang hendak kita makan, minum dan pakai. Selama kita terus kuatir berarti kita belum percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Belajarlah dari Ayub: "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." (Ayub 3:25-26). Berhentilah untuk kuatir dan cemas!
Tuhan memerintahkan kita untuk tidak kuatir dan cemas tentang kebutuhan hidup kita karena sesungguhnya Tuhan tahu persis apa yang kita butuhkan. Jika Tuhan begitu bermurah hati memelihara burung-burung di udara, "...yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung," (Matius 6:26), serta mendandani bunga bakung di ladang, "...yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal," (Matius 6:28), bukankah keberadaan kita ini lebih berharga di mata Tuhan? Tuhan sendiri menegaskan, "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4). Salomo saja dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah dari salah satu bunga bakung. Padahal Salomo adalah seorang raja yang sangat kaya raya, "Raja Salomo melebihi semua raja di bumi dalam hal kekayaan dan hikmat." (1 Raja-Raja 10:23). Pernyataan "Ia akan terlebih lagi mendandani kamu," (Matius 6:30) merupakan janji Tuhan kepada anak-anak-Nya yang hidup di zaman yang penuh dengan problema ini; Tuhan akan bertanggung jawab penuh atas kehidupan orang-orang yang punya penyerahan diri penuh kepada-Nya.
Tuhan adalah Jehovah Jireh, penyedia bagi kita. Mengutamakan Tuhan berarti menjadi pelaku firman, memiliki kehidupan yang sesuai dengan standar kerajaan Allah. Sebagai orang percaya, sesungguhnya kewargaan kita adalah dalam sorga (baca Filipi 3:20). Adalah wajar jika kita pun dituntut mengutamakan perkara-perkara yang di atas.
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Thursday, September 25, 2014
Wednesday, September 24, 2014
MEMPRIORITASKAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 September 2014
Baca: Matius 6:25-34
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33
Banyak orang Kristen bertanya-tanya dalam hati, "Kalau kita mengikut Tuhan, katanya hidup kita akan diberkati, apa saja dibuat-Nya berhasil, semua usaha akan lancar dan kita akan terbebas dari masalah. Namun mengapa tidak demikian?" Adalah benar bila hidup di dalam Tuhan itu selalu ada berkat, perlindungan dan juga jaminan pemeliharaan karena ada penyertaan Tuhan di setiap langkah hidup kita. Inilah janji Tuhan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Tapi adakalanya dalam perjalanan hidup ini kita diperhadapkan dengan jalan yang berbatu, penuh cadas dan mendaki, ada masalah dan juga ujian. Namun yakinlah bahwa semuanya adalah bagian dari proses yang harus kita jalani. "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu." (1 Korintus 10:13b). Tuhan selalu buka jalan saat tiada jalan, tangan-Nya selalu menopang kita saat jatuh sehingga kita tidak sampai tergeletak (baca Mazmur 37:24).
Agar janji berkat pertolongan, pemeliharaan dan pembelaan Tuhan benar-benar digenapi dalam hidup ini ada harga yang harus kita bayar, yaitu "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (ayat nas). Kata mencari menunjuk kepada usaha yang dilakukan dengan sungguh dan secara terus-menerus sampai mendapatkan sesuatu. Artinya kita harus menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang terutama dalam hidup ini; mengejar perkara-perkara rohani lebih daripada perkara-perkara yang ada di dunia. Rasul Paulus pun menasihati, "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2). Melalui pertolongan Roh Kudus kita berusaha menaati perintah Tuhan. Jika kita melakukan apa yang diperintahkan Tuhan ini, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa kuatir dan cemas akan kebutuhan kita sebab semuanya pasti akan disediakan Tuhan.
Sudahkah kita memperhatikan jam-jam doa, menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman-Nya, tekun beribadah serta melayani Dia sepenuh hati?
Bila kita belum melakukan itu artinya kita belum memprioritaskan Tuhan.
Baca: Matius 6:25-34
"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 6:33
Banyak orang Kristen bertanya-tanya dalam hati, "Kalau kita mengikut Tuhan, katanya hidup kita akan diberkati, apa saja dibuat-Nya berhasil, semua usaha akan lancar dan kita akan terbebas dari masalah. Namun mengapa tidak demikian?" Adalah benar bila hidup di dalam Tuhan itu selalu ada berkat, perlindungan dan juga jaminan pemeliharaan karena ada penyertaan Tuhan di setiap langkah hidup kita. Inilah janji Tuhan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Tapi adakalanya dalam perjalanan hidup ini kita diperhadapkan dengan jalan yang berbatu, penuh cadas dan mendaki, ada masalah dan juga ujian. Namun yakinlah bahwa semuanya adalah bagian dari proses yang harus kita jalani. "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu." (1 Korintus 10:13b). Tuhan selalu buka jalan saat tiada jalan, tangan-Nya selalu menopang kita saat jatuh sehingga kita tidak sampai tergeletak (baca Mazmur 37:24).
Agar janji berkat pertolongan, pemeliharaan dan pembelaan Tuhan benar-benar digenapi dalam hidup ini ada harga yang harus kita bayar, yaitu "...carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (ayat nas). Kata mencari menunjuk kepada usaha yang dilakukan dengan sungguh dan secara terus-menerus sampai mendapatkan sesuatu. Artinya kita harus menempatkan Tuhan Yesus sebagai yang terutama dalam hidup ini; mengejar perkara-perkara rohani lebih daripada perkara-perkara yang ada di dunia. Rasul Paulus pun menasihati, "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:1-2). Melalui pertolongan Roh Kudus kita berusaha menaati perintah Tuhan. Jika kita melakukan apa yang diperintahkan Tuhan ini, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa kuatir dan cemas akan kebutuhan kita sebab semuanya pasti akan disediakan Tuhan.
Sudahkah kita memperhatikan jam-jam doa, menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firman-Nya, tekun beribadah serta melayani Dia sepenuh hati?
Bila kita belum melakukan itu artinya kita belum memprioritaskan Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)