Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2014
Baca: Yesaya 6:1-11
"Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang
terkurung kelepasan dari penjara," Yesaya 61:1
Pembebasan yang dilakukan Tuhan bagi orang-orang percaya adalah membebaskan dari belenggu dosa. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma rasul Paulus menegaskan bahwa semua manusia adalah orang yang berdosa. "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak." (Roma 3:10). Karena semua orang telah berbuat dosa, mereka pun kehilangan kemuliaan Allah.
Namun ada kabar sukacita: setiap orang yang mau datang kepada Tuhan dengan pertobatan yang sungguh akan diampuni dan dipulihkan-Nya mereka. Artinya Tuhan selalu memberi kesempatan kepada setiap orang mengalami pembebasan dari belenggu dosa ini. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Tangan Tuhan selalu terbuka untuk menyambut kita karena Dia rindu kita memiliki hubungan yang dekat dengan Bapa, karena sekian lama terpisah jauh karena dosa dan pelanggaran kita, sama seperti yang dilakukan oleh bapa kepada anak yang terhilang. Ketika anak itu kembali kepada bapanya, bapa memberikan 3 hal kepada anaknya itu: jubah, cincin dan kasut.
Jubah adalah lambang kebenaran. "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24). Cincin adalah lambang otoritas. Karena Kristus, kita memiliki otoritas untuk menjadi orang-orang yang berhasil, berkemenangan dan berkelimpahan. Kasut adalah gambaran bahwa setiap kita yang ada di dalam Kristus tidak lagi menjadi budak atau hamba dosa, melainkan "...telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran." (Roma 6:18). Status kita bukan lagi orang-orang yang terjajah oleh Iblis, tapi orang-orang yang merdeka. "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36).
Pengampunan tersedia bagi setiap orang yang mau mengakui dosanya dan bertobat, mereka akan menerima pembebasan melalui darah Kristus!
Friday, September 5, 2014
Thursday, September 4, 2014
JANJI PEMBEBASAN TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2014
Baca: Mazmur 49:1-21
"Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku." Mazmur 49:16
Dalam Lukas 24:51 dikatakan bahwa ketika Yesus naik ke sorga Dia tidak pergi meninggalkan murid-muridNya begitu saja, tapi Ia dalam posisi memberkati umat-Nya sebagai bukti kepedulian dan kasih-Nya yang besar kepada umat. "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11), artinya Tuhan Yesus yang naik ke sorga suatu saat kelak pasti akan datang kembali keduakalinya untuk menjemput umat-Nya dan sebagai umat Tuhan kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan-Nya itu, karena siap atau tidak siap Dia pasti akan datang kembali.
Alkitab menyatakan bahwa ketika Yesus naik ke sorga Ia tidak hanya memberkati, tapi juga "...membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." (Efesus 4:8). Makna rohaninya adalah Tuhan akan melepaskan dan membebaskan umat-Nya dari segala belenggu yang selama ini mengikat dan menindas kehidupan mereka dan membawa mereka kepada kehidupan yang dipulihkan dan berkemenangan, sehingga semua tawanan mendapatkan kebebasan/kelepasan dari ketertawanannya, "sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh," (Mazmur 102:21). Dari situ dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar pelayanan Tuhan Yesus adalah kasih, karena Dia "...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45).
Melalui pelayanan Yesus orang buta dapat melihat, yang lumpuh dapat berjalan, yang kusta menjadi tahir, yang tuli dapat mendengar, bahkan yang mati dibangkitkan-Nya. Kedatangan-Nya benar-benar untuk menyelamatkan dan membebaskan. Inilah yang seharusnya juga menjadi dasar pelayanan kita yaitu kasih kepada jiwa-jiwa yang tersesat dan membebaskan mereka dari segala keterikatan.
Bagi setiap orang yang percaya: ada pertolongan, kelepasan dan juga pembebasan!
Baca: Mazmur 49:1-21
"Tetapi Allah akan membebaskan nyawaku dari cengkeraman dunia orang mati, sebab Ia akan menarik aku." Mazmur 49:16
Dalam Lukas 24:51 dikatakan bahwa ketika Yesus naik ke sorga Dia tidak pergi meninggalkan murid-muridNya begitu saja, tapi Ia dalam posisi memberkati umat-Nya sebagai bukti kepedulian dan kasih-Nya yang besar kepada umat. "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." (Kisah 1:11), artinya Tuhan Yesus yang naik ke sorga suatu saat kelak pasti akan datang kembali keduakalinya untuk menjemput umat-Nya dan sebagai umat Tuhan kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan-Nya itu, karena siap atau tidak siap Dia pasti akan datang kembali.
Alkitab menyatakan bahwa ketika Yesus naik ke sorga Ia tidak hanya memberkati, tapi juga "...membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia." (Efesus 4:8). Makna rohaninya adalah Tuhan akan melepaskan dan membebaskan umat-Nya dari segala belenggu yang selama ini mengikat dan menindas kehidupan mereka dan membawa mereka kepada kehidupan yang dipulihkan dan berkemenangan, sehingga semua tawanan mendapatkan kebebasan/kelepasan dari ketertawanannya, "sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi, untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh," (Mazmur 102:21). Dari situ dapat disimpulkan bahwa yang menjadi dasar pelayanan Tuhan Yesus adalah kasih, karena Dia "...datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45).
Melalui pelayanan Yesus orang buta dapat melihat, yang lumpuh dapat berjalan, yang kusta menjadi tahir, yang tuli dapat mendengar, bahkan yang mati dibangkitkan-Nya. Kedatangan-Nya benar-benar untuk menyelamatkan dan membebaskan. Inilah yang seharusnya juga menjadi dasar pelayanan kita yaitu kasih kepada jiwa-jiwa yang tersesat dan membebaskan mereka dari segala keterikatan.
Bagi setiap orang yang percaya: ada pertolongan, kelepasan dan juga pembebasan!
Subscribe to:
Posts (Atom)