Friday, August 29, 2014

ROH KUDUS: Minyak Urapan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Agustus 2014

Baca:  Keluaran 30:22-33

"Haruslah kaubuat semuanya itu menjadi minyak urapan yang kudus, suatu campuran rempah-rempah yang dicampur dengan cermat seperti buatan seorang tukang campur rempah-rempah; itulah yang harus menjadi minyak urapan yang kudus."  Keluaran 30:25

Di dalam Perjanjian Lama, minyak zaitun yang telah diramu dengan rempah-rempah dipergunakan untuk mengurapi benda-benda suci atau perabotan yang ada di Tabernakel atau rumah Tuhan, serta dipergunakan untuk mengurapi dan menahbiskan para imam yang melayani pekerjaan Tuhan, raja-raja dan termasuk pula nabi-nabi untuk setiap tugas yang dipercayakan kepadanya.  dalam hal ini minyak adalah juga lambang daripada Roh Kudus, berfungsi untuk mengurapi, menguduskan dan menyucikan.

     Benda atau perabot yang telah diurapi minyak keberadaannya menjadi suci dan kudus.  Pula para imam, raja dan nabi yang menerima pengurapan minyak ini, selain dikuduskan dan disucikan, juga dilayakkan untuk menerima kuasa, beroleh jaminan penyertaan dan perlindungan dari Tuhan sehingga mereka beroleh kuasa untuk mengerjakan setiap tugas dan tanggung jawabnya di bawah kendali Roh Tuhan.  Ada pun pengurapan ini bukanlah inisiatif mereka sendiri melainkan dilakukan oleh seseorang yang telah dipilih dan ditunjuk Tuhan secara khusus.  Kita tahu sifat minyak adalah melicinkan, menghaluskan, membersihkan, sanggup menjangkau bagian-bagian yang tersembunyi, memberikan terang, mempertahankan nyala api dan juga menyembuhkan.  Itulah pekerjaan Roh Kudus dalam hidup orang percaya!  Roh Kudus adalah minyak rohani serbaguna.

     Minyak urapan adalah gambaran dari kehadiran Roh Kudus, Roh yang kuasanya tak terbatas yang bekerja dan menyertai pelayanan hamba-hamba Tuhan, sehingga melalui urapan-Nya ini orang yang sakit disembuhkan, yang terbelenggu kuasa gelap dibebaskan dan beroleh pemulihan.  Inilah nasihat Yakobus,  "Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni."  (Yakobus 5:14-15).

Minyak Urapan adalah lambang kehadiran Roh Kudus, yang oleh-Nya kita mengalami mujizat!

Thursday, August 28, 2014

ROH KUDUS: Burung Merpati

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2014

Baca:  Matius 3:13-17

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,"  Matius 3:16

Tatkala Yesus keluar dari air setelah menerima baptisan air di sungai Yordan dari Yohanes Pembaptis, Roh kudus datang mengurapi-Nya dengan tampak seekor burung merpati yang hinggap di atas-Nya.  Seketika itu terdengar suara dari sorga,  "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  (Matius 3:17).

     Lambang Roh Kudus lain yang dinyatakan oleh Alkitab adalah burung merpati.  Mengapa merpati dipilih menggambarkan Roh Kudus?  Bukankah ada banyak sekali jenis burung lain yang mungkin lebih indah warnanya dan lebih merdu kicauannya?  Ia dipilih karena memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki burung lainnya.  Seringkali merpati dijadikan sebagai simbol perdamaian dan lambang cinta kasih oleh karena ia tidak suka bermusuhan, selalu berdampingan dan sangat setia terhadap pasangan.  Merpati juga lambang dari kesucian karena sifatnya yang penuh ketulusan, kelemahlembutan dan sangat tenang.  Bila Roh Kudus memenuhi hati kita, kehidupan kita akan memancarkan sifat atau karakter yang tidak jauh berbeda dari burung merpati ini:  kita akan mudah berdamai, tidak suka bertengkar  (bermusuhan), sehingga kehadiran kita benar-benar membawa kedamaian bagi semua orang,  "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."  (Matius 5:9).  Seseorang yang di dalam hidupnya ada Roh Kudus pasti mengasihi Tuhan dengan sungguh dan setia kepada-Nya, sebab  "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"  (Yakobus 4:5).  Tuhan sangat mengasihi kita dengan cemburu Ilahi, karena itu kita pun harus setia kepada-Nya.  Jika kita tidak setia kepada Tuhan, Roh Kudus pun tidak akan tinggal di dalam kita, akan meninggalkan kita, sebab  "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;"  (Amsal 19:22).

     Apabila hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus setiap waktu kita akan beroleh kekuatan untuk bersikap tegas terhadap dosa dan tidak lagi berkompromi dengan segala jenis kejahatan, sehingga dunia dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita.

Tanpa Roh Kudus mustahil kehidupan kita akan memancarkan sifat atau karakter seperti Kristus!