Thursday, August 28, 2014

ROH KUDUS: Burung Merpati

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2014

Baca:  Matius 3:13-17

"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,"  Matius 3:16

Tatkala Yesus keluar dari air setelah menerima baptisan air di sungai Yordan dari Yohanes Pembaptis, Roh kudus datang mengurapi-Nya dengan tampak seekor burung merpati yang hinggap di atas-Nya.  Seketika itu terdengar suara dari sorga,  "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."  (Matius 3:17).

     Lambang Roh Kudus lain yang dinyatakan oleh Alkitab adalah burung merpati.  Mengapa merpati dipilih menggambarkan Roh Kudus?  Bukankah ada banyak sekali jenis burung lain yang mungkin lebih indah warnanya dan lebih merdu kicauannya?  Ia dipilih karena memiliki sifat-sifat khusus yang tidak dimiliki burung lainnya.  Seringkali merpati dijadikan sebagai simbol perdamaian dan lambang cinta kasih oleh karena ia tidak suka bermusuhan, selalu berdampingan dan sangat setia terhadap pasangan.  Merpati juga lambang dari kesucian karena sifatnya yang penuh ketulusan, kelemahlembutan dan sangat tenang.  Bila Roh Kudus memenuhi hati kita, kehidupan kita akan memancarkan sifat atau karakter yang tidak jauh berbeda dari burung merpati ini:  kita akan mudah berdamai, tidak suka bertengkar  (bermusuhan), sehingga kehadiran kita benar-benar membawa kedamaian bagi semua orang,  "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah."  (Matius 5:9).  Seseorang yang di dalam hidupnya ada Roh Kudus pasti mengasihi Tuhan dengan sungguh dan setia kepada-Nya, sebab  "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"  (Yakobus 4:5).  Tuhan sangat mengasihi kita dengan cemburu Ilahi, karena itu kita pun harus setia kepada-Nya.  Jika kita tidak setia kepada Tuhan, Roh Kudus pun tidak akan tinggal di dalam kita, akan meninggalkan kita, sebab  "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;"  (Amsal 19:22).

     Apabila hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus setiap waktu kita akan beroleh kekuatan untuk bersikap tegas terhadap dosa dan tidak lagi berkompromi dengan segala jenis kejahatan, sehingga dunia dapat melihat Kristus melalui kehidupan kita.

Tanpa Roh Kudus mustahil kehidupan kita akan memancarkan sifat atau karakter seperti Kristus!

Wednesday, August 27, 2014

ROH KUDUS: Air Kehidupan (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2014

Baca:  Yohanes 4:16-30

"Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."  Yohanes 4:26

Banyak orang beranggapan sumber kepuasan dan kebahagiaan ada dalam harta benda atau materi, sehingga mereka berupaya sedemikian rupa dan berlomba-lomba mendapatkan harta sebanyak mungkin.  Dengan cara demikian mereka berharap kepuasan dan kebahagiaan pasti didapat.  Faktanya?  Tidak.  Justru keresahan, kegelisahan, ketakutan, kegersangan dan kekeringan yang mereka rasakan.

     Apa pun yang manusia lakukan adalah sia-sia, seperti yang dialami oleh perempuan Samaria pada kisah kemarin.  Perempuan ini memiliki kehidupan yang  'tidak biasa';  demi mengejar kepuasan dan kebahagiaan, perempuan ini selalu berganti-ganti suami.  Bahkan saat bertemu dengan Tuhan Yesus perempuan ini sedang tidak bersuami, tetapi hidup dengan laki-laki yang bukan suaminya.  Ini membuktikan betapa kering dan gersangnya kehidupan perempuan ini.  Bersyukur sekali akhirnya ia bertemu Yesus yang membawa kabar sukacita dan menawarinya  'Air Hidup'  yang bisa memberikan kepuasan dan kebahagiaan sejati.  "...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya."  (Yohanes 4:14).  Perempuan itu pun meminta air itu kepada Yesus.  Dan dengan cara-Nya yang luar bisa Tuhan Yesus menyatakan siapa diri-Nya yang sebenarnya dan menegor perempuan itu dari kehidupannya yang kelam.  Tuhan Yesus pun menunjukkan jalan yang benar untuk mendapatkan kebahagiaan sejati, bukan kepuasan dan kebahagiaan semu yang membuat orang semakin merasakan kegersangan dan kekeringan.  Akhirnya perempuan Samaria itu membuka hatinya untuk menerima  'Air Hidup'  yang mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan sejati itu.

     Air kehidupan yang dimaksud oleh Tuhan Yesus melambangkan Roh Kudus.  Jika hidup kita dialiri dan dipenuhi oleh  'Air Hidup'  yang diberikan Tuhan Yesus ini, kita tidak akan merasa haus lagi, dahaga kita akan dipuaskan, bahkan  'Air Hidup'  ini akan menjadi mata air di dalam diri kita yang terus-menerus memancar.  Inilah kabar baik bagi setiap orang yang mendambakan kepuasan, sukacita dan kebahagiaan sejati yang tidak akan pernah mereka dapatkan dari dunia ini.

Bukalah hati dan milikilah rasa haus akan Roh Kudus-Nya, maka Dia akan menjadi air kehidupan bagi kita!