Friday, August 22, 2014

JANGAN MENCEMARI BAIT ALLAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Agustus 2014

Baca:  Markus 11:15-19

"Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah."  Markus 11:15

Fungsi bait Allah adalah tempat orang percaya berkumpul untuk berdoa, memuji dan menyembah Tuhan serta mendengarkan kebenaran firman Tuhan;  tempat di mana kita menjumpai dan dijumpai Tuhan!  Itulah yang menjadi alasan mengapa Tuhan Yesus menindak tegas setiap orang yang menyalahgunakan bait Allah tersebut.

     Suatu ketika Tuhan Yesus melihat bahwa bait Allah tampak kotor karena digunakan oleh orang-orang untuk berjual beli.  Bait Allah yang seharusnya dijaga dan dirawat supaya tetap bersih dan rapi malah dirusak dan dikotori.  Hal itu menimbulkan kemarahan Tuhan Yesus.  "Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah."  (Markus 11:15-16).  Tidak seharusnya bait Allah dipergunakan sebagai ajang untuk bisnis atau tempat untuk mencari uang, mengeruk keuntungan secara materi!  Tuhan Yesus berkata,  "Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"  (Markus 11:17).  Yesus marah bukan karena Dia membenci orang-orang itu, tapi Dia hendak menegaskan dan mengingatkan bahwa bait Allah adalah rumah doa, yang adalah kudus.  Ironisnya para imam dan ahli-ahli Taurat yang tahu kebenaran firman malah membiarkan dan mengijinkan orang-orang berjualan di bait Allah, dan kemungkinan besar mereka juga mendapatkan fee dari praktek-praktek jual-beli ini!  Bukan hanya itu, mereka juga  "...berusaha untuk membinasakan Dia,"  (ayat 18);  mereka membenci Yesus dan berusaha menyingkirkan Dia karena takut kehilangan pamor di mata orang banyak.  "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu."  (1 Korintus 3:16-17).

     Tubuh kita adalah bait Allah, karena itu kita harus menjaga dan memeliharanya supaya tetap berkenan di hadapan Tuhan.  Jangan sampai kita pergunakan untuk melakukan perbuatan-perbuatan cemar yang menyimpang dari kebenaran!

Persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan berkenan padaNya!

Thursday, August 21, 2014

BERITA SALIB: Kebodohan Bagi Dunia

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Agustus 2014

Baca:  Roma 6:15-23

"Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."  Roma 6:23

Ayat nas menyatakan upah dosa ialah maut.  Akibat dosa dan pelanggaran, manusia suatu saat akan mati dan akan menerima penghukuman kekal.  "Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,"  (Ibrani 9:27).

     Sangat berbeda dengan Yesus Kristus, Dia mati bukan seperti manusia sebagai akibat dari dosa yang telah diperbuat-Nya, sebab Dia tidak memiliki satu noda dosa pun.  Yesus Kristus tidak dilahirkan di dalam dosa seperti kita.  "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku."  (Mazmur 51:7).  Tetapi Yesus Kristus dilahirkan oleh Roh Kudus, di mana benih dan tubuh-Nya dalam rahim perawan Maria disediakan oleh Allah sendiri.  Tertulis:  "Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: "Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki-tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku-."  (Ibrani 10:5).  Jadi Yesus Kristus adalah rupa Allah dalam manusia.  Akan tetapi fakta sejarah menyatakan bahwa Yesus Kristus mati tersalib si Kalvari.  Itulah sebabnya manusia tidak dapat memahaminya, bahkan mereka menghujat dan menolak-Nya.  "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."  (1 Korintus 1:18).  Memang manusia tidak akan dapat memahami dan mengenal jalan-jalan Allah karena pikiran dan akalnya yang sangat terbatas.

     Bagi kita orang yang percaya, Yesus Kristus mati dan kemudian bangkit di hari yang ke-3 adalah sebuah kebenaran dan bukti dari kekuatan Allah dan hikmat Allah yang tak terselami.  Yesus Kristus mati untuk menggantikan kita;  Yesus Kristus dihukum karena pelanggaran-pelanggaran kita.  Yesus Kristus mati sebagai korban perdamaian atau korban pendamaian untuk keselamatan kita.  Darah-Nya yang tercurah di atas kayu salib menghapus segala dosa kita.  Tubuh-Nya yang hancur dan terpecah-pecah telah menyembuhkan segala penyakit kita.  Melalui pengorban Yesus Kristus ini kita yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan yang sempurna.

Penghukuman kekal telah tersedia bagi siapa saja yang menolak Yesus Kristus!