Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Agustus 2014
Baca: Yunus 1:1-17
"Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN;" Yunus 1:3
Di masa-masa sekarang ini ada banyak orang Kristen, yang awalnya memiliki semangat menggebu-gebu dalam melayani Tuhan dan begitu antusias mengembangkan talentanya, kini berangsur-angsur surut semangatnya dan tidak lagi setia. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena mereka tidak tahan menghadapi tantangan atau masalah yang ada. Mereka pun berusaha memutar otak mencari alasan untuk menghindarkan diri dari panggilan Tuhan dan mulai menimbang-nimbang jika diutus oleh Tuhan.
Yunus adalah contoh utusan Tuhan yang mencoba lari dari panggilan Tuhan karena takut menghadapi tantangan. Berfirmanlah Tuhan kepada Yunus, "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku." (ayat 2). Pada saat diutus Tuhan untuk pergi ke Niniwe Yunus justru memilih lari dari tanggung jawabnya dan pergi ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Yunus memilih untuk menuruti keinginan dagingnya daripada harus tunduk kepada kehendak Tuhan, padahal keinginan daging itu berlawanan dengan keinginan Roh! "Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Galatia 5:24). Akibat lari dari dari panggilan Tuhan ini Yunus harus mengalami masalah yang hebat, "...TUHAN menurunkan angin ribut ke laut, lalu terjadilah badai besar, sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur." (Yunus 1:4). Bahkan Yunus harus mengalami peristiwa paling mengerikan seumur hidupnya yaitu masuk dalam perut ikan selama tiga hari tiga malam. Namun Tuhan mengasihi Yunus sehingga Dia memberi kesempatan Yunus bertobat. Akhirnya Yunus pergi ke Niniwe dan menjalankan tugasnya sebagai utusan Tuhan. Melalui pelayanannya orang-orang Niniwe bertobat dan seluruh penduduk kota itu diselamatkan.
Jika kita dipercaya Tuhan melayaniNya mari melakukannya dengan setia dan penuh tanggung jawab, karena tidak semua orang beroleh kesempatan yang sama.
"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih
siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat
bekerja." Yohanes 9:4
Saturday, August 16, 2014
Friday, August 15, 2014
UTUSAN TUHAN: Setia dan Bertanggung Jawab
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2014
Baca: Matius 25:14-30
"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." Matius 25:29
Talenta yang ada pada kita harus dikembangkan supaya makin bertambah atau berlipat ganda. Jika kita tidak mau mengembangkannya, tidak mau bekerja, diam saja, bersikap pasif, itu sama artinya kita tidak menghargai Tuhan sebagai pemberi talenta.
Maukah kita disebut sebagai hamba-hamba Tuhan yang jahat dan tidak setia? Suatu kelak nanti kita akan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Tuhan perihal talenta ini. Apakah kita seperti hamba yang menerima lima atau dua talenta, yang dengan setia mengembangkan talentanya, sehingga Tuhan berkata: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (ayat 21 dan 23). Ataukah kita bertindak seperti hamba yang diberi satu talenta, yang tidak setia dan tidak mau mengembangkan talenta yang ada, malahan "...pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya." (ayat 18), dan inilah konsekuensi yang harus ditanggung: "Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (ayat 30). Dalam mengembangkan talenta, kita tidak perlu fokus kepada berapa besarnya hasil yang akan kita dapatkan, sebab Tuhan tidak memuji para hambanya berdasarkan jumlah hasil atau besarnya laba, melainkan Tuhan memuji sikap hati dan kesetiaan mereka dalam melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Meski demikian, bagi seseorang yang telah diberikan talenta lebih baik, wajib untuk menghasilkan laba yang lebih besar pula bagi Tuhan, tidak bisa tidak!
Setiap utusan Tuhan kita harus belajar menjadi orang-orang setia dan bertanggung jawab terhadap apa pun yang dipercayakan kepada kita. Mari kita kembangkan talenta kita semaksimal mungkin untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan!
"Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Lukas 12:48b
Baca: Matius 25:14-30
"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." Matius 25:29
Talenta yang ada pada kita harus dikembangkan supaya makin bertambah atau berlipat ganda. Jika kita tidak mau mengembangkannya, tidak mau bekerja, diam saja, bersikap pasif, itu sama artinya kita tidak menghargai Tuhan sebagai pemberi talenta.
Maukah kita disebut sebagai hamba-hamba Tuhan yang jahat dan tidak setia? Suatu kelak nanti kita akan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Tuhan perihal talenta ini. Apakah kita seperti hamba yang menerima lima atau dua talenta, yang dengan setia mengembangkan talentanya, sehingga Tuhan berkata: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (ayat 21 dan 23). Ataukah kita bertindak seperti hamba yang diberi satu talenta, yang tidak setia dan tidak mau mengembangkan talenta yang ada, malahan "...pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya." (ayat 18), dan inilah konsekuensi yang harus ditanggung: "Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (ayat 30). Dalam mengembangkan talenta, kita tidak perlu fokus kepada berapa besarnya hasil yang akan kita dapatkan, sebab Tuhan tidak memuji para hambanya berdasarkan jumlah hasil atau besarnya laba, melainkan Tuhan memuji sikap hati dan kesetiaan mereka dalam melakukan apa yang diperintahkan-Nya. Meski demikian, bagi seseorang yang telah diberikan talenta lebih baik, wajib untuk menghasilkan laba yang lebih besar pula bagi Tuhan, tidak bisa tidak!
Setiap utusan Tuhan kita harus belajar menjadi orang-orang setia dan bertanggung jawab terhadap apa pun yang dipercayakan kepada kita. Mari kita kembangkan talenta kita semaksimal mungkin untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan!
"Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Lukas 12:48b
Subscribe to:
Posts (Atom)