Friday, August 15, 2014

UTUSAN TUHAN: Setia dan Bertanggung Jawab

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2014

Baca:  Matius 25:14-30

"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."  Matius 25:29

Talenta yang ada pada kita harus dikembangkan supaya makin bertambah atau berlipat ganda.  Jika kita tidak mau mengembangkannya, tidak mau bekerja, diam saja, bersikap pasif, itu sama artinya kita tidak menghargai Tuhan sebagai pemberi talenta.

     Maukah kita disebut sebagai hamba-hamba Tuhan yang jahat dan tidak setia?  Suatu kelak nanti kita akan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Tuhan perihal talenta ini.  Apakah kita seperti hamba yang menerima lima atau dua talenta, yang dengan setia mengembangkan talentanya, sehingga Tuhan berkata:  "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu."  (ayat 21 dan 23).  Ataukah kita bertindak seperti hamba yang diberi satu talenta, yang tidak setia dan tidak mau mengembangkan talenta yang ada, malahan  "...pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya."  (ayat 18), dan inilah konsekuensi yang harus ditanggung:  "Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."  (ayat 30).  Dalam mengembangkan talenta, kita tidak perlu fokus kepada berapa besarnya hasil yang akan kita dapatkan, sebab Tuhan tidak memuji para hambanya berdasarkan jumlah hasil atau besarnya laba, melainkan Tuhan memuji sikap hati dan kesetiaan mereka dalam melakukan apa yang diperintahkan-Nya.  Meski demikian, bagi seseorang yang telah diberikan talenta lebih baik, wajib untuk menghasilkan laba yang lebih besar pula bagi Tuhan, tidak bisa tidak!

     Setiap utusan Tuhan kita harus belajar menjadi orang-orang setia dan bertanggung jawab terhadap apa pun yang dipercayakan kepada kita.  Mari kita kembangkan talenta kita semaksimal mungkin untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan!

"Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."  Lukas 12:48b

Thursday, August 14, 2014

UTUSAN TUHAN: Mengembangkan Talenta

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2014

Baca:  Matius 25:14-30

"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka."  Matius 25:14 

Dalam hal melayani pekerjaan-Nya Tuhan tidak hanya sekedar mengutus anak-anak-Nya, tapi Dia juga membekali setiap orang percaya dengan talenta,  "...untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,"  (Efesus 4:12).  Jadi tidak ada alasan bagi kita berkata  'tidak'  terhadap panggilan Tuhan!

Talenta berbicara tentang banyak hal:  bakat, kecakapan, keahlian, kemampuan, harta dan sebagainya sebagai sesuatu yang Tuhan berikan dalam hidup kita.  Adapun besarnya talenta dari tiap-tiap orang itu berbeda-beda:  "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya,"  (Matius 25:16).  Dalam Perjanjian Lama talenta adalah ukuran timbangan sebesar 3000 syikal atau kurang lebih 34 kilogram.  Dalam Perjanjian Baru talenta adalah ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya yaitu 6000 dinar.  Dinar adalah mata uang Romawi.  Satu dinar sama dengan upah pekerja harian dalam satu hari, jadi 1 talenta = upah 6000 hari  (identik dengan upah hampir enam setengah tahun!).  Sesungguhnya Tuhan tidak pernah tidak memberikan talenta kepada manusia, bahkan minimal Dia akan memberikan satu talenta kepada seseorang, yang sesungguhnya memiliki nilai yang sangat besar.  Sedangkan pemberian talenta itu sendiri bukan karena kita yang memintanya kepada Tuhan, tetapi sepenuhnya adalah kewenangan Tuhan;  Ia sendiri yang menentukan.  Maka dari itu kita pun tidak boleh menuntut kepada Tuhan, atau membanding-bandingkan talenta yang Tuhan berikan kepada kita dengan yang Tuhan berikan kepada orang lain.  dengan demikian tiap-tiap orang sudah mendapatkan porsinya masing-masing, yang kesemuanya itu didasarkan pada kesanggupan kita!

     Tuhan menghendaki kita mengembangkan setiap talenta yang Dia berikan itu!  Jangan sampai kita menyia-nyiakannya dengan  'menyimpan'  serta  'menyembunyikannya'  di dalam tanah, seperti yang diperbuat oleh hamba yang menerima satu talenta  (Matius 25:18), padahal kita diberi waktu dan kesempatan yang sama.

Sudahkah kita mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan?