Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2014
Baca: Matius 25:14-30
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar
negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada
mereka." Matius 25:14
Dalam hal melayani pekerjaan-Nya Tuhan tidak hanya sekedar mengutus anak-anak-Nya, tapi Dia juga membekali setiap orang percaya dengan talenta, "...untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus," (Efesus 4:12). Jadi tidak ada alasan bagi kita berkata 'tidak' terhadap panggilan Tuhan!
Talenta berbicara tentang banyak hal: bakat, kecakapan, keahlian, kemampuan, harta dan sebagainya sebagai sesuatu yang Tuhan berikan dalam hidup kita. Adapun besarnya talenta dari tiap-tiap orang itu berbeda-beda: "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang
seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya," (Matius 25:16). Dalam Perjanjian Lama talenta adalah ukuran timbangan sebesar 3000 syikal atau kurang lebih 34 kilogram. Dalam Perjanjian Baru talenta adalah ukuran jumlah uang yang sangat besar nilainya yaitu 6000 dinar. Dinar adalah mata uang Romawi. Satu dinar sama dengan upah pekerja harian dalam satu hari, jadi 1 talenta = upah 6000 hari (identik dengan upah hampir enam setengah tahun!). Sesungguhnya Tuhan tidak pernah tidak memberikan talenta kepada manusia, bahkan minimal Dia akan memberikan satu talenta kepada seseorang, yang sesungguhnya memiliki nilai yang sangat besar. Sedangkan pemberian talenta itu sendiri bukan karena kita yang memintanya kepada Tuhan, tetapi sepenuhnya adalah kewenangan Tuhan; Ia sendiri yang menentukan. Maka dari itu kita pun tidak boleh menuntut kepada Tuhan, atau membanding-bandingkan talenta yang Tuhan berikan kepada kita dengan yang Tuhan berikan kepada orang lain. dengan demikian tiap-tiap orang sudah mendapatkan porsinya masing-masing, yang kesemuanya itu didasarkan pada kesanggupan kita!
Tuhan menghendaki kita mengembangkan setiap talenta yang Dia berikan itu! Jangan sampai kita menyia-nyiakannya dengan 'menyimpan' serta 'menyembunyikannya' di dalam tanah, seperti yang diperbuat oleh hamba yang menerima satu talenta (Matius 25:18), padahal kita diberi waktu dan kesempatan yang sama.
Sudahkah kita mengembangkan setiap talenta yang Tuhan berikan?
Thursday, August 14, 2014
Wednesday, August 13, 2014
ORANG PERCAYA: Menghasilkan Buah
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Agustus 2014
Baca: Yohanes 15:1-8
"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." Yohanes 15:8
Sebuah pohon dapat menghasilkan buah dalam jumlah banyak, hanya dari satu batang pohon. Dengan cara yang sama pula Roh Kudus menjadi sumber dari buah-buah dalam kehidupan orang percaya. Semakin kita melekat kepada Pokok Anggur dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus semakin kita memancarkan karakter seperti Kristus dan hal ini membawa kemuliaan bagi Bapa.
Ada pun langkah menuju kepada kehidupan Kristen yang berbuah adalah: "Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita." (1 Yohanes 2:5). Ketaatan kita terhadap firman Tuhan adalah bukti kita tinggal di dalam firman-Nya. Jika kita tidak menaati firman-Nya, sampai kapan pun kita tidak akan pernah berbuah. Ada konsekuensi bagi orang-orang yang tidak mau tinggal di dalam firman-Nya, tidak melekat pada Pokok Anggur dan yang hidupnya tidak berbuah, yaitu "...ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yohanes 15:6).
Buah-buah apa yang seharusnya dihasilkan oleh orang percaya? Buah jiwa-jiwa, yaitu orang-orang yang kita bawa kepada Kristus oleh karena dampak dari kehidupan kita yang menjadi berkat dan kesaksian bagi mereka. Buah pelayanan, yaitu waktu, tenaga, pikiran, talenta yang kita curahkan untuk melayani Tuhan dan juga materi yang kita persembahkan untuk mendukung pekabaran Injil di bumi. Milikilah roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan, sebab jerih lelah kita tidak akan pernah sia-sia. Melalui pelayanan ini kita percaya bahwa Injil makin berkembang dan disebarluaskan ke seluruh penjuru ujung bumi. Buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Ke-9 buah Roh ini hanya dapat dihasilkan bila kita mau tinggal di dalam Tuhan dan melekat kepada-Nya.
Berbuah adalah tanda bahwa kerohanian seseorang itu hidup dan bertumbuh!
Baca: Yohanes 15:1-8
"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." Yohanes 15:8
Sebuah pohon dapat menghasilkan buah dalam jumlah banyak, hanya dari satu batang pohon. Dengan cara yang sama pula Roh Kudus menjadi sumber dari buah-buah dalam kehidupan orang percaya. Semakin kita melekat kepada Pokok Anggur dan hidup dalam pimpinan Roh Kudus semakin kita memancarkan karakter seperti Kristus dan hal ini membawa kemuliaan bagi Bapa.
Ada pun langkah menuju kepada kehidupan Kristen yang berbuah adalah: "Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita." (1 Yohanes 2:5). Ketaatan kita terhadap firman Tuhan adalah bukti kita tinggal di dalam firman-Nya. Jika kita tidak menaati firman-Nya, sampai kapan pun kita tidak akan pernah berbuah. Ada konsekuensi bagi orang-orang yang tidak mau tinggal di dalam firman-Nya, tidak melekat pada Pokok Anggur dan yang hidupnya tidak berbuah, yaitu "...ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar." (Yohanes 15:6).
Buah-buah apa yang seharusnya dihasilkan oleh orang percaya? Buah jiwa-jiwa, yaitu orang-orang yang kita bawa kepada Kristus oleh karena dampak dari kehidupan kita yang menjadi berkat dan kesaksian bagi mereka. Buah pelayanan, yaitu waktu, tenaga, pikiran, talenta yang kita curahkan untuk melayani Tuhan dan juga materi yang kita persembahkan untuk mendukung pekabaran Injil di bumi. Milikilah roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan, sebab jerih lelah kita tidak akan pernah sia-sia. Melalui pelayanan ini kita percaya bahwa Injil makin berkembang dan disebarluaskan ke seluruh penjuru ujung bumi. Buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Ke-9 buah Roh ini hanya dapat dihasilkan bila kita mau tinggal di dalam Tuhan dan melekat kepada-Nya.
Berbuah adalah tanda bahwa kerohanian seseorang itu hidup dan bertumbuh!
Subscribe to:
Posts (Atom)